5 Kondisi yang Membahayakan Janin
Halodoc, Jakarta – Berhati-hati dan selalu menjaga kesehatan selama masa kehamilan adalah kunci untuk menjaga ibu dan janin tetap aman. Mengingat saat hamil ibu menjadi lebih rentan terhadap beberapa hal dan tak hanya untuk diri sendiri, dampak dari satu hal yang buruk juga akan ikut menyerang calon bayi.
Nyatanya kondisi fisik dan kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap janin yang sedang dikandung. Nah bagi hamil, yuk cari tahu kondisi apa saja yang bisa meningkatkan bahaya bagi janin. Sehingga ibu bisa lebih menjaga dan melindungi kandungan!
- Stres
Terlalu banyak pikirian apalagi yang berujung stres nyatanya bisa berdampak buruk bagi tubuh. Terutama bagi seorang wanita yang sedang hamil. Pasalnya merasa stres bisa meningkatkan produksi hormon tertentu dan secara langsung akan berdampak pada kesehatan janin.
Stres bisa memengaruhi kekebalan tubuh seorang ibu, dan dampaknya pada calon bayi pun tidak main-main. Seorang ibu hamil yang sering mengalami stres dapat meningkatkan risiko bayi lahir secara prematur dan memiliki berat badan yang terlalu rendah. Kelahiran secara prematur alias sebelum waktu persalinan merupakan penyebab utama kematian dan cacat pada bayi.
- Hipertensi
Ibu hamil juga sebaiknya menghindari kondisi yang dapat memicu naiknya tekanan darah tinggi alias hipertensi. Kalau ibu memiliki riwayat penyakit yang satu ini, sebaiknya lakukan pemeriksaan serta konsultasi sebelum memutuskan untuk hamil. Memang tak ada alasan spesifik yang bisa mencegah seorang wanita untuk hamil, namun ada kondisi tertentu yang membutuhkan perawatan lebih. Salah satunya adalah wanita yang memiliki riwayat hipertensi.
Tekanan darah yang tidak terkontrol bisa menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu dan bayi. Dalam beberapa kasus, naiknya tekanan darah memicu terjadinya kerusakan ginjal ibu. Jika ini terjadi, risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah menjadi lebih tinggi. Maka penting bagi ibu untuk menjaga kesehatan dan mengontrol tekanan darah selama hamil dengan cara menghindari hal-hal yang dapat memicu hipertensi.
- Diabetes
Seorang ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan bobot bada yang berlebih. Padahal, hal ini bisa menjadi salah satu hal yang menyulitkan jalannya proses persalinan dan bisa membuat ibu harus melakukan kelahiran dengan cara operasi caesar.
Bayi yang lahir juga berisiko mengembangkan penyakit sama setelah lahir. Diabetes adalah kondisi di mana kadar gula di dalam darah terlalu tinggi. Maka penting bagi ibu untuk menjaga asupan makanan. Sebaiknya tidak memilih makanan yang terlalu manis untuk mengurangi risiko diabetes. Bagi ibu hamil dengan diabetes, mengontrol gula darah bisa dilakukan dengan cara rutin menggunakan insulin dan mengonsumsi multivitamin.
- HIV/AIDS
Penyakit ini bisa merusak sistem kekebalan dan membuat tubuh kesulitan untuk melawan infeksi atau serangan kanker. Sayangnya, ibu hamil memiliki peluang untuk menularkan penyakit ini ke janin. Bahkan risiko penularan HIV/AIDS terus berlanjut hingga proses persalinan dan menyusui.
Berita baiknya, ibu dapat menurunkan risiko penularan virus ke janin dengan cara menjaga kesehatan. Sebab risiko penularan berkurang jika kondisi tubuh ibu bugar dan sesehat mungkin.
- Obesitas
Obesitas alias kelebihan berat badan bisa menjadi penyebab sulitnya proses persalinan. Tak hanya itu, seorang ibu hamil yang mengalami obesitas akan lebih mudah “mengundang” berbagai jenis penyakit menyerang, seperti hipertensi, diabetes, hingga preeklampsia.
Pada ibu hamil, kenaikan berat badan adalah hal yang wajar terjadi. Namun, tetap perlu diperhatikan sebanyak apa kenaikan bobot yang terjadi. Sebab mungkin saja ibu mengalami obesitas dan hal itu bisa membahayakan janin maupun ibu.
Agar kehamilan tetap aman dan nyaman, bicarakan setiap masalah yang terjadi pada dokter. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!