5 Pengobatan Rumahan untuk Atasi Infeksi Luka Operasi
Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit orang yang takut jika mendengar kata operasi saat bertandang dan berdiskusi dengan dokter. Tidak hanya rasa sakitnya, pada beberapa kondisi, misalnya operasi pengangkatan organ atau tumor, keberhasilan memegang peranan yang sangat penting. Belum lagi jika terjadi komplikasi setelahnya, seperti misalnya infeksi.
Infeksi luka operasi dikaitkan dengan bekas sayatan yang dibuat. Supaya bisa mengetahui bagian dalam tubuh yang mengalami gangguan, pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan pada permukaan kulit yang melapisinya. Meski telah mengikuti prosedur yang ada, infeksi masih terjadi, biasanya pada rentang waktu 30 hari pertama setelah pembedahan.
Bisakah Luka Operasi Ditangani dengan Pengobatan Rumahan?
Penanganan pertama untuk masalah infeksi luka operasi tentu saja dengan membuka kembali sayatan untuk membersihkan semua luka pada jaringan yang terinfeksi. Pengobatannya dibarengi dengan konsumsi antibiotik untuk mematikan bakteri, supaya infeksi bisa sembuh. Lalu, adakah pengobatan rumahan untuk membantu meringankan infeksi ini?
Baca juga: Kenali 3 Tempat yang Bisa Terjadi Infeksi Luka Operasi
Sebenarnya, tidak ada penanganan rumahan khusus yang bisa mengatasi infeksi pada luka bekas operasi. Pengobatannya hanya didasarkan pada perubahan gaya hidup yang lebih baik. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan seperti:
-
Mengganti perban atau pembalut kasa setiap hari. Penggantiannya bisa dilakukan setiap luka dibersihkan jika memang disarankan oleh dokter.
-
Pastikan tangan dalam keadaan steril setiap kali mengganti perban atau pembalut kasa.
-
Konsumsi antibiotik yang diresepkan sampai habis, supaya bakteri yang menginfeksi benar-benar mati.
-
Periksakan kondisi luka secara rutin, lebih mudah jika kamu langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit. Jika belum waktunya pemeriksaan tetapi kamu merasa ada gejala aneh, pakai aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter.
-
Hindari merokok dan kebiasaan buruk lain yang membuat infeksi sembuh semakin lama.
Baca juga: Begini Prosedur Diagnosis Infeksi Luka Operasi
Mengenali Gejala Infeksi Luka Operasi
Tidak hanya rasa sakit pada bagian bekas luka operasi, gejala lain yang bisa dirasakan ketika mengalami infeksi luka operasi seperti munculnya nanah pada bagian yang terluka, rasa nyeri ketika luka disentuh, serta luka bekas operasi membengkak, hangat, dan berwarna kemerahan. Namun, gejala ini bisa bervariasi pada setiap orang.
Risiko terjadinya infeksi luka operasi didasarkan pada lokasi operasi dan jenisnya, lama waktu operasi dilakukan, keahlian dokter bedah yang menangani operasi, dan kondisi imunitas pasien yang menjalani operasi. Infeksi juga sering terjadi setelah melakukan pembedahan alat kelamin, saluran kemih, coliform, dan organ perineum. Risiko juga sama tingginya untuk kasus operasi memasang perangkat medis, pasien yang mengidap diabetes, malnutrisi, dan obesitas.
Baca juga: 2 Metode Pengobatan untuk Atasi Infeksi Luka Operasi
Tanpa adanya penanganan, infeksi luka operasi bisa berkembang menjadi selulitis karena infeksi yang menyebar ke jaringan yang berada di bawah kulit. Sepsis bisa terjadi, begitu pula impetigo. Lalu, adakah cara yang bisa dilakukan supaya infeksi luka operasi ini tidak terjadi?
Ada. Sebelum operasi dilakukan, kamu bisa membersihkan badan atau mandi bersih dengan sabun. Jangan lupa untuk melepas semua logam dan perhiasan sebelum operasi dimulai. Setelah operasi, jaga luka agar selalu tertutup dan kering serta bersih. Biasanya, kamu dibolehkan mandi dua hari kemudian. Apabila kamu merasakan kulit di sekitar luka operasi memerah, sakit, membengkak, dan bernanah, segera periksakan ke dokter.