4 Pemeriksaan Penunjang untuk Deteksi Sindrom HELLP
Halodoc, Jakarta - Saat hamil, setiap ibu wajib menjaga kesehatan kandungannya agar dapat lahir tanpa kekurangan satu apa pun. Meski begitu, terkadang beberapa gangguan mungkin saja sulit untuk dihindari bahkan dapat mengancam nyawa. Salah satu gangguan tersebut adalah sindrom HELLP.
Sangat penting untuk melakukan penanganan dengan cepat saat ibu hamil mengidap gangguan ini. Pendeteksian yang lebih dini perlu dilakukan, yang dapat dilengkapi dengan melakukan pemeriksaan penunjang. Maka dari itu, ibu harus tahu beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat membantu deteksi sindrom HELLP. Berikut ulasannya!
Baca juga: Ini Komplikasi Kesehatan Akibat Sindrom HELLP
Pemeriksaan Penunjang dari Sindrom HELLP
Sindrom HELLP adalah gangguan yang dapat mengancam nyawa seorang wanita selama kehamilan terjadi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan hati dan darah sehingga menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Banyak ahli medis yang menganggap jika gangguan ini merupakan salah satu jenis dari preeklamsia, tetapi memiliki entitas yang terpisah satu sama lain. Selain itu, sindrom HELLP merupakan singkatan dari beberapa kondisi, yaitu:
- Hemolisis (H): Kerusakan atau hancurnya sel darah merah yang berguna untuk menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.
- Elevated Liver Enzymes (EL): Terjadinya peningkatan kadar enzim pada hati karena adanya gangguan fungsi dari organ tersebut.
- Low Platelets Count (LP): Gangguan yang terjadi akibat rendahnya keping darah (trombosit) yang berguna pada pembekuan darah.
Gangguan ini perlu mendapatkan penanganan segera saat agar komplikasi yang mungkin terjadi dapat dihindari. Agar mendapatkan penanganan, diagnosis harus dilakukan untuk menentukan langkah pengobatan terbaik. Maka dari itu, kamu harus melakukan beberapa pemeriksaan yang dapat mendeteksi terjadinya sindrom HELLP. Berikut ini beberapa pemeriksaan dan pemeriksaan penunjang tersebut:
1. Pemeriksaan Fisik
Awalnya, dokter akan melakukan diagnosis dengan cara memeriksa gejala yang timbul, mencari faktor yang dapat meningkatkan risiko, serta kesehatan janin. Setelah itu, ibu hamil yang mengalami gejala sindrom HELLP, seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan pada bagian tubuh, dan nyeri tekan perut kanan. Jika ditemui terdapat pertanda gangguan tersebut, maka pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan.
Baca juga: Kenali Lebih Dekat Gejala Sindrom HELLP pada Ibu Hamil
2. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan penunjang lainnya terhadap sindrom HELLP adalah pengecekan pada darah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah trombosit, ada tidaknya gangguan anemia, dan pemeriksaan pada fungsi hati. Selain itu, cara ini juga dapat mendeteksi adanya komplikasi dari sindrom tersebut, seperti masalah pada ginjal dan pemeriksaan koagulasi yang berhubungan dengan pembekuan darah.
Ibu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan sindrom HELLP. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang ibu gunakan sehari-hari untuk mendapatkan kemudahan pada akses kesehatan!
3. Pemeriksaan Urine
Ibu mungkin juga melakukan pengecekan kandungan urine sebagai pemeriksaan penunjang dari sindrom HELLP. Hal ini dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya kadar protein di dalam tubuh. Jika kadar protein tinggi, maka kemungkinan mengalami gangguan berbahaya saat kehamilan tersebut semakin tinggi.
Baca juga: Apakah Sindrom HELLP pada Ibu Hamil Bisa Dicegah?
4. Pemeriksaan Pencitraan
Beberapa pemeriksaan terkait pencitraan, seperti MRI, juga dapat dilakukan untuk memastikan jika gangguan yang terjadi disebabkan oleh sindrom HELLP. Metode ini dilakukan untuk mencurigai jika terdapat perdarahan pada organ hati, meskipun terbilang jarang terjadi.
Itulah beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendeteksi sindrom HELLP pada ibu hamil. Maka dari itu, jika ibu merasakan gejala dari gangguan ini, ada baiknya untuk segera mendapatkan diagnosis. Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan berbahaya yang berakhir pada kehilangan nyawa.