5 Jenis Kontraksi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

3 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Maret 2022

"Saat mengalami kehamilan sangat wajar jika ibu mengalami kontraksi. Namun, kenali berbagai jenis kontraksi agar kamu dapat mengetahui kondisi yang sebaiknya segera mendapatkan penanganan medis."

5 Jenis Kontraksi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya5 Jenis Kontraksi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Halodoc, Jakarta – Kontraksi pada dasarnya tidak hanya dialami menjelang persalinan. Di beberapa kasus, seorang ibu hamil dengan usia kandungan yang masih jauh dari due date pun bisa mengalami hal ini. Seperti apa tanda kontraksi yang umum dialami ibu hamil? Perut yang terasa kencang mulai dari bagian tengah ke bawah salah satunya. Kondisi tersebut tak ayal memicu kekhawatiran terutama bagi wanita yang baru pertama kali mengandung.

Oleh karena itu, setiap calon ibu disarankan untuk lebih memahami beberapa jenis kontraksi kehamilan sekaligus cara mengatasinya. Kontraksi sendiri dibagi menjadi lima macam yaitu kontraksi dini, kontraksi palsu, kontraksi saat berhubungan intim, kontraksi inersia, dan kontraksi persalinan. Lalu, apakah perut kencang yang kamu alami itu benar-benar merupakan kontraksi atau hanya pergerakan bayi dalam kandungan saja? Temukan penjelasan lengkapnya dari masing-masing jenis kontraksi tersebut di bawah ini:

1.  Kontraksi Dini

Jenis kontraksi kehamilan yang pertama adalah kontraksi dini. Kontraksi dini biasanya terjadi saat awal kehamilan, yakni trimester pertama. Kondisi seperti ini terjadi saat tubuh masih sedang dalam proses penyesuaian dengan berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Jika kamu merasa perut terasa kencang di usia kehamilan yang masih cukup muda, jangan khawatir. Jenis kontraksi tersebut disebabkan oleh meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim yang biasanya diikuti oleh perut kembung, sembelit, dan kekurangan cairan. Jadi secara keseluruhan, kontraksi dini masih tergolong normal. Satu hal yang patut diwaspadai adalah bila kontraksi tak kunjung hilang dan disertai dengan adanya bercak. Segeralah periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

2.  Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks umumnya sering terjadi pada kehamilan yang memasuki usia 32-34 minggu. Jenis kontraksi ini berlangsung selama 30 menit sekali dengan durasi sekitar 30 detik. Tanda seseorang mengalami kontraksi palsu adalah munculnya nyeri perut dan terasa seperti kram saat menstruasi. Untuk mengatasi kontraksi palsu, cobalah untuk merelaksasikan diri dengan berendam di air hangat. Namun bila kontraksi ini semakin kuat dan interval semakin pendek, maka bisa jadi jadwal persalinanmu sudah dekat!

3.  Kontraksi Saat Berhubungan Intim

Saat baru pertama kali hamil, dokter kandunganmu pasti pernah mengingatkan untuk tidak berhubungan suami-istri dulu hingga usia kehamilan memasuki bulan ke-4 dan sementara menghentikan aktivitas tersebut di bulan ke-8. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Hormon ini bisa menyebabkan kontraksi pada rahim yang berujung pada keguguran atau kelahiran bayi prematur.

4.  Kontraksi Inersia

Jenis kontraksi kehamilan yang keempat ini kerap terjadi pada ibu dengan proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fase. Kontraksi inersia disebabkan oleh kelainan fisik ibu, seperti kurangnya nutrisi dan gizi saat hamil, anemia, hepatitis atau TBC, dan miom. Kontraksi intersia terdiri dari tingkatan primer dan sekunder. Disebut primer apabila tidak ada kontraksi sama sekali ketika hendak bersalin, sedangkan sekunder merupakan kontraksi kontraksi yang awalnya bagus, kuat dan teratur tetapi setelah itu menghilang begitu saja.

5.  Kontraksi Persalinan

Terakhir ialah kontraksi persalinan yang sesungguhnya. Menjelang persalinan normal, sudah sepatutnya seorang ibu hamil mengalami jenis kontraksi ini. Kontraksi persalinan biasanya berlangsung 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 20 sampai 40 detik. Frekuensinya pun meningkat hingga lebih dari 5 kali dalam 10 menit. Hal ini disertai pula dengan keluarnya lendir bercampur darah, pecahnya ketuban, serta dorongan ingin mengejan. Kalau sudah begini, pergilah ke rumah sakit karena tak lama lagi si kecil akan terlahir ke dunia!

Itulah kelima jenis kontraksi kehamilan yang dibedakan dari sebab dan akibatnya. Untuk mengetahui tips lainnya seputar kehamilan, yuk tanyakan langsung pada berbagai dokter melalui aplikasi Halodoc.

Kamu juga bisa memenuhi kebutuhan medis melalui aplikasi Halodoc dengan cepat, aman dan nyaman. Nikmati beragam fitur yang memudahkanmu dalam menunjang gaya hidup sehat dengan download aplikasinya sekarang melalui Google Play dan App Store.