5 Psikologi Perkembangan Anak yang Wajib Dipahami
“Memahami perkembangan psikologi anak dapat membantu orang tua menerapkan pola asuh yang sesuai. Dengan begini, tumbuh kembang anak bisa semakin optimal.”
Halodoc, Jakarta – Perkembangan intelektual anak berkaitan erat dengan perkembangan emosional, sosial dan fisik. Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang.
Peristiwa yang terjadi ketika masih kecil dapat berdampak langsung pada perasaan dan perilaku ketika dewasa. Nah, dengan memahami perkembangan psikologi anak, ini dapat membantu orang tua menerapkan pola asuh yang sesuai. Informasi selengkapnya mengenai psikologi perkembangan anak bisa dibaca di sini!
Mengenal 5 Tahap Psikologi Perkembangan Anak
Ada lima tahapan psikologi perkembangan anak yang wajib dipahami orang tua, adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Sosial Emosional
Perkembangan fisik mengacu pada perubahan fisik tubuh. Ini umumnya terjadi dalam urutan yang relatif stabil dan dapat diprediksi dan juga mencakup perolehan keterampilan tertentu, seperti koordinasi motorik kasar dan motorik halus.
Perkembangan kognitif atau intelektual, mengacu pada proses yang digunakan anak-anak untuk mendapatkan pengetahuan. Ini termasuk bahasa, pemikiran, penalaran, dan imajinasi.
Sedangkan perkembangan sosial dan emosional sangat saling terkait sehingga sering dikelompokkan bersama. Belajar berhubungan dengan orang lain merupakan bagian dari perkembangan sosial anak, sedangkan perkembangan emosi melibatkan perasaan dan ekspresi perasaan.
Kepercayaan, ketakutan, kepercayaan diri, kebanggaan, persahabatan, dan humor adalah bagian dari perkembangan sosial-emosional anak.
2. Perkembangan Milestone
Perkembangan milestones ini dapat menjadi ukuran buat orang tua menentukan apa anak melakukan sesuai dengan usianya atau tidak. Misalnya, seorang anak yang berusia 12 bulan biasanya dapat berdiri dan menopang berat badannya dengan memegang sesuatu.
Beberapa anak pada usia ini bahkan bisa berjalan. Jika seorang anak mencapai usia 18 bulan tetapi masih belum bisa berjalan, ini mungkin menunjukkan adanya masalah yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Perkembangan milestone anak terdiri dari beberapa tahapan:
- Milestone fisik: berkaitan dengan perkembangan keterampilan motorik kasar dan halus.
- Milestone kognitif atau mental: mengacu pada bakat perkembangan anak untuk berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.
- Milestone sosial dan emosional: berkaitan dengan kemampuan anak untuk mengekspresikan emosi dan menanggapi interaksi sosial.
- Milestone komunikasi dan bahasa: melibatkan anak mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal
3. Perkembangan Perilaku
Perubahan perilaku adalah bagian normal dari proses pertumbuhan anak. Namun, beberapa anak mengalami kesulitan yang sangat berat, dengan perilaku menantang. Masalah perilaku adalah alasan paling umum orang tua mencari bantuan psikolog anak.
Masalah perilaku dapat menjadi masalah sementara yang biasanya terkait dengan situasi stres. Misalnya kelahiran saudara kandung, perceraian, atau kematian dalam keluarga. Atau, masalah perilaku melibatkan pola perilaku bermusuhan, agresif, atau mengganggu yang berkelanjutan yang tidak sesuai untuk usia anak.
4. Perkembangan Emosional
Perkembangan emosi melibatkan pembelajaran apa itu perasaan dan emosi. Memahami bagaimana dan mengapa hal itu terjadi, serta mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemudian mengembangkan cara efektif untuk mengelolanya.
Proses kompleks ini dimulai pada masa bayi dan berlanjut hingga dewasa. Emosi pertama yang dapat dikenali pada bayi meliputi kegembiraan, kemarahan, kesedihan, dan ketakutan.
Kemudian, ketika anak-anak mulai mengembangkan rasa diri, emosi yang lebih kompleks seperti rasa malu, terkejut, gembira, malu, malu, bersalah, bangga dan empati muncul. Hal-hal yang memicu respons emosional juga berubah, begitu pula strategi yang digunakan untuk mengelolanya.
5. Perkembangan Sosial
Sosialisasi berkaitan erat dengan perkembangan emosi adalah perkembangan sosial. Sosialisasi melibatkan perolehan nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan anak-anak untuk berhubungan dengan orang lain secara efektif. Ini juga bisa berkontribusi dalam cara yang positif untuk keluarga, sekolah dan masyarakat.
Meskipun ini merupakan proses yang berkelanjutan, masa kanak-kanak awal merupakan periode penting untuk sosialisasi. Salah satu hubungan pertama dan terpenting yang dialami anak-anak adalah dengan orang tua atau pengasuh utama mereka.
Kualitas hubungan ini berpengaruh signifikan terhadap perkembangan sosial selanjutnya. Dalam hubungan teman sebaya, anak-anak belajar bagaimana memulai dan memelihara interaksi sosial dengan anak-anak lain.
Itulah psikologi perkembangan anak yang wajib diketahui. Informasi selengkapnya mengenai psikologi anak bisa ditanyakan langsung ke psikolog. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan di mana saja dan kapan saja!