5 Cara Menangani Trauma Akibat Kekerasan Seksual
“Trauma kekerasan seksual dapat berdampak buruk bagi korbannya, hal ini dapat segera ditangani dengan melakukan terapi dengan profesional dan mulai mencintai diri sendiri.”
Halodoc, Jakarta – Trauma yang terjadi pada korban kekerasan seksual memiliki dampak yang buruk. Hal ini akan terus membuat korban dihantui kejadian kelam yang menyedihkan, menakutkan atau bahkan mengancam keamanan siapa saja.
Efek traumatis dari kontak seksual yang tidak diinginkan memiliki efek jangka panjang bagi korbannya. Terdapat berbagai macam reaksi yang dapat memengaruhi korban. Akibat dari kekerasan seksual termasuk pemerkosaan dapat mencakup banyak hal seperti trauma fisik, emosional, dan psikologis.
Kekerasan seksual dapat dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Oleh karenanya, kita harus selalu waspada dalam setiap situasi dan kondisi. Mempelajari cara menangani trauma yang terjadi pada korban kekerasan seksual dapat membantu kita menemukan perawatan terbaik untuk memulai proses penyembuhan, hal ini dapat berguna bagi untuk kita semua.
Berikut merupakan beberapa cara menangani trauma akibat kekerasan seksual yang diambil dari sumber American Psychological Association (APA):
1. Melakukan Terapi dengan Profesional
Perasaan cemas, bingung, merasa bersalah, dan putus asa setelah terjadinya kejadian traumatis biasanya akan mulai perlahan memudar dalam jangka waktu yang relatif cepat.
Namun, jika reaksi stres traumatis timbul kembali dengan begitu kuat dan terus-menerus sehingga menghalangi aktivitas dapat meminta bantuan dari profesional kesehatan mental.
Terdapat beberapa tanda dari stres traumatis seperti kondisi tidak kunjung baik setelah enam minggu kejadian, mengalami kesulitan untuk beraktivitas seperti biasanya, mengalami kenangan menakutkan, mimpi buruk, atau kilas balik, dan mengalami pikiran atau perasaan untuk bunuh diri.
2. Terbuka dengan Orang Terdekat
Mulai melakukan identifikasi teman atau anggota keluarga untuk mendapatkan dukungan. Jika merasa sudah siap untuk mendiskusikan peristiwa traumatis, bisa langsung berbicara dengan mereka tentang pengalaman dan perasaan yang dirasakan.
Hal ini juga bisa dilakukan dengan meminta orang terdekat yang dipercaya untuk membantu tugas-tugas rumah tangga atau kewajiban lain untuk menghilangkan beberapa stres harian.
3. Mulai Menerima Keadaan
Menerima keadaan yang terjadi dimasa lampau merupakan sikap yang bijak. Mungkin terbilang sulit, tetapi hal ini dapat dilakukan secara perlahan.
Secara bertahap, cobalah untuk kembali ke rutinitas normal. Dukungan dari orang-orang terkasih atau profesional kesehatan mental dapat banyak membantu untuk menerima keadaan yang sudah terjadi.
Hal ini tentu saja diperlukan kesabaran yang ekstra. Perlu diingat bahwa sangatlah wajar untuk memiliki reaksi ‘keras’ terhadap peristiwa yang menyedihkan. Seiring berjalannya waktu, gejala trauma ini akan mulai membaik secara bertahap.
4. Mencintai Diri Sendiri
Hal ini dapat mulai dilakukan dengan perawatan diri yaitu makan makanan yang bergizi, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan tidur malam yang nyenyak. Sebisa mungkin carilah strategi koping sehat lainnya seperti seni, musik, meditasi, relaksasi, dan menghabiskan waktu di alam.
Dengan mencintai diri sendiri, secara perlahan trauma akan dapat dikendalikan. Oleh karenanya, sampai di tahap ini korban kekerasan seksual dapat memulai ‘hidup baru’ dengan hal-hal yang disukai.
5. Selalu Berpikir Positif
Berpikir positif merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh semua orang, terutama korban kekerasan seksual. Hal ini dapat dilakukan dengan mulai ikut kegiatan sosial, rutin afirmasi diri sendiri, dan aktivitas positif lainnya.
Selain bisa mencegah stres dan mengurangi depresi, berpikir positif juga dapat mengendalikan trauma. Dengan begitu, korban kekerasan seksual dapat membuat perubahan.
Itulah 5 cara yang dapat dilakukan untuk menangani trauma akibat kekerasan seksual. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami trauma yang tidak kunjung mereda, bisa dikonsultasikan kepada dokter spesialis jiwa. Informasi kesehatan lainnya dapat dilihat pada aplikasi Halodoc, download Halodoc.