4 Tips untuk Mencegah Gangguan Elektrolit
Halodoc, Jakarta – Kadar elektrolit dalam tubuh yang tidak seimbang dapat memicu terjadinya gangguan elektrolit. Gangguan ini dapat menimbulkan masalah pada fungsi organ di dalam tubuh, dan pada kasus yang berat bisa menyebabkan kejang, koma, dan gagal jantung. Bisakah gangguan ini dicegah?
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan elektrolit, yaitu:
- Jika warna urine sudah tampak pekat, itu berarti kamu perlu minum lebih banyak air putih.
- Ketika berolahraga lebih dari 30 menit, minumlah minuman yang mengandung elektrolit dan karbohidrat.
- Minumlah air putih yang cukup setiap harinya, setidaknya 8 gelas air putih per hari.
- Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Sebab kedua makanan tersebut adalah sumber terbaik untuk menggantikan natrium dan kalium dalam tubuh.
Baca juga: 15 Penyakit yang Dapat Sebabkan Gangguan Elektrolit
Tips tambahan yang juga tak kalah penting adalah lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, agar gangguan elektrolit atau masalah kesehatan lainnya dapat terdeteksi sejak dini. Jika kamu malas antri di rumah sakit, kamu bisa download dan manfaatkan aplikasi Halodoc untuk memesan layanan pemeriksaan laboratorium, yang bisa dilakukan di rumah.
Bagaimana Gejala Gangguan Elektrolit?
Pada tahap yang ringan, gangguan elektrolit umumnya tidak menunjukkan gejala yang berarti. Namun, gejala akan mulai terasa ketika gangguan telah semakin berat. Segera konsultasi ke dokter di Halodoc lewat chat, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit, jika mengalami gejala seperti:
- Lemas.
- Mual.
- Muntah.
- Detak jantung cepat.
- Kram di perut dan otot.
- Diare atau sembelit.
- Kejang.
- Sakit kepala.
- Kesemutan.
- Mati rasa.
Baca juga: Waspadai, Komplikasi Berbahaya dari Gangguan Elektrolit
Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit
Gangguan elektrolit umumnya terjadi akibat hilangnya cairan tubuh melalui keringat berlebih, diare, muntah-muntah, atau luka bakar. Namun, penyebab dari gangguan ini sebenarnya tergantung dari jenis elektrolit yang mengalami ketidakseimbangan, misalnya pada kekurangan fosfat dan kekurangan magnesium.
Perlu diketahui bahwa gangguan elektrolit bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang gangguan ini, yaitu:
- Gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
- Gangguan tiroid dan paratiroid.
- Gangguan kelenjar adrenal.
- Gagal jantung.
- Kecanduan alkohol.
- Luka bakar.
- Penyakit ginjal.
- Patah tulang.
- Sirosis.
Diagnosis dan Pengobatan untuk Gangguan Elektrolit
Untuk menentukan diagnosis gangguan elektrolit, dokter biasanya akan menanyakan riwayat gejala yang dialami, dan pemeriksaan fisik, yang bertujuan untuk mengetahui refleks tubuh pengidap. Kemudian, untuk mengukur kadar elektrolit dalam tubuh, dokter akan mengambil sampel darah.
Baca juga: Pemeriksaan untuk Diagnosis Gangguan Elektrolit
Setelah diagnosis dipastikan, pengobatan untuk pengidap gangguan elektrolit akan dilakukan berdasarkan jenis gangguan yang dialami. Intinya, pengobatan dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan kadar elektrolit dalam tubuh. Sebagai langkah awal, dokter biasanya akan memberikan cairan infus yang mengandung natrium klorida, untuk mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat diare atau muntah.
Selain pemberian infus, dokter juga akan memberikan suplemen yang mengandung elektrolit, untuk meningkatkan kadar elektrolit dalam tubuh pengidap yang rendah. Pada beberapa kasus, pemberian obat-obatan dibutuhkan untuk mengurangi jumlah elektrolit berlebih dalam darah, seperti pemberian insulin ketika terjadi hiperkalemia.
Jika kondisi pengidap gangguan elektrolit tak kunjung membaik, dokter akan melakukan berbagai tindakaN khusus, seperti hemodialisa atau cuci darah, untuk mengatasi kelebihan kalium dalam darah. Pada intinya, semua tindakan pengobatan yang dilakukan akan berfokus untuk mengatasi penyebab terjadinya gangguan elektrolit.