4 Penyakit yang Dapat Menyerang Kelenjar Tiroid
Halodoc, Jakarta – Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher, tepatnya di bawah jakun. Kelenjar tersebut memiliki fungsi penting, yaitu memproduksi hormon yang berperan dalam banyak sistem berbeda di seluruh tubuh.
Namun, masalah kesehatan bisa terjadi bila tiroid memproduksi terlalu banyak hormon (hipertiroidisme) atau tidak cukup hormon (hipotiroidisme). Ada beberapa penyakit yang bisa menyerang kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan masalah tiroid tersebut. Cari tahu di sini.
Mengenal Penyakit Tiroid
Penyakit tiroid adalah istilah umum untuk kondisi yang membuat tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang tepat.
Ketika tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, tubuh akan menggunakan energi terlalu cepat. Kondisi ini disebut hipertiroidisme. Penggunaan energi yang terlalu cepat tidak hanya akan membuat kamu lelah, hal itu bisa membuat jantung berdetak lebih cepat, menyebabkan berat badan turun tanpa disengaja, bahkan membuat rasa gugup.
Di sisi lain, tiroid juga bisa menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Kondisi ini disebut hipotiroidsime. Ketika tubuh memiliki terlalu sedikit hormon tiroid, maka bisa menyebabkan rasa lelah, berat badan mungkin juga bertambah, dan kamu tidak bisa mentolerir suhu dingin.
Kedua jenis kelainan tiroid yang utama ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi dan juga penyakit lain yang menyerang kelenjar tiroid, sehingga memengaruhi cara kerjanya. Namun, hipotiroidisme dan hipertiroidisme juga bisa diturunkan dari keluarga (warisan).
Baca juga: Ketahui 8 Komplikasi yang Disebabkan oleh Penyakit Tiroid
Penyakit yang Menyebabkan Masalah Tiroid
Ada 4 penyakit yang paling sering menyebabkan masalah tiroid, antara lain:
1.Tiroiditis Hashimoto
Tiroiditis hashimoto, dikenal juga sebagai tiroiditis limfositik kronis adalah penyebab hipotiroidisme paling umum di Amerika Serikat. Penyakit ini bisa terjadi pada semua usia, tapi paling sering menyerang wanita paruh baya. Tiroiditis hashimoto terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan perlahan-lahan menghancurkan kelenjar tiroid dan kemampuannya untuk menghasilkan hormon.
Beberapa orang yang mengidap tiroiditis Hashimoto yang ringan mungkin tidak mengalami gejala yang khas. Penyakit ini bisa tetap stabil selama bertahun-tahun, dan gejalanya seringkali tidak kentara. Namun, bila menimbulkan gejala, gejala tiroiditis Hashimoto bisa meliputi:
- Kelelahan.
- Depresi.
- Sembelit.
- Sedikit penambahan berat badan.
- Kulit kering.
- Rambut kering dan menipis.
- Haid yang berat tidak teratur.
- Tidak bisa mentoleransi dingin.
- Pembesaran tiroid atau gondok.
2.Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah penyebab hipertiroidisme paling umum di Amerika Serikat, yang memengaruhi sekitar 1 dari 200 orang. Penyakit ini juga disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkannya memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.
Penyakit ini bisa diturunkan dan bisa terjadi baik pada pria maupun wanita dari segala usia, tapi menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan di Amerika, penyakit Graves lebih sering terjadi pada wanita berusia antara 20-30 tahun. Faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit Graves, yaitu stres, kehamilan dan merokok.
Ketika kadar hormon tiroid tinggi dalam aliran darah, sistem tubuh akan bertambah cepat dan menyebabkan gejala umum berikut:
- Gelisah.
- Mudah marah.
- Kelelahan.
- Tremor tangan.
- Detak jantung meningkat atau tidak teratur.
- Keringat berlebih.
- Sulit tidur.
- Diare.
- Perubahan siklus menstruasi.
- Gondok.
3.Gondok
Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid non-kanker. Penyakit ini paling sering disebabkan oleh kekurangan asupan yodium dari makanan. Gondok sering kali merupakan gejala dari hipertiroidisme.
Gondok lebih sering dialami oleh wanita dan biasanya terjadi setelah usia 40 tahun. Bila tidak terlalu parah, gondok mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, bila ukurannya semakin besar, gondok bisa menimbulkan gejala berikut:
- Bengkak atau sesak di leher.
- Kesulitan bernapas atau menelan.
- Batuk atau mengi.
- Suara serak.
Baca juga: Sakit Gondok? Ini 4 Cara Mengobatinya Sampai Tuntas
4.Nodul Tiroid
Nodul tiroid adalah pertumbuhan yang terbentuk pada atau di dalam kelenjar tiroid. Nodul bisa padat atau berisi cairan. Penyebabnya tidak selalu diketahui. Namun, kekurangan yodium dan tiroiditis Hashimoto diketahui bisa menyebabkan pertumbuhan tersebut.
Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, tapi bisa juga berkembang menjadi kanker dalam sebagian kecil kasus. Kebanyakan nodul tiroid tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika tumbuh cukup besar, nodul tiroid bisa menyebabkan pembengkakan di leher dan menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan, nyeri, dan gondok.
Baca juga: Inilah Pemeriksaan yang Bisa Mendiagnosis Penyakit Tiroid
Itulah beberapa penyakit yang bisa menyerang kelenjar tiroid. Bila kamu mengalami gejala-gejala penyakit tiroid seperti yang sudah dipaparkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan perawatan secepatnya. Sekarang, kamu bisa berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Thyroid Disease.
Healthline. Diakses pada 2021. 6 Common Thyroid Disorders & Problems.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan