5 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang juga Seorang Dokter
“Di antara banyaknya pahlawan kemerdekaan Indonesia, ada yang merupakan seorang dokter. Salah satunya Tjipto Mangunkusumo.”

Halodoc, Jakarta – Menyambut peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, tidak ada salahnya untuk menengok sejenak ke belakang. Kamu perlu mengenal para pahlawan kemerdekaan yang ternyata juga berprofesi sebagai seorang dokter.
Di antara pahlawan yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ada beberapa yang merupakan seorang dokter. Jadi, selain berjuang dalam kemerdekaan, para pahlawan ini juga punya andil besar dalam bidang kesehatan di Indonesia, pada masa itu.
Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang Berprofesi Dokter
Berikut ini beberapa pahlawan kemerdekaan Indonesia yang juga berprofesi sebagai dokter:
1. Wahidin Soedirohusodo
Wahidin Soedirohoesodo lahir di Yogyakarta, pada 7 Januari 1852. Ia merupakan seorang pahlawan nasional yang berjasa. Ia lah yang berperan dalam berdirinya organisasi yang diprakarsai para pelajar di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) Jakarta.
Sebagai dokter, ia sering memberi layanan pengobatan untuk rakyat Indonesia tanpa memungut bayaran. Selain itu, ia pun merasa bahwa rakyat Indonesia harus cerdas, sehingga ia pun memperluas pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan pada banyak orang.
2. Radjiman Wedyodiningrat
Memiliki nama lengkap Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat, pahlawan kemerdekaan yang satu ini lahir di Yogyakarta, 21 April 1879. Ia merupakan seorang dokter yang juga salah satu tokoh penting di balik merdekanya Indonesia.
Alasan Radjiman menjadi seorang dokter adalah karena keprihatinannya terhadap wabah penyakit PES di daerah Ngawi pada masa itu. Ia pun mempelajari ilmu kebidanan dan kandungan karena melihat banyak ibu di Indonesia yang meninggal setelah melahirkan saat itu.
Selain menjadi dokter, ia juga pernah menjadi Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Ia juga lah yang mengajukan pertanyaan soal dasar negara, yang kemudian dijawab oleh Ir. Soekarno dengan nama Pancasila.
3. Soetomo
Soetomo adalah pahlawan kemerdekaan yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 30 Juli 1888. Ia adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan pertama di Indonesia.
Setelah lulus pendidikan dokter di STOVIA pada 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah. Termasuk di Jawa dan Sumatera, yakni Tuban, Lubuk Pakam, dan akhirnya ke Malang.
Di Malang, ia sangat berjasa karena berhasil membasmi wabah PES yang saat itu menyerang Indonesia. Kemudian pada 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di Belanda.
4. Tjipto Mangoenkoesoemo
Tjipto Mangoenkoesoemo adalah dokter dan pahlawan kemerdekaan yang lahir di Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah. Sama seperti Wahidin Soedirohoesodo, ia juga merupakan lulusan STOVIA.
Ia dikenal sangat vokal mengritik kekejaman pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Ini pun membuatnya beberapa kali harus diasingkan karena dinilai radikal.
Bersama Douwes Dekker dan Ki Hadjar Dewantara, ia dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Ketiganya rajin menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan Kolonial Hindia Belanda.
Bersama kedua sahabatnya itu, Tjipto mendirikan Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda.
5. Moestopo
Moestopo adalah pahlawan kemerdekaan yang lahir di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, pada 13 Juni 1913. Ia adalah seorang dokter gigi, pejuang kemerdekaan, sekaligus pendidik.
Ia menamatkan pendidikan di Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya. Kemudian membuka praktik dokter gigi, yang sayangnya harus tutup pada 1942, saat Jepang mulai menduduki Indonesia. Saat itu Moestopo ditangkap oleh Kempeitai (tentara Jepang) karena terlihat mencurigakan.
Setelah dibebaskan, ia sempat menjadi dokter gigi untuk orang-orang Jepang di Indonesia. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan perwira tentara. Setelah lulus, ia dipromosikan menjadi komandan pasukan di Surabaya.
Pada 1958, ia mendirikan Dr. Moestopo Dental College, yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah universitas pada 15 Februari 1961. Universitas tersebut dinamai Universitas Moestopo.
Itulah beberapa pahlawan kemerdekaan yang juga merupakan seorang dokter. Berkat perjuangan mereka, Indonesia bisa merdeka dan rakyat Indonesia bisa terbantu dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa lampau.
Sekarang, kamu bisa melanjutkan perjuangan mereka dengan cara mengenang jasa-jasa mereka, dan senantiasa menjaga kesehatan. Nah, kalau kamu atau orang terdekatmu sakit, download Halodoc saja untuk cek kebutuhan medis kamu, ya.