5 Penyebab Infeksi Kulit Terjadi pada Bayi
Halodoc, Jakarta - Jika Si Kecil mengalami luka merah, terutama di sekitar hidung dan mulut, kemungkinan ia mengalami impetigo. Kondisi ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan menyebar dengan mudah. Impetigo biasanya terjadi bayi dan anak kecil, namun orang dewasa juga memungkinkan untuk mengalami gangguan kulit ini.
Seorang bayi dapat terpapar bakteri penyebab impetigo saat bersentuhan dengan luka seseorang yang terinfeksi atau dengan benda yang merak sentuh, seperti pakaian, seprai, handuk, bahkan mainan. Bentuk infeksi kulit yang kurang umum disebut impetigo bulosa, yang memiliki tampilan lepuh besar yang terjadi di tubuh bayi atau anak kecil. Sedangkan bentuk impetigo yang lebih serius disebut ecthyma, yang dapat menembus lebih dalam ke dalam kulit.
Baca juga: Tips Merawat Rambut Bayi agar Lebat
Penyebab Menyebarnya Infeksi Kulit pada Bayi
Penyebab paling umum dari impetigo adalah bakteri yang disebut Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebar disebabkan oleh beberapa faktor:
- Usia. Kelompok usia bayi hingga 2-5 tahun adalah usia yang rentan mengalami kondisi kulit ini, sebab bayi masih memiliki kulit yang sangat sensitif. Pada awalnya infeksi berupa luka kecil seperti digigit serangga atau gatal karena eksim. Jika kulit mengalami kerusakan, maka akan berisiko menjadi tempat bersarangnya bakteri penyebab impetigo pada bayi.
- Keramaian. Infeksi kulit dapat menyebar dengan cepat di tempat-tempat ramai seperti taman bermain, karena bakteri umumnya banyak bersarang di sana. Itulah yang menyebabkan penyebaran bakteri menjadi sangat cepat apabila di keramaian.
- Udara Lembab. Bakteri penyebab impetigo sangat menyukai udara hangat, terutama di musim kemarau.
- Kontak Fisik. Kegiatan yang melibatkan kontak kulit secara langsung dengan orang lain dapat meningkatkan risiko tertularnya impetigo pada bayi. Misalnya menggendong, memeluk, atau bersalaman. Penyakit ini tidak hanya menular di antara teman sesama bayi, tapi juga bisa ditularkan melalui keluarga yang memiliki riwayat impetigo.
- Kulit yang Terluka. Bakteri dapat masuk ke kulit bayi melalui luka yang ada. Misalnya pada luka gigitan serangga, ruam popok, atau gesekan yang disebabkan pakaian yang terlalu ketat. Selain itu bayi lebih mungkin mengalami impetigo apabila memiliki masalah kulit lain seperti eksim, kutu tubuh, gigitan serangga, atau infeksi jamur.
Baca juga: Wajib Tahu! 6 Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
Perawatan Infeksi Kulit pada Bayi
Kunci untuk mengobati dan mencegah infeksi kulit pada bayi yaitu selalu menjaga kebersihan pribadi yang baik dan lingkungan sebersih mungkin. Setelah bayi tertular, maka infeksi dapat ditangani dan dicegah penyebarannya dengan langkah berikut:
- Tetap jaga kebersihan. Sekalipun hanya satu anggota keluarga yang mengalami infeksi kulit, namun setiap anggota keluarga harus menjalani rutinitas kebersihan yang sama. Cuci tangan dan mandi secara teratur dengan sabun dan air. Ini akan membantu menghilangkan bentuk infeksi ringan. Jika cara ini tidak cukup membantu, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan perawatan dan resep obat.
- Antibiotik topikal. Salep mupirocin (resep dokter) dapat bekerja dengan baik untuk mengobati infeksi ringan di kulit. Sebaiknya hindari menggunakan salep antibakteri yang dijual bebas.
- Antibiotik oral. Jika Si Kecil mengalami infeksi yang lebih serius atau lebih luas, mungkin perlu minum obat oral seperti amoksisilin selama seminggu atau lebih.
Baca juga: Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Siapapun yang mengalami infeksi kulit atau impetigo di rumah, harus menggunakan handuk bersih. Cuci handuk yang digunakan secara terpisah dengan menggunakan air panas dan pengering panas untuk membunuh bakteri. Tutup luka untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain atau orang lain.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Impetigo
WebMD. Diakses pada 2020. Impetigo Treatment.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan