4 Macam Alat Kontrasepsi Pria
Halodoc, Jakarta - Alat kontrasepsi merupakan perangkat atau metode yang dilakukan guna mencegah kehamilan saat berhubungan seks. Pada laki-laki, alat kontrasepsi digunakan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual pada dirinya maupun ataupun pasangannya. Memakai alat kontrasepsi juga dapat dilakukan oleh orang yang ingin menunda memiliki momongan. Perlu diketahui, tak hanya wanita, alat kontrasepsi juga diperuntukkan bagi pria. Berikut ini serba-serbi tentang alat kontrasepsi pria.
Baca juga: Kenali Alat-Alat Kontrasepsi untuk Pria
- Kondom
Kondom merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi pada pria yang paling banyak digunakan. Selain praktis, kondom dibandrol dengan harga murah, yang dapat ditemukan di banyak tempat. Memakai alat kontrasepsi yang satu iini memang dapat menurunkan sensasi saat berhubungan seksual, sehingga banyak yang tidak suka menggunakannya dengan alasan tersebut.
Kondom juga dibuat dengan satu ukuran, sehingga banyak pria merasa ukurannya tidak sesuai. Meski di klaim sebagai alat kontrasepsi, kondom tidak sepenuhnya efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, risiko kehamilan akan semakin kecil ketika menggunakan kondom. Tak hanya mencegah kehamilan, kondom dapat membantu mencegah penyakit menular seksual.
- Obat Kontrasepsi
Obat kontrasepsi tak hanya digunakan bagi wanita, obat ini juga diperuntukkan pada pria dengan menghambat kecepatan sperma ketika menuju sel telur, sehingga kecil kemungkinan wanita mengalami kehamilan setelah berhubungan. Obat kontrasepsi ini masih dibandrol dengan harga yang cukup mahal, dan harus dikonsumsi dengan tepat waktu. Jika hal ini dilanggar, maka obat tidak akan bekerja, sehingga kehamilan bisa saja terjadi.
Baca juga: Cara Memakai Alat Kontrasepsi yang Tepat
- Pull Out
Istilah pull out merujuk pada kondisi berhubungan seksual yang berhenti sesaat ketika pria mengalami ejakulasi. Biasanya, pria akan membuang spermanya di luar vagina untuk mencegah terjadinya kehamilan. Hal ini kerap dilakukan pada pria yang tidak suka menggunakan kondom. Cara yang satu ini ampuh dalam mencegah kehamilan, tetapi memungkinkan untuk tertular penyakit menular seksual.
- Vasektomi
Vasektomi merupakan proses operasi pemotongan vas deferens, yaitu saluran berbentuk tabung kecil yang berada di dalam skrotum. Saluran ini lah yang membawa sperma dari testikel menuju penis. Metode yang satu ini lebih dikenal dengan istilah sterilisasi. Vasektomi bertujuan untuk mencegah terjadinya pembuahan dan kehamilan, karena tertutupnya jalan sperma.
Vasektomi merupakan metode yang dapat digunakan ketika seseorang tidak ingin memiliki anak, karena sifatnya yang permanen. Meskipun begitu, vasektomi tidak memengaruhi kemampuan pria dalam ejakulasi dan orgasme. Setelah melakukan prosedur operasi, akan muncul pembengkakan, rasa tidak nyaman, serta pendarahan.
Jika setelah melakukan prosedur vasektomi, tetapi pendarahan dan bengkak tidak juga hilang setelah dilakukan pengobatan mandiri di rumah dengan kompres dingin, silahkan langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Penggunaan Alat Kontrasepsi Tingkatkan Risiko Gejala Menoragia
Dahulu, alat kontrasepsi hanya dilakukan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika wanita sedang memasuki masa suburnya. Agar metode ini berhasil, biasanya wanita sudah mengetahui masa ovulasinya. Cara ini merupakan cara tradisional yang memiliki tingkat keberhasilan rendah, karena wanita akan memiliki masa subur yang berbeda-beda pada setiap bulannya. Untuk itu, pertimbangkan dengan matang sebelum kamu memilih alat kontrasepsi yang ingin kamu gunakan.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan