5 Gejala Gonore pada Pria
Halodoc, Jakarta - Gangguan gonore atau kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular seksual yang umum dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Pria atau pun wanita dapat terjangkit penyakit ini, sebab bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan Mr. P dan Miss V dari orang yang terinfeksi.
Bakteri penyakit ini dapat menyerang dubur, serviks (leher rahim), uretra (saluran kencing dan sperma), mata, dan tenggorokan. Gonore paling sering menular melalui kegiatan hubungan intim. Misalnya seperti oral atau anal, penggunaan mainan seks yang terkontaminasi atau tidak dilapisi dengan kondom baru setiap digunakan, dan berhubungan intim. tanpa menggunakan kondom. Bayi juga dapat terinfeksi saat proses kelahiran jika ibunya mengidap penyakit gonore dan biasanya menjangkiti mata bayi, hingga berpotensi mengakibatkan kebutaan permanen.
Bakteri gonore tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia untuk waktu yang lama. Itu sebabnya gonore tidak menular melalui dudukan toilet, peralatan makan, berbagi handuk, kolam renang, berbagai gelas, ciuman, dan pelukan.
Gejala Gonore pada Pria
Infeksi gonore sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika gejalanya muncul, infeksi gonore dapat berdampak pada berbagai organ tubuh selain sistem reproduksi. Periode inkubasi, atau masa terpapar bakteri hingga muncul gejala, biasanya terjadi sekitar 10 hari. Namun, kondisi ini tidak sama untuk setiap pengidap, dan terkadang tidak muncul hingga berbulan-bulan.
Salah satu kondisi yang menyebabkan penyakit tidak terobati selama beberapa saat adalah karena sekitar 10 persen pria yang terinfeksi dan 50 persen dari wanita yang terinfeksi tidak mengalami gejala sama sekali. Berikut gejala gonore pada laki-laki yang perlu kamu tahu:
-
Frekuensi buang air kecil yang cukup sering,
-
Keluarnya nana dari Mr. P (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem, atau kehijau-hijauan
-
Bengkak dan kemerahan di bukaan Mr. P.
-
Bengkak atau nyeri pada testis.
-
Sakit tenggorokan yang datang secara terus-menerus.
Ketika sudah diobati, infeksi ini mungkin masih akan bertahan di tubuh selama beberapa hari. Pada kasus yang jarang ditemukan, gonore dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh, khususnya uretra dan testis. Rasa nyeri juga dapat dirasakan hingga ke rektum.
Pada pria, konjungtivitis dapat terjadi jika sperma atau cairan vagina yang terinfeksi mengenai mata. Infeksi pada mata dapat menyebabkan pembengkakan, keluarnya cairan dari mata, iritasi, dan rasa sakit. Sementra infeksi pada tenggorokan biasanya tidak menimbulkan gejala.
Infeksi pada dubur menyebabkan keluarnya cairan, rasa sakit, dan tidak nyaman. Gonore juga dapat menjangkiti persendian dan membuat persendian terasa sakit saat digerakkan, bengkak, berwarna merah, hingga terasa hangat.
Di samping itu, gonore yang dibiarkan dapat menyebabkan epididimis (rasa sakit di daerah testis) yang berisiko terhadap infertilitas. Jika tidak diobati dengan cepat, gonore lama-lama akan menyebabkan masalah pada prostat dan menimbulkan luka pada uretra, sehingga akan menyebabkan susah buang air kecil.
Apabila gonore dibiarkan begitu saja dan tidak diobati, infeksi akan terus berkembang dan ada kemungkinan terjadi komplikasi yang serius, termasuk masalah kesuburan. Jadi, sangat disarankan bagi kamu untuk memeriksakan diri jika merasa memiliki risiko terinfeksi. Bahkan, walaupun kamu tidak mengalami gejala yang jelas, atau gejala telah hilang dengan sendirinya.
Kamu jangan pernah ragu untuk berdiskusi dengan dokter sesegera mungkin melalui aplikasi Halodoc jika mengalami gejala gonore. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan