5 Kondisi yang Memerlukan Tindakan Transfusi Tukar
“Transfusi tukar dilakukan untuk menggantikan darah dengan plasma yang lebih sehat. Kondisi yang membutuhkan transfusi tukar adalah neonatal polycythemia, penyakit hemolitik, hingga gangguan senyawa kimia di tubuh.”

Halodoc, Jakarta – Transfusi tukar adalah prosedur medis yang dilakukan dengan mengeluarkan dan mengganti darah dengan darah atau plasma dari donor. Proses tukar ini dilakukan dengan menggunakan kateter.
Transfusi tukar biasanya digunakan untuk mengobati kelainan darah yang mengancam jiwa. Contohnya seperti kelainan sel darah, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Yuk, simak selengkapnya di sini, kondisi apa saja yang membutuhkan tindakan transfusi tukar!
Kondisi yang Memerlukan Transfusi Tukar
Transfusi tukar diperlukan untuk mengobati beberapa kondisi berikut:
1. Neonatal polycythemia
Ini merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah menjadi sangat tinggi pada bayi baru lahir. Gangguan ini dapat terjadi akibat pasca maturitas, diabetes pada ibu, kondisi bayi kembar–ketika darah mengalir dari satu janin ke janin lainnya, atau tingkat oksigen yang rendah dalam darah janin.
2. Penyakit hemolitik
Penyakit hemolitik adalah kelainan darah yang terjadi ketika golongan darah ibu dan bayi tidak cocok. Perbedaan ini bisa menyebabkan antibodi ibu Rh-negatif bereaksi terhadap sel darah merah Rh-positif bayinya.
3. Gangguan pada senyawa kimia di tubuh
Ketidakseimbangan kimia terjadi ketika otak memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit neurotransmiter. Neurotransmiter ini adalah bahan kimia alami yang membantu sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain. Contoh bahan kimia ini termasuk dopamin, serotonin, dan norepinefrin.
4. Ikterus pada bayi baru lahir
Ikterus (penyakit kuning) pada bayi baru lahir adalah kondisi ketika kulit dan bagian putih mata menguning. Warna kuning ini disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi. Transfusi tukar dapat membantu mengatasi kondisi ikterus pada bayi baru lahir.
5. Penyakit sel sabit
Penyakit sel sabit adalah sekelompok kondisi darah yang menyebabkan sel darah merah menjadi kaku dan menjadi berbentuk bulan sabit. Bentuk ini membuat sel darah tidak mengalir dengan baik melalui sistem peredaran darah dan menyebabkan penyumbatan di kapiler.
Prosedur Melakukan Transfusi Tukar
Selama prosedur, darah akan diambil dan diganti dengan darah atau plasma dari donor. Berikut ini adalah prosedurnya:
1. Dokter akan menempatkan dua tabung kecil yang disebut kateter ke dalam pembuluh darah di lengan.
2. Darah kemudian ditarik dalam siklus. Setiap siklus memakan waktu beberapa menit, dan kateter mengambil sekitar 5-20 mililiter selama setiap siklus.
3. Saat darah dikeluarkan selama setiap siklus, plasma baru dari donor akan dipompa ke tubuh melalui kateter lain.
Seperti halnya transfusi darah, ada beberapa kemungkinan risiko dan efek samping, dari transfusi tukar ini. Beberapa risikonya adalah:
- Reaksi alergi ringan.
- Demam akibat infeksi.
- Kesulitan bernapas.
- Kecemasan.
- Kelainan elektrolit.
- Mual.
- Nyeri dada.
Dokter mungkin saja akan menghentikan transfusi jika kamu mengalami salah satu dari efek samping atau reaksi ini. Itulah informasi mengenai kondisi yang memerlukan tindakan transfusi tukar.
Punya pertanyaan seputar transfusi tukar atau keluhan kesehatan, tanyakan saja langsung ke dokter lewat Halodoc ya! Yuk, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan dan informasi medis lainnya.
