4 Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 0-12 Bulan
Halodoc, Jakarta – Dalam satu tahun pertama, bayi akan mengalami perkembangan kemampuan yang pesat dan menakjubkan. Pertumbuhan fisik dan kekuatannya pun akan bertambah yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan motorik kasar dan halusnya. Sebagai orangtua, ibu perlu mengetahui tahapan perkembangan motorik bayi agar bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang sang buah hati. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!
Tahapan Perkembangan Motorik Anak Hingga Usia 1 Tahun
Perkembangan motorik anak menjadi salah satu hal penting yang butuh perhatian khusus dari orangtua karena berhubungan dengan kemampuan anak mengendalikan gerak tubuhnya. Kemampuan anak untuk bergerak ini dipengaruhi oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otak untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Baca juga: 4 Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 2 Tahun
Kemampuan motorik anak dibagi menjadi dua kategori, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar berhubungan dengan gerakan otot besar yang ditandai dengan kemampuan Si Kecil dalam duduk, berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya. Sedangkan motorik halus, berhubungan dengan gerakan otot-otot kecil seperti jari-jemari tangan yang ditunjukkan dengan kemampuan Si Kecil memindahkan benda, mencorat-coret, dan menyusun balok.
Berikut ini beberapa perkembangan motorik bayi secara umum:
0-3 bulan
Selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi akan mulai mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang mereka butuhkan untuk bergerak nantinya. Pada masa pertumbuhan ini, anak hanya bisa mengangkat kepalanya sebentar saat tengkurap. Ibu juga dapat membantu melatih kemampuan Si Kecil yang satu ini agar otot lehernya semakin kuat. Ibu dapat meletakkan bayi di posisi tengkurap untuk mengembangkan otot kepala dan leher, meski harus tetap dalam pengawasan.
Selain itu, bayi di usia ini juga mulai suka menendang-nendangkan kakinya. Hal ini bermanfaat untuk memperkuat otot-otot kakinya. Refleks bayi juga mulai terjadi dengan cara mengulurkan tangan dan merentangkan jari saat merespons suara. Nah, ibu bisa melatih motorik halusnya dengan memberikan benda yang dapat digenggam atau menyilangkan tangannya dengan lembut untuk menguatkan otot lengannya.
Baca juga: Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun
4-6 bulan
Saat memasuki usia ini, keseimbangan dan gerakan bayi meningkat drastis dengan penggunaan dan koordinasi dari otot-otot besar. Selain itu, tahap perkembangan anak saat ini sudah mulai sengaja berguling dari depan ke belakang atau sebaliknya dan kanan-kiri. Si Kecil juga sudah mampu mengangkat kepala dan dadanya ketika dibaringkan dalam posisi telungkup. Kemampuan mendorong kepala dan dadanya pun sudah lebih jauh ke atas.
Dengan kekuatan leher dan tubuhnya yang sudah semakin berkembang, ia pun sudah bisa belajar duduk dengan bantuan ibu. Latihlah Si Kecil duduk dengan bersandar pada tubuh ibu atau bantal. Selain itu, motorik halus Si Kecil juga semakin berkembang. Ia sudah bisa mulai mengeksplorasi mainan dengan menggenggam dan menggapainya. Pastikan mainan yang digenggamnya tidak membahayakan, karena kemungkinan akan dimasukkan ke mulut.
7-9 bulan
Tahap perkembangan motorik anak di usia ini adalah koneksi sistem saraf yang terus terbentuk sehingga kendali atas ototnya semakin kuat. Selain itu, kaki Si Kecil sudah semakin kuat, dan ibu bisa membantu meningkatkan kekuatan otot kakinya dengan melatihnya berdiri sambil menopang tubuhnya. Namun, jangan paksa Si Kecil untuk berdiri bila ia tampak belum siap dan kuat.
Cara melatih bayi berdiri, pertama-tama bantulah Si Kecil berdiri dari posisi duduk dan topang badannya dalam 3 hitungan. Biarkan ia memantul-mantulkan tubuhnya beberapa kali sampai ibu mengembalikannya lagi ke posisi duduk. Kebanyakan bayi berusia 7 bulan sangat suka berdiri dan memantul-mantulkan tubuhnya naik turun (bouncing).
Kemampuan motorik halus bayi juga mengalami perkembangan di usia ini. Anak sudah bisa menggunakan tangannya sebagai penyangga keseimbangan saat duduk. Si Kecil pun mulai bisa mengambil benda yang ada di jangkauannya tanpa terjatuh. Ia bahkan bisa mengambil benda yang lebih kecil dengan ibu jari dan telunjuknya.
Baca juga: Ketahui Perkembangan Fisik Anak 6-9 Bulan
10-12 bulan
Tidak terasa Si Kecil sudah hampir berusia satu tahun! Tahap perkembangan motorik anak saat ini adalah ia sudah bisa mengubah posisi sendiri, misalnya dari tengkurap ke posisi merangkak. Jadi ketika tengkurap, Si Kecil bisa mendorong tangan dan lututnya ke posisi dasar merangkak dan bergerak maju mundur tanpa melangkah. Gerakan ini sangat bermanfaat melatih otot tangan dan kakinya hingga ia siap untuk merangkak. Latihlah kemampuan merangkak Si Kecil dengan cara meletakkan mainan di depannya untuk diraih.
Seiring mendekati usia satu tahun, kaki Si Kecil sudah bertambah kuat, sehingga ia bisa mulai melangkah sambil berpegangan pada benda apa saja yang ada di sekitarnya untuk membantu menjaga keseimbangannya. Si Kecil juga sudah bisa mengambil benda-benda kecil, melempar bola, dan bertepuk tangan sebagai perkembangan motorik halusnya. Lama-kelamaan, anak sudah bisa untuk berjalan beberapa langkah dengan risiko terjatuh.
Itulah beberapa tahapan perkembangan motorik anak yang perlu ibu ketahui. Memang hal ini dapat menjadi patokan umum untuk semua anak, tetapi tahapan pertumbuhan anak dapat berbeda-beda satu sama lain. Jika anak ibu terbilang perkembangannya terlambat, jangan berkecil hati, mungkin saja di satu waktu dirinya langsung bisa semua hal dalam waktu singkat.
Si Kecil sakit? Enggak usah panik, bu, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk minta saran kesehatan dari dokter. Hanya lewat Video/Voice Call dan Chat, ibu sudah bisa terhubung dengan dokter dan curhat soal masalah kesehatan yang dialami anak. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Health Link BC. Diakses pada 2021. Sensory and Motor Development, Ages 1 to 12 Months.
Louise Shalders. Diakses pada 2021. Physical & Emotional Development of your Infant: 0-12 months.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan