5 Komplikasi Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai
“Komplikasi kanker ginjal terjadi karena organ tidak dapat menjalani fungsi normalnya. Di antaranya efusi pleura, kencing darah, tekanan darah tinggi, fraktur patologis dan gagal ginjal.”
Halodoc, Jakarta – Kanker ginjal terbentuk dari perkembangan sel abnormal pada organ ginjal. Ini adalah dua organ yang terletak di belakang perut, tepatnya di kedua sisi tulang belakang.
Penyakit ini ditandai dengan benjolan di sekitar pinggang atau perut dan nyeri di area punggung bagian bawah. Pengidap juga cenderung mengalami penurunan berat badan akibat kehilangan selera makan.
Pengidap bisa mengalami komplikasi sebagai dampak dari gejala yang telat ditangani. Adapun komplikasinya, yakni efusi pleura, kencing darah, tekanan darah tinggi, fraktur patologis hingga kematian.
Waspadai, Ini Komplikasi Kanker Ginjal
1. Hematuria
Hematuria atau kencing berdarah ditandai dengan perubahan warna urine menjadi kecoklatan atau kemerahan. Kondisi ini umumnya tidak memicu rasa sakit. Namun, nyeri terkadang muncul akibat gumpalan darah yang menghalangi laju urine. Adapun gejala lainnya, meliputi:
- Demam.
- Nyeri perut bagian bawah.
- Sering atau kesulitan buang air kecil.
- Nyeri pinggang.
- Mual dan muntah.
2. Efusi Pleura
Komplikasi ini muncul ketika sel kanker sudah menyebar ke organ atau lapisan paru-paru. Dampaknya, terjadi penumpukan cairan di antara pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Jika cairan tersebut tidak segera dikeluarkan, dampaknya dapat berupa sesak napas. Di tahap ini, pengidap membutuhkan prosedur yang bernama thoracentesis, yakni penempatan jarum melalui kulit di dinding dada ke dalam rongga pleura untuk mengalirkan cairan yang menumpuk.
3. Patah Tulang
Patah tulang terjadi akibat sel kanker yang sudah bermetastasis (menyebar) masuk dan menyusup ke dalam tulang. Dampaknya bisa berupa kelemahan, rapuh dan patah tulang.
Ketika kanker ginjal menyebar ke tulang belakang bagian bawah, kondisi ini bisa menyebabkan patah tulang yang berpotensi menekan akar saraf. Kondisi tersebut menyebabkan kompresi sumsum tulang belakang.
Di tahap itu, pengidap berpotensi mengalami kelemahan kaki bersamaan dengan hilangnya kontrol kandung kemih dan usus. Salah satu penanganan yang efektif adalah prosedur operasi tulang.
4. Tekanan Darah Tinggi
Organ ginjal memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah di dalam tubuh. Ketika pengidap mengalami kanker ginjal, penyakit ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang persisten dan sulit dikendalikan (hipertensi maligna).
5. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia terjadi akibat peningkatan kadar kalsium dalam darah. Kondisi ini terjadi ketika jumlah kalsium dalam darah berada di atas 10.4 miligram per desiliter (mg/dL). Gejalanya dapat berupa kelemahan otot parah, kebingungan, koma, bahkan kematian.
6. Gagal Hati
Gagal hati adalah kondisi yang terjadi ketika sel kanker di organ ginjal sudah menyebar ke organ hati. Karena hati bertugas dalam menyaring darah, seperti halnya ginjal, kombinasi disfungsi kedua organ tersebut dapat mengakibatkan akumulasi racun dalam darah. Kondisi ini menyebabkan kebingungan, perubahan kepribadian dan perubahan suasana hati.
7. Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika organ tersebut mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit ini merupakan tahap akhir dari sakit ginjal, di mana kerusakan pada organ sudah cukup berat atau berlangsung lama.
Gejala umumnya ditandai dengan penurunan keinginan buang air kecil, sesak napas, lemas, mual, muntah dan berkurangnya nafsu makan. Pengidap juga cenderung sering mengantuk dan sulit berkonsentrasi.
Jika mengalami gejalanya, silakan buat janji rumah sakit guna memastikan kondisi yang tengah dialami. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Kidney cancer.
Very Well Health. Diakses pada 2022. Symptoms of Kidney Cancer.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2022. Kidney Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan