5 Cara Pemulihan Trauma Psikis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 September 2021
5 Cara Pemulihan Trauma Psikis5 Cara Pemulihan Trauma Psikis

"Trauma psikis adalah kondisi yang bisa muncul karena beberapa faktor, termasuk pernah mengalami pengalaman buruk pada masa lalu. Kondisi ini harus ditangani segera, setidaknya dengan beberapa cara, seperti berhenti menyalahkan diri sendiri, latihan pernapasan, serta mencari bantuan ahli."

 

Halodoc, Jakarta – Trauma psikis atau trauma psikologis bisa mengganggu pengidapnya bahkan menurunkan kualitas hidup. Kondisi ini biasanya muncul karena ada pengalaman tertentu pada masa lalu, terutama yang memengaruhi kondisi psikis. Maka dari itu, perlu dilakukan penanganan yang tepat untuk mengatasi trauma psikis dan mengembalikan kepercayaan diri pengidapnya. 

Secara umum, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma psikis, termasuk peristiwa menyedihkan, mengguncang jiwa, hingga mengancam nyawa. Ini karena kejadian traumatis dapat menyebabkan syok, sedih, ketakutan, hingga cemas berlebih yang sifatnya berkepanjangan. Meskipun reaksi setiap orang dalam menghadapi trauma berbeda-beda, tetapi tetap saja dibutuhkan penanganan terhadap pemulihan trauma tersebut.

Baca juga: 6 Trauma Akibat Kekerasan Seksual

Cara Pemulihan Trauma Psikis yang Perlu Diketahui

Trauma psikis adalah suatu keadaan trauma psikologis yang menimpa seseorang dan bersifat menyakitkan. Trauma ini bisa membuat pengalaman hidup menjadi lebih seram, sehingga pengidapnya mungkin mengalami kesulitan tidur hingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Jika tidak segera ditangani, trauma psikis dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang. Lantas, bagaimana cara pemulihan trauma yang harus dipahami? 

1.Berpikir Positif dan Fokus pada Hal Penting 

Mungkin sulit untuk bisa berfikir positif, terutama setelah mengalami pengalaman yang menyakitkan. Namun, seiring waktu hal ini akan terasa mudah untuk diterapkan. Agar lebih mudah, cobalah untuk berfokus pada hal penting dan memang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup. 

2.Latihan Pernapasan 

Saat muncul perasaan marah, kecewa, cemas, dan stres akibat trauma psikis, cobalah untuk menerapkan latihan pernapasan. Tarik napas dalam-dalam beberapa kali, hal ini bisa membantu menenangkan diri dan memudahkan untuk berpikir jernih.

Baca juga: Bentuk Pelecehan Seksual yang Perlu Diketahui

3.Cari Bantuan  

Saat mengalami trauma psikis, jangan pernah sungkan untuk mencari bantuan. Kamu bisa mencoba untuk membuka diri dan bercerita dengan orang-orang sekitar, seperti keluarga, orangtua, atau teman-teman. Menyampaikan apa yang dirasakan bisa memberi rasa lega dan menurunkan stres. 

Jika butuh bantuan ahli untuk mengatasi trauma psikis, kamu juga bisa menghubungi ahli psikologi melalui aplikasi Halodoc. Hubungi psikolog atau psikiater melalui Video/Voice Call atau Chat dan sampaikan keluhan yang dialami. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

4.Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Menangani trauma psikis ini dapat dilakukan secara mandiri. Salah satunya dengan berhenti menyalahkan diri sendiri. Caranya, tariklah napas dalam-dalam terlebih dahulu lalu kenali pikiran sendiri untuk mengendalikan rasa takut, syok, dan cemas yang ada. Tidak hanya itu, mulailah untuk berhenti menyalahkan diri sendiri dengan semua hal yang telah terjadi. Sebab bagaimanapun, peristiwa tersebut bukan sepenuhnya kesalahan pribadi.

5.Kembali ke Rutinitas Sehari-Hari

Untuk mengalihkan pikiran dari rasa bersalah, ada baiknya untuk kembali ke rutinitas sehari-hari. Jika selama ini kamu hanya mengurung diri sendiri, tidak ada salahnya untuk kembali ke rutinitas sehari-hari. Aktivitas yang dikerjakan sehari-hari akan membantu untuk mengalihkan pikiran traumatis tersebut ke rutinitas setiap hari. Hasilnya, pengidap dapat disibukkan dengan hal-hal yang lain yang membuatnya dapat melupakan pengalaman-pengalaman buruknya di masa lalu.

Baca juga: 5 Cara Menghadapi Pelecehan Seksual

Cobalah untuk keluar rumah dan bersosialisasi dengan teman atau tetangga rumah. Beberapa kegiatan sering dilakukan, antara lain berolahraga secara rutin, serta bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan yang menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu mencukupi kebutuhan tidur agar emosi dapat stabil.


Referensi: 
American Psychological Association. Diakses pada 2021. Recovering emotionally from disaster.
Psychology Today. Diakses pada 2021. Trauma.
Very Well Mind. Diakses pada 2021. Cope With a Crisis or Trauma.