5 Penyebab Munculnya Ketombe
Halodoc, Jakarta – Ketombe adalah serpihan kulit kepala berwarna putih atau keabu-abuan yang mengelupas dan menempel pada rambut. Kondisi ini terjadi akibat proses pengelupasan kulit yang terlalu cepat dan tidak maksimal, sehingga membuat sel-sel kulit mati menumpuk di kulit kepala.
(Baca juga: Jangan Salah, Ini 6 Fakta Ketombe yang Harus Diketahui)
Penyebab Munculnya Ketombe
Gejala ketombe yang paling umum adalah adanya serpihan kulit kepala berwarna putih yang bertebaran di rambut dan terasa gatal. Bahkan tak jarang, serpihan tersebut bisa berjatuhan ke bahu dan menurunkan rasa percaya diri seseorang. Namun, apa penyebab munculnya ketombe?
1. Pola Makan
Kekurangan asupan vitamin B, seng (Zn), dan asam lemak esensial dapat membuat kamu rentan berketombe. Alasannya adalah :
- Vitamin B berperan penting dalam menjaga kesehatan rambut. Sehingga, terbatasnya vitamin B yang terserap oleh tubuh bisa menyebabkan rambut berketombe. Untuk memenuhi asupan vitamin B, kamu bisa mengonsumsi sereal, roti, pasta, sayuran berdaun hijau (seperti bayam, selada, kubis), kedelai, biji-bijian, ikan, telur, susu, gandum, dan kacang-kacangan.
- Seng (Zn) adalah zat kunci untuk melawan ketombe. Ini karena seng mengandung antibakteri yang bisa memperlambat kemunculan ketombe. Sehingga saat kekurangan seng, kamu rentan berketombe. Asupan seng ini bisa kamu peroleh dengan mengonsumsi cokelat hitam, gandum, tiram, daging sapi, dan kepiting.
- Lemak esensial, termasuk asam lemak omega 3 dan omega 6 bisa membantu kesehatan kulit dan rambut. Sehingga, kekurangan asam lemak esensial ini membuat kamu rentan berketombe. Untuk memenuhi asupan asam lemak esensial, kamu bisa mengonsumsi ikan laut (seperti tuna, kod, sarden), kerang, minyak kedelai, dan sayuran berdaun.
2. Faktor Stres
Tanpa disadari, stres juga bisa menyebabkan ketombe. Ini karena stres dapat memicu peningkatan hormon androgen, sehingga kelenjar minyak akan memproduksi lebih banyak minyak (sebum) di daerah kepala. Dampaknya, jamur malassezia akan tumbuh lebih banyak dan berpotensi menyebabkan ketombe.
3. Kulit Kepala yang Sensitif
Memilih produk perawatan rambut harus sesuai dengan kondisi kulit kepala. Sebab, jika kulit kepalamu sensitif, penggunaan produk sampo tertentu bisa menyebabkan kulit kepala menjadi merah, gatal, dan bersisik. Oleh karena itu, kulit kepala yang sensitif membutuhkan sampo dengan formula hipoalergenik dan bebas pewarna.
4. Infeksi Jamur Malassezia
Studi dari Universitas Jiao Tong melaporkan bahwa keberadaan jamur pada kulit kepala adalah penyebab ketombe yang paling umum. Umumnya, keberadaan jamur ini tidak menyebabkan penyakit. Namun, jika perkembangannya berlebihan, jamur ini akan menyebabkan iritasi dan membuat pertumbuhan sel kulit lebih cepat. Dampaknya, sel kulit yang berlebihan akan mati dan menempel pada rambut sebagai ketombe.
5. Masalah pada Kulit
Berikut adalah beberapa masalah kulit yang membuat kamu rentan berketombe :
- Psoriasis, yaitu kondisi kulit di mana sel kulit mati yang kering dan kasar menumpuk dan menyebabkan kulit bersisik. Orang yang mengidap psoriasis cenderung mengalami rambut berketombe.
- Dermatitis Seboroic, yaitu peradangan pada kulit kepala yang menyebabkan kulit kering dan mengelupas, sehingga muncul serpihan kulit mati mirip ketombe. Gejala yang muncul umumnya adalah kulit kepala terasa gatal seperti terbakar dan kulit kepala berwarna merah serta berketombe. Tidak hanya pada kulit kepala, penyakit ini juga bisa muncul pada bagian tubuh yang berminyak seperti alis mata, hidung bagian samping, tulang dada, selangkangan, dan ketiak.
Meskipun ketombe adalah keluhan umum, kamu tetap perlu mengobatinya. Sebab, ketombe yang dibiarkan menumpuk bisa menghambat folikel rambut, mencegah pertumbuhan rambut, hingga menyebabkan kebotakan. Salah satu cara untuk mengobati ketombe adalah dengan menggunakan sampo antiketombe yang disesuaikan dengan kondisi kulitmu dan mengurangi. faktor resiko yang dapat mempercepat pertumbuhan ketombe.
Jika upaya tersebut belum berhasil mengatasi ketombe, sebaiknya kamu bicarakan dengan dokter. Untuk berbicara dengan dokter, kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play, lalu tanya dokter kapan saja dan di mana saja melalui Chat dan Voice/Video Call. Jadi, yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan