4 Perubahan Gaya Hidup untuk Pengidap Prediabetes
Halodoc, Jakarta - Jika kamu atau orang terdekatmu menerima diagnosis prediabetes, itu berarti kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk disebut sebagai diabetes. Prediabetes juga bisa saja tidak menunjukkan gejala diabetes yang umum. Namun, jika kondisi ini tidak mendapatkan pengobatan untuk itu, prediabetes dapat menyebabkan diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Menurut U.S. National Institutes of Health (NIH), prediabetes bersifat reversibel atau bisa diatasi. Perawatan mungkin termasuk perubahan gaya hidup, seperti mengatur pola makan, olahraga, dan pengobatan. Menurut Mayo Clinic, jika seseorang mengidap prediabetes dan tidak membuat perubahan gaya hidup, ia bisa mengembangkan diabetes tipe 2 dalam 10 tahun.
Baca juga: Masih Muda Sudah Prediabetes, Harus Apa?
Perubahan Gaya Hidup untuk Prediabetes
Berikut ini beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan pengidap prediabetes:
Menjaga Berat Badan Sehat
Salah satu faktor risiko dari diabetes yang cukup besar adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Oleh sebab itu, salah satu hal penting yang perlu dilakukan pengidap prediabetes jika tidak ingin mengalami diabetes tipe 2 adalah menurunkan berat badan. Bobot yang perlu diturunkan pun sebenarnya tidak banyak.
Menurunkan sekitar 7 persen dari total berat badan saja sudah bisa menurunkan risiko pengidap prediabetes untuk terkena diabetes tipe 2 sebanyak 58 persen. Tentu saja, diet yang disarankan dalam menurunkan berat badan adalah diet sehat rendah kalori, yang diimbangi dengan gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga ringan yang dilakukan secara teratur.
Selalu Jaga Pola Makan Sehat
Selain menjaga berat badan ideal, hal lain yang juga penting untuk dijaga setiap harinya adalah pola makan sehat. Sebab, pola makan memegang peranan penting dalam mengendalikan gula darah dan mencegah munculnya gejala diabetes dan mencegah prediabetes agar tidak berkembang ke diabetes tipe 2. Jika kamu selama ini memiliki pola makan yang kurang sehat, cobalah untuk mengubah sedikit kebiasaan makan dengan mengurangi asupan karbohidrat sederhana seperti nasi putih, terigu, roti, atau mi, dengan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti gandum.
Perbanyak juga asupan sayur dan buah-buahan, daging-dagingan tanpa lemak, serta kurangi asupan gula dari makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, jika pengidap prediabetes memiliki kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol atau merokok, membatasi dan berhenti dari kebiasaan itu sebaiknya mulai dipertimbangkan.
Jika kamu diresepkan obat untuk mengatasi prediabetes, pastikan untuk meminumnya sesuai petunjuk dokter. Jika obat habis, kamu pun bisa tebus resep obat tersebut di Halodoc. Dengan layanan antar, pesan obat kini tak perlu lagi keluar rumah karena obat akan dikirimkan langsung ke tempatmu kurang dari satu jam.
Baca juga: Makanan yang Menjadi Pantangan saat Alami Prediabetes
Rutin Berolahraga
Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu mencegah kenaikan gula darah dan memacu tubuh untuk memproduksi insulin secara lebih efisien. Jenis olahraga yang disarankan bukanlah olahraga intensitas tinggi, melainkan olahraga ringan seperti jalan cepat selama 30 menit setiap hari.
Jika masih dirasa sulit, kamu bisa memulainya dengan mengubah sedikit kebiasaan setiap harinya, seperti memilih tangga ketimbang elevator, atau memilih berjalan ketimbang naik kendaraan ketika ingin pergi ke tempat yang masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Menjaga Kualitas Tidur
Prediabetes merupakan kondisi yang juga berkaitan erat dengan metabolisme tubuh. Masalahnya, kurang tidur dapat memicu berbagai hal buruk dalam tubuh, salah satunya adalah mengganggu metabolisme dan kemudian menyebabkan gejala diabetes muncul. Selain itu, orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari 6 jam setiap malam, berisiko 4 kali lebih besar mengalami prediabetes, karena dapat menyebabkan resistensi insulin dan gula darah pun dapat melonjak di atas normal.
Baca juga: Kenali Perbedaan Prediabetes dan Diabetes
Waspadai Gejala Prediabetes agar Tak Berkembang Menjadi Gejala Diabetes
Prediabetes tidak memiliki gejala yang jelas. Namun, beberapa orang mungkin mengalami kondisi yang berhubungan dengan resistensi insulin, seperti sindrom ovarium polikistik dan acanthosis nigricans, yang melibatkan pembentukan bercak kulit yang gelap, tebal, dan seringkali seperti beludru. Perubahan warna ini biasanya terjadi di sekitar siku, lutut, leher, ketiak, buku-buku jari.
Jika kamu pernah didiagnosis dengan prediabetes, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami:
- Haus meningkat.
- Peningkatan buang air kecil, terutama pada malam hari.
- Kelelahan.
- Pandangan yang kabur.
- Luka yang tidak kunjung sembuh.
Ini adalah gejala diabetes tipe 2 yang sangat khas, dan mungkin menunjukkan bahwa prediabetes telah berkembang menjadi diabetes tipe 2. Seorang dokter dapat menjalankan serangkaian tes untuk memastikan hal ini.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Prediabetes - Your Chance to Prevent Type 2 Diabetes.
Healthline. Diakses pada 2021. Prediabetes.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Prediabetes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan