5 Gejala PDA pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua
“Patent ductus arteriosus (PDA) yang berukuran besar baru akan menimbulkan gejala. Anak dengan kelainan jantung tersebut bisa berkeringat saat menyusui, mudah lelah, tidak bisa makan dengan baik, dan lain-lain.”
Halodoc, Jakarta – Patent ductus arteriosus (PDA) merupakan masalah jantung pada bayi yang sudah ada sejak lahir. Masalah jantung bawaan ini terjadi ketika pembuluh darah yang disebut duktus arteriosus tidak menutup sebagaimana mestinya setelah lahir.
Pembukaan yang disebut duktus arteriosus adalah bagian dari sistem aliran darah bayi di dalam rahim. Biasanya, hal itu menutup segera setelah lahir. Jika tetap terbuka, kondisi itu disebut dengan PDA.
Bila pembukaannya hanya kecil, hal itu mungkin tidak menimbulkan masalah. Namun, PDA yang besar bisa menyebabkan darah mengalir ke arah yang salah dan bisa berbahaya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala PDA pada anak, agar kelainan jantung bawaan ini bisa segera ditangani sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Gejala PDA pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Gejala patent duktus arteriosus tergantung pada ukuran pembukaan dan usia anak. PDA yang kecil mungkin tidak menimbulkan gejala.
Beberapa anak tidak mengalami gejala sampai mereka tumbuh besar. Sedangkan pembukaan yang besar bisa menyebabkan gejala gagal jantung segera setelah lahir.
PDA besar yang ditemukan selama masa bayi atau masa kanak-kanak dapat menyebabkan gejala berupa:
- Tidak makan dengan baik, yang menyebabkan pertumbuhan yang buruk.
- Berkeringat saat menangis atau menyusui.
- Napas cepat atau sesak napas yang terus-menerus.
- Mudah lelah.
- Detak jantung cepat.
Penyebab PDA pada Anak
Penyebab pasti kelainan jantung bawaan ini tidak jelas. Selama enam minggu pertama kehamilan, jantung bayi mulai terbentuk dan berdetak.
Pembuluh darah utama ke dan dari jantung tumbuh. Selama waktu inilah cacat jantung tertentu mungkin mulai berkembang.
Sebelum kelahiran, lubang sementara yang disebut duktus arteriosus berada di antara dua pembuluh darah utama yang meninggalkan jantung bayi. Pembuluh tersebut adalah aorta dan arteri pulmonalis.
Pembukaan diperlukan untuk aliran darah bayi sebelum lahir. Ini memindahkan darah dari paru-paru bayi saat mereka berkembang.
Setelah lahir, duktus arteriosus tidak lagi diperlukan. Biasanya akan menutup dalam 2-3 hari. Namun pada beberapa bayi, pembukaannya tidak menutup. Ketika tetap terbuka, itu disebut patent ductus arteriosus.
Pembukaan yang tidak kunjung menutup bisa menyebabkan terlalu banyak darah mengalir ke paru-paru dan jantung bayi.
Jika tidak diobati, tekanan darah di paru-paru bayi bisa meningkat. Jantung bayi mungkin tumbuh lebih besar dan menjadi lemah.
Faktor Risiko PDA
Berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko anak mengalami PDA:
- Lahir prematur. Kelainan jantung ini lebih sering terjadi pada bayi yang lahir terlalu dini dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
- Riwayat keluarga dan kondisi genetik lainnya. Riwayat keluarga dengan masalah jantung yang muncul saat lahir bisa meningkatkan risiko anak mengalami PDA. Bayi yang lahir dengan kromosom 21 ekstra, suatu kondisi yang disebut sindrom Down, juga lebih mungkin mengalami kondisi ini.
- Terkena campak Jerman selama kehamilan. Terinfeksi campak Jerman atau rubella selama kehamilan bisa menyebabkan masalah pada perkembangan jantung bayi. Itulah mengapa ibu perlu mendapatkan vaksin rubella sebelum kehamilan.
- Lahir di dataran tinggi. Bayi yang lahir di tempat dengan ketinggian di atas 2.499 memiliki risiko PDA lebih besar daripada bayi yang lahir di ketinggian rendah.
- Berjenis kelamin perempuan. PDA dua kali lebih umum pada anak perempuan.
Bisakah Disembuhkan?
Perawatan untuk PDA sebenarnya tergantung pada usia anak. Beberapa anak dengan pembukaan kecil yang tidak menimbulkan masalah mungkin hanya perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk melihat adanya komplikasi.
Pada bayi prematur yang memiliki kelainan jantung tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikannya menutup.
Obat-obatan juga akan diberikan untuk memblokir bahan kimia tubuh tertentu yang membuat PDA tetap terbuka. Namun, obat-obatan tersebut tidak bisa menutup PDA pada bayi yang cukup bulan dan anak-anak.
Dokter juga bisa merekomendasikan prosedur, seperti penggunaan kateter dan sumbat atau koil untuk menutup lubang. Namun, bila obat-obatan dan juga kateter tidak mampu mengatasi PDA, operasi jantung terbuka bisa dilakukan.
Walaupun sudah menjalani perawatan di atas untuk menutup lubang, beberapa anak yang lahir dengan PDA terkadang memerlukan pemeriksaan kesehatan rutin seumur hidup. Hal itu untuk memeriksa apakah terjadi komplikasi.
Itulah gejala PDA yang perlu diwaspadai orangtua. Bila Si Kecil menunjukkan salah satu gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ia ke dokter.
Ibu bisa memeriksakan kesehatan anak dengan buat janji medis melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Patent ductus arteriosus (PDA).
Kids Health. Diakses pada 2023. Patent Ductus Arteriosus (PDA).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan