5 Pemeriksaan untuk Deteksi Adanya Gastroparesis
Halodoc, Jakarta – Perut yang terasa nyeri dan begah tentunya akan membuat rasa tidak nyaman yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan yang tepat untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang kamu alami. Perut kembung, nyeri ulu hati, hingga mual dan muntah nyatanya dapat menjadi tanda dari penyakit gastroparesis.
Baca juga: Diabetes Meningkatkan Risiko Gastroparesis
Gastroparesis sendiri merupakan kondisi di mana terdapat gangguan pada otot lambung yang menyebabkan gerakan lambung saat mendorong makanan menjadi lebih lambat. Namun jangan khawatir, dengan pemeriksaan yang tepat, gastroparesis dapat dideteksi dan kamu bisa melakukan pengobatan untuk menurunkan gejala dan mengatasi kondisi gastroparesis dengan tepat.
Kenali Gejala Gastroparesis
Lambung merupakan salah satu bagian sistem pencernaan yang sangat vital. Lambung sendiri salah satu organ yang memiliki banyak otot didalamnya. Lambung memiliki tiga fungsi utama bagi tubuh, yaitu menampung makanan yang dikonsumsi, memecah dan mengolah makanan agar dapat tercerna dengan sempurna, dan juga mendorong serta meneruskan makanan untuk menuju usus.
Begitu pentingnya organ lambung dalam tubuh sehingga perlu dijaga kesehatan dengan baik. Berbagai gangguan kesehatan pada lambung dapat terjadi, salah satunya adalah gastroparesis. Gastroparesis merupakan suatu kondisi yang dapat memengaruhi gerakan normal otot pada lambung. Pengidap gastroparesis akan mengalami gerakan otot lambung menjadi melambat atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.
Ada beberapa tanda yang menjadi gejala dari kondisi gastroparesis, seperti perut terasa cepat kenyang dan merasakan kenyang lebih lama, meskipun kamu tidak mengonsumsi banyak makanan, perut kembung, perut begah, mual, terkadang muntah dalam bentuk makanan yang belum dicerna, nyeri ulu hati, panas pada area dada, nyeri perut, serta penurunan berat badan.
Terkadang pengidap gastroparesis menganggap kondisi ini hanya sebagai gangguan pencernaan yang umum terjadi. Namun, jangan sepelekan kondisi ini dan segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami muntah dengan isi yang berwarna gelap, demam, sesak napas, hingga tubuh terus melemah.
Baca juga: Jangan Sepelekan 3 Bahaya Akibat Asam Lambung
Pemeriksaan untuk Pengobatan Gastroparesis
Hingga saat ini penyebab kerusakan pada otot lambung belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang memicu kerusakan pada otot lambung, misalnya penyakit diabetes, pernah melakukan operasi pada lambung, radang lambung, mengalami infeksi, penyakit distrofi otot, dan juga efek samping dari radioterapi pada area perut.
Untuk itu, segera lakukan beberapa pemeriksaan yang dapat membantu kamu untuk mendeteksi kondisi gastroparesis. Berikut ini pemeriksaan yang bisa kamu lakukan:
1.Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pertama yang akan dijalankan adalah pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan yang pernah dialami oleh pasien.
2.Gastroskopi
Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan menggunakan alat kecil yang memiliki kamera diujungnya dan dimasukkan melalui mulut hingga mencapai lambung. Dengan pemeriksaan ini, dokter akan melihat kondisi lambung.
3.USG Perut
USG dilakukan untuk memastikan kondisi organ lambung dalam perut.
4.Rontgen Perut
Pemeriksaan dengan rontgen akan dilakukan jika pemeriksaan sebelumnya belum menunjukkan hasil pemeriksaan dengan optimal.
5.Tes Pengosongan Lambung
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan lambung dalam mengosongkan makanan. Dokter dan tim medis akan terus memantau berapa lama makanan berada dalam lambung.
Itulah beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi gastroparesis. Penggunaan obat-obatan dapat digunakan untuk meredakan gejala gastroparesis yang muncul. Tidak hanya itu, perubahan pola makan juga perlu dilakukan agar kondisi ini dapat segera membaik.
Baca juga: 7 Makanan Sehat Bagi Pengidap Asam Lambung
Pengidap gastroparesis disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan serat, menghindari makanan dengan tekstur keras, mengunyah makanan hingga halus, tidak mengonsumsi soda serta alkohol, dan juga tidak berbaring setelah mengonsumsi makanan.