5 Jenis Bahan Pengawet Makanan yang Perlu Diwaspadai
“Sodium nitrite, sulfit, dan sodium benzoate, merupakan beberapa jenis bahan pengawet makanan kimia yang sebaiknya kamu hindari. Pasalnya, bahan pengawet ini dapat meningkatkan risiko kesehatan serius, seperti memicu berkembangnya sel kanker.”
Halodoc, Jakarta – Sesuai namanya, bahan pengawet dapat memperpanjang masa penyimpanan makanan agar terhindar dari bakteri dan jamur. Meskipun terdapat alternatif pengawet alami, makanan yang ada di pasaran umumnya menggunakan bahan pengawet kimia.
Alasannya, jenis pengawet ini dapat menyimpan makanan lebih lama, dan bahkan beberapa pengawet dapat memberikan rasa yang lebih kuat. Padahal, pengawet kimia sering kali memiliki kandungan yang dapat berdampak negatif bagi tubuh.
Karena itu penting sekali untuk mengetahui jenis-jenis bahan pengawet makanan dan menghindarinya.
Bahan-bahan Pengawet Makanan yang Perlu Diwaspadai
Ada banyak jenis bahan pengawet makanan di luar sana yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Nah, berikut ini beberapa bahan pengawet makanan yang perlu kamu hindari:
1. Sodium nitrite
Sodium nitrite biasanya terdapat dalam daging olahan seperti sosis atau ham. Bahan pengawet makanan ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri, sekaligus menambahkan rasa asin, dan warna merah muda yang segar. Saat dipanaskan dengan suhu tinggi dan bertemu dengan asam amino, sodium nitrite berubah menjadi nitrosamin.
Senyawa ini dapat menimbulkan berbagai efek negatif bagi kesehatan. Menurut penelitian oleh World J Gastroenterol, asupan nitrit dan nitrosamin yang tinggi berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker perut.
2. Sulfit
Sulfit merupakan bahan kimia untuk mencegah pembusukan, dan perubahan warna selama persiapan, penyimpanan, dan distribusi makanan. Bahan pengawet ini sering terdapat dalam makanan olahan seperti tepung jagung, cuka, wine, dan buah kering.
Bagi pengidap asma, pengawet ini mungkin dapat memperburuk gejalanya. Tak hanya itu, mengonsumsinya secara berlebihan juga dapat menyebabkan alergi, sakit kepala, jantung berdebar, dan kanker.
Ketahui juga risiko dari mengonsumsi zat aditif di sini, “Kenali Risiko Penggunaan Zat Aditif pada Olahan Makanan.”
3. Sodium benzoate
Sodium benzoate merupakan salah satu bahan pengawet makanan yang paling umum. Biasanya pengawet ini terdapat dalam minuman berkarbonasi, jus buah, saus, dan camilan lainnya.
Sodium benzoate relatif aman untuk kamu gunakan. Namun, jika bahan kimia ini dikombinasikan dengan vitamin C, atau terpapar suhu tinggi dan cahaya, maka membentuk zat kimia benzena yang memicu kanker.
4. BHA dan BHT
Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) mengawetkan makanan dengan mencegah minyak dalam makanan teroksidasi.
Dua bahan pengawet ini dianggap karsinogen. Sebab, beberapa penelitian pada hewan menunjukkan, BHA berpotensi dapat menyebabkan kanker.
Selain itu, menurut The European Commission on Endocrine Disruption telah mengidentifikasi bahwa BHA dapat berpotensi mengganggu endokrin.
5. Formalin
Awalnya, formalin berasal dari gas yang bernama formaldehida. Ketika formaldehida dilarutkan dalam air, ia berubah menjadi formalin yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Namun, seperti yang kamu tahu, bahan kimia ini sebenarnya tidak boleh untuk mengawetkan makanan.
Bahkan, formalin sebenarnya untuk desinfektan serta pengawet di pemakaman. Nah, dalam jangka pendek, mengonsumsi makanan yang mengandung formalin dapat menyebabkan keracunan dengan tanda-tanda, seperti mual, muntah, dan diare.
Sementara itu, dalam jangka panjang formalin berisiko memicu kanker dan kerusakan pada ginjal.
6. Monogliserida
Monogliserida membantu minyak dan air untuk berbaur. Karena itu, zat ini dapat memperbaiki tekstur dan konsistensi makanan. Meskipun aman, monogliserida mengandung lemak trans.
Nah, asupan zat ini yang terlalu banyak meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta risiko obesitas.
Itulah beberapa bahan pengawet makanan yang perlu kamu hindari. Yuk, mulai sekarang selektif dalam memilih makanan, pastikan makanan yang kamu konsumsi aman untuk kesehatan.
Nah, selain dari makanan, untuk menjaga kesehatan kamu juga bisa mengonsumsi vitamin. Kini dengan aplikasi Halodoc kamu dapat mengakses kebutuhan vitamin dengan lebih mudah. Yuk download Halodoc di ponselmu sekarang.