4 Metode Penanganan untuk Obati Binge Eating Disorder
Halodoc, Jakarta - Membuat pengidapnya memiliki kecenderungan makan berlebihan tanpa bisa dikendalikan, binge eating disorder merupakan jenis gangguan makan yang tidak bisa dianggap sepele. Gangguan ini perlu ditangani segera, agar bisa terhindar dari berbagai masalah kesehatan.
Perawatan dan pengobatan untuk mengatasi binge eating disorder akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Ada banyak pilihan pengobatan yang bisa dilakukan. Beberapa orang mungkin hanya butuh melakukan satu pengobatan saja, sedangkan yang lain harus mencoba kombinasi terapi yang berbeda sampai mereka merasa cocok.
Baca juga: Gagal Diet? Hati-Hati Binge Eating
Berikut beberapa pilihan terapi untuk mengatasi binge eating disorder:
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Terapi ini dilakukan untuk membantu pengidap binge eating disorder mengatasi hal-hal yang menyebabkannya mengidap kondisi tersebut. Tak hanya itu, CBT juga dapat membantu pengidap dalam mengambil kembali kontrol atas dirinya, sekaligus membiasakannya untuk makan secara teratur.
Sebenarnya, terapi ini bekerja dengan cara melihat hubungan antara pikiran negatif, perasaan dan perilaku yang berkaitan dengan makan, bentuk tubuh dan berat badan. Begitu penyebab emosi negatif dan pola telah diketahui, maka strategi selanjutnya dapat ditentukan.
Strategi ini meliputi menetapkan tujuan, pemantauan diri, mencapai pola makan reguler, mengubah pemikiran tentang diri dan berat badan, serta mendorong kebiasaan pengendalian berat badan yang sehat.
2. Interpersonal Psychotherapy (IPT)
Jika CBT dilakukan untuk mengatasi pikiran negatif yang dimiliki pengidap, IPT ini lebih fokus pada hubungan pengidap dengan orang di sekitarnya, seperti keluarga, teman, dan rekan kerja.
Terapi ini dapat berupa kelompok atau secara langsung dengan terapis, dan terkadang dikombinasikan dengan CBT. IPT memiliki efek positif jangka pendek maupun jangka panjang untuk mengurangi binge eating. Ini mungkin sangat efektif untuk orang dengan binge eating yang lebih parah.
Baca juga: Ini Alasan Depresi Sebabkan Binge Eating Disorder
3. Terapi Penurunan Berat Badan
Biasanya, orang dengan binge eating akan mengalami obesitas. Oleh karena itu, mereka memerlukan terapi khusus untuk menurunkan berat badannya. Sebenarnya tujuan dari terapi ini adalah untuk membuat perubahan gaya hidup sehat secara bertahap.
Terapi penurunan berat badan ini juga dapat membantu memperbaiki citra tubuh dan mengurangi berat badan dan risiko kesehatan yang terkait dengan obesitas. Namun, terapi ini terbukti tidak seefektif CBT atau IPT untuk mengendalikan BED.
4. Pemberian Obat-Obatan
Pemberian obat antidepresan, antikonvulsan, atau anti ADHD bisa mengurangi gejala binge eating. Lisdexamfetamine dimesylate, obat anti-ADHD, adalah obat pertama yang disetujui FDA untuk mengatasi binge eating sedang sampai berat.
Namun, obat-obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping ringan sampai serius, konsultasikan dahulu dengan dokter untuk informasi penggunaan dan dosis yang dianjurkan. Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.
Dari berbagai metode penanganan binge eating disorder yang telah dipaparkan tadi, dapat diketahui bahwa pengobatan paling efektif untuk kondisi ini adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Namun, apapun metode pengobatannya, penting untuk selalu berusaha menerapkan gaya hidup sehat.
Baca juga: Binge Eating Disorder vs Bulimia, Mana yang Lebih Berbahaya?
Berikut beberapa tips untuk mengatasi binge eating disorder yang bisa dilakukan sendiri:
-
Mencari dan mengetahui pemicu binge eating disorder. Ini merupakan langkah penting dalam mempelajari bagaimana mengendalikan dorongan binge eating.
-
Berlatih untuk menahan nafsu makan yang berlebih.
-
Cari seseorang untuk diajak bicara untuk mendapatkan dukungan.
-
Pilih makanan sehat.
-
Olahraga teratur. Kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan, memperbaiki citra tubuh serta memperbaiki gejala mood dan kecemasan yang mungkin dialami.
-
Tidur yang cukup. Kurang tidur dikaitkan dengan asupan kalori yang lebih tinggi dan pola makan yang tidak teratur. Pastikan setidaknya tidur 7-8 jam sehari.
Jika melakukan hal-hal tersebut tidak cukup, jangan pernah takut untuk mendiskusikan kondisi dengan psikolog atau psikiater di rumah sakit. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan