4 Penyakit yang Bisa Diketahui dengan Cek Urine

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   29 Juni 2020
4 Penyakit yang Bisa Diketahui dengan Cek Urine4 Penyakit yang Bisa Diketahui dengan Cek Urine

Halodoc, Jakarta - Jika dibilang kondisi kesehatan seseorang bisa dicek dari urinenya, tentu ada benarnya. Sebab, dalam beberapa prosedur medis yang dilakukan untuk memastikan diagnosis suatu penyakit, dokter sering menginstruksikan untuk melakukan cek urine. Seperti namanya, cek urine dilakukan dengan memeriksa dan menganalisis sampel urine dari seseorang. 

Pemeriksaan yang juga dikenal dengan sebutan urinalisis ini dapat mengevaluasi apa saja komponen yang terdapat dalam urine, sebagai produk limbah yang dibuat oleh ginjal. Namun, sebagai prosedur diagnosis, penyakit apa saja yang bisa dideteksi lewat cek urine, ya?

Baca juga: Pentingnya Cek Urine untuk Kesehatan

Cek Urine Bisa Deteksi Penyakit Apa?

Sebenarnya, untuk mendeteksi adanya penyakit atau gangguan dalam tubuh, sudah bisa dilihat dari warna urinenya, lho. Urine yang sehat umumnya berwarna kuning muda. Jika warnanya terlalu pekat, kecoklatan, atau agak merah, bisa jadi ada yang salah dalam tubuhmu. 

Berikut beberapa penyakit atau gangguan dalam tubuh yang bisa diketahui lewat cek urine:

1. Diabetes

Untuk memastikan diagnosis diabetes dan mengecek kadar gula darah secara rutin, salah satu pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah cek urine. Dengan menganalisis sampel urine, dapat diketahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa berlebih yang masuk. Jika terdeteksi ada gula dalam urine, itu tandanya kadar gula dalam tubuh sangat tinggi atau ada yang salah dalam cara tubuh mengelolanya.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa cek urine tidak dapat menguji tingkat gula darah. Pemeriksaan ini hanya berguna untuk mencari tahu apa yang terjadi ketika berkemih. Untuk tahu berapa tingkat gula darah secara pasti, biasanya diperlukan rangkaian pemeriksaan lain, seperti cek darah.

Baca juga: 4 Penyakit yang Bisa Diketahui dari Cek Urine

2. Penyakit pada Hati

Tugas organ hati sangat penting bagi tubuh, sehingga memantau fungsinya masih optimal atau tidak itu perlu. Salah satu cara untuk mengecek fungsi hati dan mendeteksi adanya penyakit pada hati, adalah dengan melakukan cek urine. Pemeriksaan ini dapat mengukur kadar bilirubin dalam urine, yaitu zat kekuningan yang berfungsi untuk memecah sel darah merah.

Bilirubin juga berfungsi untuk membantu proses pencernaan makanan. Jika terdapat gangguan atau penyakit pada hati, bilirubin dapat bocor dan mengontaminasi darah serta urine. Jadi, jika ketika cek urine ditemukan bilirubin, bisa jadi fungsi hati mengalami gangguan.

3. Penyakit Ginjal

Sama seperti hati, ginjal juga perlu optimal dalam menjalankan fungsinya. Nah, cek urine dapat menunjukkan hal ini. Untuk mendeteksi adanya penyakit atau gangguan pada ginjal, cek urine dapat menunjukkan bagaimana proses pembersihan limbah tubuh oleh ginjal, serta mengetahui apakah ada kebocoran protein pada ginjal atau tidak. 

Untuk mendeteksi adanya kebocoran protein pada ginjal, biasanya diperlukan tes urine selama 24 jam penuh, dengan mengumpulkan semua urine yang dikeluarkan tubuh selama satu hari. Hal ini dapat memberi pengukuran akurat tentang seberapa banyak kebocoran protein yang terjadi dalam satu hari. 

Baca juga: 6 Warna Urine Jadi Tanda Kesehatan

4. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit menular seksual (seperti gonore dan klamidia) juga bisa dideteksi lewat cek urine. Namun, tentu saja rangkaian pemeriksaan lain juga perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis.

Kalau kamu mengalami gangguan kesehatan, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter lewat chat atau buat janji dengan dokter di rumah sakit. Perlu tidaknya dilakukan cek urine akan tergantung pada penilaian dokter tentang kondisimu. Jadi, pastikan untuk menjelaskan semua keluhan yang dirasakan pada dokter, ya.

Kondisi Lain yang Juga Bisa Dipastikan dengan Cek Urine

Selain untuk mendiagnosis atau mendeteksi suatu penyakit, cek urine juga bisa dilakukan untuk memastikan kondisi lain, yang bukan merupakan penyakit, seperti:

  • Kehamilan. Untuk memastikan kehamilan, cek urine bisa dilakukan sendiri di rumah, dengan menggunakan alat bernama test pack. Namun, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit. 
  • Mendeteksi zat atau obat-obatan. Apakah ada zat atau obat-obatan tertentu yang digunakan selama ini, bisa diketahui dengan cek urine. Hal ini sudah banyak dilakukan untuk mendeteksi obat-obatan terlarang pada atlet, pegawai kantoran saat seleksi masuk, atau orang yang diduga menyalahgunakan narkoba. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Urinalysis.
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Urinalysis?
Healthline. Diakses pada 2020. Urine Drug Test.
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Understanding Pregnancy Tests: Urine & Blood.