5 Makanan yang Baik untuk Pengidap Blefaritis
\Halodoc, Jakarta – Blefaritis terjadi karena ada peradangan pada kelopak mata. Kondisi tersebut menyebabkan kelopak mata terlihat bengkak dan merah. Sebenarnya, blefaritis bisa terjadi pada kedua mata, tapi akan terlihat jelas dan lebih parah pada salah satu mata saja. Penyakit ini bersifat umum, dan bisa terjadi pada siapa saja.
Blefaritis bukan jenis penyakit menular. Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kondisi ini bisa menyerang. Namun, ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko blefaritis, seperti muncul ketombe pada kulit kepala atau alis, reaksi alergi dari produk kosmetik, serta infeksi bakteri. Penyakit ini juga bisa terjadi karena adanya kelainan pada kelenjar minyak.
Baca juga: Blefaritis Menahun Dapat Sebabkan Mata Kering
Dilihat dari lokasi yang diserang, blefaritis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu blefaritis anterior dan blefaritis posterior. Blefaritis anterior merupakan peradangan pada kulit di bagian luar kelopak. Jenis blefaritis yang satu ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri Staphylococcus dan ketombe pada kulit kepala.
Sementara blefaritis posterior adalah peradangan yang terjadi di bagian dalam kelopak mata. Penyakit ini dipicu oleh kelainan pada kelenjar minyak yang terletak di bagian dalam kelopak mata serta kelainan kulit, seperti dermatitis seboroik atau rosacea.
Mengatur Pola Makan untuk Mengatasi Blefaritis
Blefaritis umumnya terjadi pada kedua mata, tapi gejalanya akan lebih parah pada salah satu kelopak mata saja. Gejala penyakit ini biasanya akan memburuk pada pagi hari. Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit blefaritis, mulai dari bengkak dan kemerahan pada kelopak mata, rasa gatal pada kelopak mata, kelopak mata terasa lengket, mata merah, serta mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan pertumbuhan bulu mata tidak normal, mata terus berkedip, pengelupasan kulit di sekitar mata, penglihatan buram, bulu mata rontok, serta mata selalu terlihat berair atau malah sangat kering.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk pengobatan penyakit blefaritis, mulai dari konsumsi antibiotik, hingga mengatur pola makan. Nyatanya, beberapa jenis makanan yang baik dan dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai upaya penyembuhan blefaritis. Apa saja jenis makanan yang baik dikonsumsi pengidap blefaritis?
Baca juga: Mengidap Blefaritis? Begini 5 Cara Mengobatinya
Selama menjalani pengobatan, pengidap penyakit ini dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak omega-3. Pasalnya, kandungan omega-3 disebut dapat membantu mengatasi gejala blefaritis. Kamu bisa mendapat asupan nutrisi ini dari:
-
Kacang-kacangan
-
Ikan sarden, salmon, ataupun tuna
-
Biji-bijian
-
Kacang kedelai dan produk olahan kacang kedelai
-
Sayuran hijau
Selain mengatur pola makan, kamu tetap harus melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengatasi blefaritis. Pemeriksaan dan pengobatan juga penting untuk mencegah komplikasi berupa, pertumbuhan bulu mata yang tidak normal, kerontokan bulu mata, muncul bintit atau benjolan yang menyakitkan di kelopak mata, bentuk kelopak mata yang melipat ke dalam atau ke luar, hingga konjungtivitis.
Penyakit ini juga bisa memicu komplikasi berupa mata selalu berair atau malah kering, muncul benjolan di bagian dalam kelopak mata, hingga kerusakan pada kornea akibat iritasi berkepanjangan pada kelopak mata.
Baca juga: Awas, Blefaritis Bisa Sebabkan 8 Komplikasi Ini
Cari tahu lebih lanjut seputar blefaritis dan pola makan yang dianjurkan dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan