4 Skrining Kesehatan untuk Wanita
Halodoc, Jakarta – Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Hanya saja, sebagian orang baru menyadari kondisi kesehatannya setelah muncul gejala penyakit. Padahal, sebagian besar penyakit akan lebih sulit diobati jika baru diketahui setelah munculnya gejala atau sudah memengaruhi organ atau jaringan tubuh lainnya. Karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan, salah satunya dengan melakukan Medical Check Up (MCU).
MCU adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. MCU biasanya rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali, meliputi pengecekan tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan gula darah. Melalui MCU, kamu bisa mencari tahu faktor risiko yang memicu terjadinya penyakit seperti jantung, diabetes, obesitas, stroke, dan lainnya. Sehingga, kamu bisa mengubah gaya hidup untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit tersebut. Kalau kamu penasaran, kamu bisa memanfaatkan fitur Lab Service yang ada di aplikasi Halodoc. Kamu enggak perlu repot, karena kamu hanya perlu menentukan tanggal dan tempat pemeriksaan MCU, lalu petugas lab akan datang menemui kamu pada waktu yang sudah ditentukan. Nah selain pengecekan rutin saat MCU, ada beberapa skrining kesehatan yang juga perlu dilakukan oleh wanita, lho. Simak beberapa skrining kesehatan untuk wanita di bawah ini, yuk!
1. Kanker Payudara
Untuk deteksi dini kanker payudara, kamu bisa melakukannya dengan dua cara. Pertama, kamu bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau dikenal dengan gerakan SADARI. Kedua, kamu bisa melakukan pemeriksaan dengan mamografi, yaitu proses pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah. Jika kamu berusia 20 hingga 30 tahun, kamu perlu melakukan mamografi setiap satu sampai tiga tahun sekali. Atau, jika kamu berusia 40 tahun ke atas, kamu perlu melakukan mamografi setiap tahun sekali. Tapi, kamu peru melakukan mamografi lebih sering jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
2. Kanker Serviks
Pap smear dapat dilakukan untuk deteksi dini kanker serviks atau kanker pada leher rahim. Dengan melakukan pap smear, sel abnormal pada serviks dapat diketahui dan diangkat sebelum sel abnormal tersebut berubah menjadi kanker. Pap smear sudah bisa dilakukan setiap 3 tahun sekali saat usia 21 tahun. Jika kamu berusia 30 atau lebih, kamu perlu melakukan pap smear bersama tes HPV setidaknya setiap 5 tahun sekali. Tapi, jika kamu telah aktif secara seksual, selain pap smear, kamu juga memerlukan tes penyakit kelamin lainnya seperti klamidia, gonore, HIV/AIDS setiap tahun.
3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penipisan dan hilangnya masa tulang, sehingga membuat tulang mudah keropos, rapuh, dan mudah patah. Umumnya, kondisi ini dialami oleh wanita berusia 65 tahun ke atas, sehingga wanita di usia tersebut dianjurkan untuk skrining osteoporosis. Skrining yang dilakukan umumnya menggunakan sinar X khusus yang disebut dengan dual energy X-ray absorptiometry (DXA) untuk mengukur kekuatan tulang dan menemukan potensi terjadinya osteoporosis. Tapi, jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis, kamu perlu melakukan skrining lebih cepat.
4. Kanker Usus Besar
Kanker usus besar atau kanker kolon merupakan jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Deteksi kanker usus besar dapat dilakukan dengan tes kolonoskopi untuk mendeteksi ketidaknormalan pada usus besar dan anus. Skrining kolonoskopi ini dianjurkan untuk wanita berusia 50 tahun ke atas, setidaknya 10 tahun sekali.
Jika kamu memiliki keluhan kesehatan, misalkan keluhan pada payudara, kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc. Melalui fitur tersebut, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat dan Video/Voice Call. Di aplikasi Halodoc kamu juga bisa membeli vitamin atau produk kesehatan, lho. Kamu hanya perlu memesannya di Halodoc, lalu pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.