5 Cara Menghilangkan Bau Kaki karena Keringat
Halodoc, Jakarta - Selain bau badan dan bau mulut, bau kaki merupakan salah satu masalah yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Parahnya lagi, masalah yang satu ini sering membuat seseorang yang mengalaminya menjadi tidak pede. Nah, di dunia medis, bau kaki disebut juga bromodosis.
Bromodosis ini terjadi akibat menumpuknya keringat di kulit kaki. Nah, penumpukkan keringat ini bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri. Nantinya bakteri inilah yang bakal memicu bau kaki.
Pada banyak kasus, bau kaki ini sering terjadi ketika terlalu lama memakai sepatu yang menyebabkan keringat berlebih pada bagian kaki. Alhasil, muncul aroma tak sedap yang cukup mengganggu. Pertanyaannya, bagaimana cara menghilangkan bau kaki karena keringat?
Jangan panik, untungnya terdapat cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau kaki. Nah, berikut ini cara menghilangkan bau kaki yang bisa dicoba.
Baca juga: Bikin Ganggu, Cari Tahu 4 Penyebab Bau Kaki
1. Rutin Mengganti Sepatu dan Kaus Kaki
Bagi kamu yang jarang mengganti sepatu dan kaus kaki, sebaiknya rubahlah kebiasaan tersebut. Pasalnya, kebiasaan tersebut bisa membuat sepatu dan kaus kaki menjadi lembap.
Ingat, tempat seperti ini menjadi tempat yang disukai bakteri. Nah, hal ini yang akan menimbulkan bau kaki. Di samping itu, keringat pada kaki bisa menempel di sepatu dan membuat sepatu ikut menimbulkan bau.
Selain itu, jangan terlalu sering menggunakan sepatu yang menutup seluruh kaki. Jenis sepatu ini bisa membuat kaki rentan berkeringat sehingga menyebabkan bau. Alternatifnya, saat santai gunakan sesekali sepatu sandal atau sepatu yang sedikit terbuka.
Di samping itu, cobalah rutin mengganti kaus kaki, bila perlu tukarlah kaus kaki setiap hari. Pilihlah kaus kaki yang berbahan katun. Bahan ini bisa menyerap keringat dan bisa membantu kaki untuk ‘bernapas’.
2. Rutin Mencuci Kaki
Cara menghilangkan bau kaki akibat keringat juga bisa dengan mencuci kaki setiap hari secara rutin. Hal yang harus diingat, keringkan kaki hingga ke bagian sela-sela jari. Jangan biarkan kaki masih dalam keadaan basah, apalagi bila setelahnya kamu harus menggunakan sepatu.
Baca Juga: Keringat Akibat Stres Lebih Bau, Ini Penyebabnya!
3. Rendam di Air Garam
Cara menghilangkan bau kaki juga bisa dengan merendamnya di air garam. Menurut ahli di Cleveland Clinic air garam epsom dipercaya bisa menghilangkan bakteri ini yang menimbulkan bau kaki. Cara melakukan tips ini terbilang sederhana. Rendamlah kaki di dalam air garam kira-kira selama 10-20 menit.
4. Rendam Kaki di Air Cuka
Selain tiga hal di atas, cara menghilangkan bau kaki bisa kok dengan merendamnya dengan air cuka. Campuran air dan cuka bisa membantu untuk menghilangkan bakteri pada kaki. Lalu, bagaimana cara melakukannya?
Mudah saja, campurkan cuka dan air dengan perbandingan 1:2 (jumlah air lebih banyak). Kemudian, rendam kaki selama 15-20 menit. Lakukan cara ini secara rutin, setidaknya satu kali dalam seminggu. Pastikan tidak ada luka pada bagian kaki sebelum melakukan tips ini.
Baca juga: Aduh, Waspada Bau di 5 Bagian Tubuh Ini
5. Cara Lainnya
Menurut pakar di National Health Service - UK, cara menghilangkan bau kaki akibat keringat bisa dengan:
- Gunakan deodoran semprot atau antiperspiran di kaki. Deodorant atau antiperspirant ketiak juga mampu bekerja sebaik produk spesialis kaki.
- Menggunakan bedak kaki untuk menyerap keringat (apoteker dapat memberi tahu dirimu tentang bedak kaki jenis ini).
- Mencoba kaus kaki yang dikhususkan untuk kaki berkeringat. Beberapa kaus kaki olahraga dirancang untuk menjaga kaki tetap kering. Kamu juga bisa mencoba kaus kaki antibakteri untuk mencegah bau kaki.
- Memakai sepatu kulit atau kanvas. Sepatu jenis ini memungkinkan kaki untuk ‘bernapas’ sehingga meminimalkan keringat pada kaki.
- Selalu memakai kaos kaki saat mengenakan sepatu tertutup.
Nah, itulah beberapa cara menghilangkan bau akibat akibat keringat. Bagaimana tertarik untuk mencobanya?
Bagi kamu yang memiliki masalah kesehatan, kamu bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan?