4 Penyakit Menular Seksual pada Pria yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Hubungan intim yang dilakukan tanpa kondom, terlebih jika berganti-ganti pasangan, akan meningkatkan risiko terserang penyakit menular seksual. Sudah tahukah kamu tentang 4 penyakit menular seksual yang umum menyerang pria berikut ini?
1. Gonore
Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan ‘kencing nanah’ ini disebabkan oleh bakteri gonococcus. Di antara banyaknya penyakit menular seksual pada pria, gonore merupakan salah satu yang paling banyak terjadi. Gejala yang muncul biasanya adalah keluarnya cairan kental berwarna kuning atau hijau yang menyerupai nanah dari Mr. P.
Keluarnya cairan tersebut juga biasanya disertai dengan rasa sakit, yang juga dirasakan setiap berkemih. Ketika terinfeksi, bakteri gonococcus berpotensi besar menyebar ke area dubur, saluran kencing, tenggorokan, dan mata. Pada tingkat yang lebih parah, gonore bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
2. Klamidia
Tidak seperti gonore, klamidia memiliki gejala yang terbilang ringan. Penyakit ini umumnya ditandai dengan keluarnya cairan bening dari ujung Mr. P. Gejala tersebut biasanya muncul sekitar 1-3 minggu setelah bakteri chlamydia trachomatis menginfeksi. Bakteri ini sangat rentan menyerang pria yang gemar bergonta-ganti pasangan dalam berhubungan intim, tanpa menggunakan kondom.
Pada tahap yang lebih parah, klamidia dapat memunculkan gejala sakit dan rasa panas ketika buang air kecil, nyeri pada testis, serta keluarnya cairan berwarna putih dari ujung Mr. P. Jika tidak cepat ditangani, infeksi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius di kemudian hari. Bahkan tak jarang mengakibatkan infertilitas dan rusaknya organ reproduksi.
3. Sifilis
Penyakit menular seksual yang satu ini disebabkan oleh bakteri bernama treponema pallidum. Pada tahap awal, pengidap sifilis akan mengalami luka atau ruam yang tidak terasa sakit, di area mulut dan Mr. P. Namun, pada tahap berikutnya, gejala yang lebih berat akan timbul, seperti ruam merah di beberapa bagian tubuh. Bahkan jika tidak segera diobati, sifilis yang semakin parah dapat berpotensi menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
Untuk mengobatinya, dokter spesialis kulit dan kelamin biasanya akan memberikan antibiotik, guna mematikan bakteri yang menginfeksi tubuh pengidap. Pengambilan cairan sampel juga dilakukan untuk diperiksa di laboratorium, dengan tujuan memastikan diagnosis.
4. Epididimitis
Epididimitis adalah kondisi ketika epididimis mengalami peradangan yang disebabkan adanya infeksi bakteri. Epididimis merupakan saluran pada bagian belakang testis, yang berfungsi membawa sperma dari testis menuju uretra. Pada sebagian kasus, epididimitis dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti menginfeksi bagian testis. Kondisi ini disebut epididymo-orchitis.
Gejala-gejala yang umum dialami oleh pengidap epididimitis adalah sakit ketika buang air kecil yang terkadang disertai dengan keluarnya darah, nyeri pada testis, hingga demam ringan. Selain karena infeksi bakteri, epididimitis juga dapat disebabkan oleh adanya hal non-seksual seperti riwayat penyakit prostat dan infeksi saluran kencing, serta trauma akibat cedera di bagian paha.
Itulah beberapa penyakit menular seksual yang umum menyerang pria. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit-penyakit tersebut atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan