5 Penanganan yang Bisa Dilakukan untuk Mengobati Limfoma Hodgkin
Halodoc, Jakarta - Limfoma Hodgkin adalah salah satu jenis kanker getah bening atau limfoma. Getah bening atau sistem limfatik terdiri atas kelenjar dan pembuluh yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Sistem ini memiliki peran dalam mengontrol sistem kekebalan tubuh. Ketika terjadi limfoma Hodgkin, salah satu jenis sel darah putih (limfosit), yaitu limfosit tipe B, akan mulai menggandakan diri secara abnormal dan menyebabkan limfosit kehilangan fungsinya dalam melawan infeksi, sehingga mengakibatkan pengidapnya rentan terhadap infeksi.
Gejala limfoma Hodgkin yang paling mudah dikenali adalah pembesaran kelenjar getah bening, yaitu munculnya benjolan yang tidak terasa nyeri pada daerah leher, ketiak, atau selangkangan. Penyakit ini dapat menyerang segala usia. Namun, paling sering menyerang orang berusia 20-40 tahun, serta lansia di atas 55 tahun.
Baca juga: Kelenjar Getah Bening di Ketiak, Apakah Berbahaya?
Selain munculnya benjolan di leher, ketiak, dan selangkangan, gejala-gejala limfoma Hodgkin lainnya adalah:
- Demam.
- Lemas.
- Gatal.
- Berkeringat pada malam hari.
- Berat badan menurun.
- Pembesaran organ limpa.
- Batuk, nyeri dada, dan sesak napas.
Penyebabnya Belum Diketahui Pasti
Seperti disebutkan di awal, limfoma Hodgkin disebabkan oleh sel kanker yang berkembang pada sistem limfatik. Sel kanker berawal dari mutasi pada sel, sehingga sel berkembang secara tidak normal dan tidak terkendali. Namun, penyebab mutasi sel kanker pada limfoma hodgkin hingga saat ini belum diketahui.
Pada limfoma Hodgkin, sel-sel limfosit tipe B yang bertugas melawan infeksi bermutasi menjadi sel kanker dan berlipat ganda dengan cepat. Sel ini terus bertambah banyak hingga membunuh sel-sel yang sehat. Saat inilah tubuh mulai rentan terhadap infeksi, dan berbagai gejala mulai muncul.
Walau belum diketahui penyebab mutasi sel-sel tersebut menjadi sel kanker, sejumlah faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko terjadinya limfoma Hodgkin:
- Riwayat kanker dalam keluarga.
- Berusia 20 tahun ke atas.
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Mengidap infeksi virus Epstein-Barr, dengan gejala berupa pembengkakan pada kelenjar limfa dan organ hati, demam, lemas, muncul ruam kulit, dan radang tenggorokan.
- Lemahnya sistem kekebalan tubuh, misalnya karena mengidap HIV.
Baca juga: Ini Cara Memeriksa Kelenjar Getah Bening
Ini Penanganan Medis yang Dapat Dilakukan
Beberapa langkah penanganan medis yang dapat dilakukan untuk mengobati limfoma Hodgkin adalah:
1. Kemoterapi
Obat-obatan akan digunakan untuk membunuh sel limfosit yang telah berubah menjadi sel kanker. Obat kemoterapi tersedia dalam bentuk pil dan cairan yang disuntikkan ke pembuluh darah. Pada stadium lanjut, obat kemoterapi bisa digunakan tanpa digabung dengan metode pengobatan lain. Efek samping obat kemoterapi yang umum terjadi adalah mual dan rambut rontok. Pada beberapa kasus limfoma Hodgkin, kemoterapi dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi, baik untuk mengobati kanker pada stadium awal maupun stadium lanjut.
2. Kortikosteroid
Obat-obatan ini akan digunakan bersamaan dengan pengobatan kemoterapi. Efek samping yang akan muncul berupa gangguan tidur, gelisah, meningkatnya nafsu makan yang dapat memicu penambahan berat badan, dan gangguan pencernaan.
3. Rituximab
Rituximab adalah obat yang berfungsi membantu antibodi untuk menyerang sel kanker. Obat ini akan menempel pada permukaan sel kanker, sehingga akhirnya memicu sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel kanker tersebut. Beberapa efek samping rituximab yang bisa muncul adalah mual, diare, kelelahan, dan gejala-gejala yang menyerupai flu, seperti pusing dan nyeri otot.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Kelenjar Getah Bening
4. Radioterapi
Terapi menggunakan sinar X untuk membunuh sel kanker. Sinar X akan dipaparkan pada area kanker, misalnya pada kelenjar getah bening atau area penyebaran sel kanker. Durasi terapi akan bergantung pada stadium kanker. Beberapa efek samping dari terapi ini adalah rambut rontok, muncul warna kemerahan pada kulit yang terpapar radiasi, dan rasa lelah.
5. Transplantasi Sumsum Tulang atau Sel Punca (Stem Cell)
Prosedur ini dilakukan untuk mengganti sumsum tulang penghasil sel limfosit dengan yang sehat. Prosedur transplantasi sumsum tulang dipilih jika limfoma Hodgkin kambuh. Prosedur dilakukan dengan bantuan obat kemoterapi dan radiasi untuk menghancurkan sel kanker sebelum sumsum tulang yang sehat dimasukkan dalam tubuh.
Itulah sedikit penjelasan tentang limfoma Hodgkin. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan