4 Jenis Spina Bifida yang Perlu Diketahui Para Orangtua
“Spina bifida merupakan gangguan yang terjadi pada bayi baru lahir akibat adanya gangguan pada tulang belakang. Ada beberapa jenis spina bifida yang bisa terjadi dengan cara penanganan yang berbeda-beda.”
Halodoc, Jakarta – Spina bifida adalah kondisi cacat lahir yang terjadi akibat gangguan pada tulang belakang. Kondisi yang termasuk cacat tabung saraf ini umumnya terlihat pada bayi yang baru lahir.
Gangguan ini terjadi di sepanjang tulang belakang akibat tabung saraf yang tidak menutup dengan sempurna. Adanya celah pada bagian tubuh ini dapat membentuk kantung yang terlihat di punggung bawah bayi, berisi cairan otak yang mengelilingi sumsum tulang.
Bayi dengan spina bifida dapat mengalami kerusakan pada sumsum tulang belakang dan saraf. Namun, tingkat keparahannya tergantung jenis gangguan pada sumsum tulang belakang yang terjadi.
Berbagai Jenis Spina Bifida yang Perlu Orang Tua Ketahui
Berikut ini beberapa jenis spina bifida yang perlu orang tua ketahui:
1. Spina bifida okulta
Jenis gangguan pada sumsum tulang belakang yang paling ringan dan paling umum terjadi adalah spina bifida okulta. Kondisi ini bisa terjadi pada satu tulang belakang atau lebih.
Kondisi ini memiliki tanda terbentuknya celah kecil di antara ruas tulang belakang. Spina bifida kerap terdeteksi secara tidak sengaja saat melakukan pemeriksaan dengan sinar-X atau pemeriksaan sejenisnya.
Meski begitu, gangguan ini sangat jarang menyebabkan kecacatan atau gejala yang membahayakan.
2. Cacat tabung saraf tertutup
Gangguan spina bifida ini dapat menyebabkan pengidapnya mengalami kelemahan pada kaki, serta masalah dengan kontrol usus dan kandung kemih.
Kondisi ini terjadi akibat malformasi lemak, tulang, atau membran yang menutupi sumsum tulang belakang.
Masalah yang terjadi dapat berubah atau berkembang sejalan dengan pertumbuhan anak. Tindakan pengobatan perlu Si Kecil dapatkan untuk meminimalisasi dampak buruk tersebut, salah satunya dengan pembedahan.
Selain itu, orang tua juga bisa memberikan salah satu atau lebih dari 5 Terapi untuk Perkembangan Anak dengan Spina Bifida.
3. Meningokel
Jenis spina bifida terjadi saat kantung cairan tulang belakang menonjol dari tulang belakang.
Adanya masalah dengan penutup tulang di atas tulang belakang memungkinkan adanya benjolan tersebut.
Seseorang yang mengidap gangguan ini mungkin memiliki gejala ringan.
4. Mielomeningokel
Kondisi tercatat menjadi bentuk yang paling parah dari spina bifida. Sebagian dari sumsum tulang belakang membentuk kantung yang menonjol dari daerah punggung.
Untuk kasus yang parah, kantung ini tidak memiliki kulit, sehingga pengidapnya rentan terserang infeksi yang mengancam nyawa.
Anak yang terserang mielomeningokel membutuhkan pemeriksaan yang ketat oleh dokter sepanjang masa hidupnya.
Hal ini untuk memaksimalkan fungsi tubuh dan mencegah komplikasi berbahaya, seperti gagal ginjal.
Beberapa anak yang mengalami mielomeningokel dan cacat tabung saraf tertutup membutuhkan pembedahan, guna memperbaiki kesejajaran kaki, tungkai, atau tulang belakang.
Bahkan, anak dengan kondisi mielomeningokel berisiko terserang hidrosefalus, lalu perlu mendapatkan pembedahan untuk mengalirkan cairan berlebih di otak tersebut.
Itulah beberapa jenis spina bifida yang dapat bayi baru lahir alami. Maka dari itu, jika ibu merasakan adanya benjolan pada punggung anak, ada baiknya segera dapatkan pemeriksaan.
Dokter dapat melakukan salah satu dari beberapa Cara Mendiagnosis Spina Bifida pada Bayi.
Semakin cepat gangguan ini terdeteksi, penanganan pun bisa semakin efektif.
Jika Si Kecil mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter di Halodoc agar mendapatkan rujukan lebih lanjut.
Klik gambar di bawah ini untuk konsultasi dokter dengan biaya yang lebih terjangkau di Halodoc.✔️
Referensi:
U.S. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2023. Spina Bifida Fact Sheet.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. What is Spina Bifida?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan