5 Mitos Tentang Penularan Chlamydia yang Perlu Diluruskan
Halodoc, Jakarta - Sudah tahu kalau penyakit menular seksual (PMS) bukan cuma menyoal HIV, AIDS, herpes genital, sifilis, atau gonore saja? Apakah kamu pernah mendengar penyakit menular seksual bernama chlamydia? Nah, chlamydia adalah salah satu PMS yang tak boleh disepelekan.
Biang keladi chlamydia adalah bakteri bernama Chlamydia trachomatis yang menyebar melalui cairan pada organ kelamin. Penyakit ini bisa menyerang pria maupun wanita. Pada pria, chlamydia bisa memengaruhi saluran dalam penis (uretra). Sedangkan pada wanita, PMS ini bisa menyerang organ panggul. Hati-hati, chlamydia yang tidak segera ditangani bisa meningkatkan risiko kemandulan pada wanita.
Nah, menyoal PMS yang satu ini, ada beberapa mitos penularan chlamydia yang beredar di masyarakat. Mau tahu apa saja mitos-mitosnya? Berikut mitos penularan chlamydia yang masih dipercaya sebagian orang.
Baca juga: Bagaimana Cara Chlamydia Ditularkan ke Orang Lain?
1. Hanya Menyerang Area Kelamin
Bakteri jahat penyebab chlamydia umumnya menyerang area kelamin pria atau wanita. Namun, faktanya Chlamydia trachomatis juga bisa menyerang area lain. Contohnya tenggorokan, dubur, atau mata. Penularan terjadi bila bagian tersebut terkena cairan yang dihasilkan oleh organ kelamin.
2. Bisa Menular Melalui Kloset Duduk
Mitos penularan chlamydia juga berkaitan dengan toilet umum atau kloset duduk. Banyak yang masih percaya kalau chlamydia bisa menular melalui kloset duduk yang sebelumnya digunakan oleh pengidap chlamydia.
Faktanya, bakteri penyebab chlamydia tidak dapat hidup di luar tubuh manusia. Dengan kata lain, penularan chlamydia hanya terjadi melalui hubungan seks dengan pengidapnya tanpa menggunakan pengaman seperti kondom.
Nah, bagi kamu yang masih ragu mengenai pengaman seksual ini, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa berbicara dengan dokter kapan saja dan di mana saja.
Baca juga: Hati-Hati, Bakteri Chlamydia Sebabkan 5 Komplikasi Ini
3. Menular Lewat Ciuman
Sama halnya dengan kondisi di atas, bakteri penyebab chlamydia hanya bisa ditularkan melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Singkat cerita, penularan chlamydia tidak bisa terjadi melalui ciuman, berpelukan, berbagi handuk, seprai, atau alat makan.
4. Tidak Menular Melalui Seks Oral
Banyak awam yang menduga kalau chlamydia tidak dapat menular melalui seks oral atau anal. Faktanya, chlamydia bisa menyebar melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal dengan orang yang terinfeksi dan tidak menggunakan kondom.
Baca juga: 3 Penyakit Menular Seksual yang Rentan Terjadi pada Wanita
5. Tidak Menular saat Seks Pertama Kali
Mitos penularan chlamydia yang satu ini juga menyesatkan. Tak sedikit orang yang mempercayai kalau chlamydia tidak akan menular pada pengalaman seks pertama kali.
Padahal, jika dirimu berhubungan seks dengan pasangan untuk pertama kali, dan mereka terinfeksi chlamydia, maka kemungkinan dirimu tertular penyakit ini pun tetap ada.
Nah, itulah beberapa mitos penularan chlamydia yang tak perlu dipercayai. Satu hal yang perlu diingat, jangan sekali-kali memandang remeh chlamydia. Pasalnya, penyakit menular seksual ini bisa menimbulkan beragam komplikasi serius pada wanita atau pria.
Untuk wanita, komplikasi chlamydia bisa berupa kemandulan, radang panggul, hingga kehamilan ektopik. Sementara itu, komplikasi chlamydia pada pria bisa menyebabkan infeksi saluran sperma (epididimis) yang bisa menyebabkan nyeri pada testis dan perut bagian bawah.
Nah, bagi kamu yang memiliki masalah dengan penyakit menular seksual atau keluhan kesehatan lainnya, bisa kok membeli obat-obatan menggunakan aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Namun, sebelumnya pastikan sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter, ya.