4 Jenis Obat yang Biasanya Diresepkan untuk Infeksi Helicobacter Pylori
“Pengobatan untuk infeksi helicobacter pylori bisa berbeda, tergantung dengan tingkat keparahannya. Ada jenis obat kombinasi antibiotik, obat yang menghentikan produksi asam, dan obat pelindung ulkus.”
Halodoc, Jakarta – Helicobacter pylori (H. pylori) adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pada lambung. H. pylori biasanya menjadi penyebab utama tukak lambung.
Infeksi helicobacter pylori biasanya diobati dengan setidaknya dua antibiotik berbeda sekaligus. Pemberian antibiotik biasanya diberikan untuk membantu mencegah bakteri mengembangkan resistensi terhadap satu antibiotik tertentu. Yuk, baca selengkapnya di sini, jenis obat yang biasa diresepkan untuk infeksi H. pylori!
Jenis Obat untuk Infeksi Helicobacter Pylori
Ada beberapa jenis obat yang biasanya diresepkan untuk menangani infeksi H. pylori, yaitu:
1. Proton pump inhibitors (PPI)
Obat ini menghentikan produksi asam di lambung. Beberapa contoh PPI adalah omeprazole (Prilosec), esomeprazole (Nexium), lansoprazole (Prevacid) dan pantoprazole (Protonix).
2. Bismut subsalisilat
Lebih dikenal dengan nama merek Pepto-Bismol, obat ini bekerja dengan cara melapisi ulkus dan melindunginya dari asam lambung.
3. Penghambat histamin (H-2)
Obat-obatan ini memblokir zat yang disebut histamin, yang memicu produksi asam. Salah satu contohnya adalah simetidin (Tagamet HB). Penghambat H-2 hanya diresepkan untuk Infeksi helicobacter pylori jika PPI tidak dapat digunakan.
4. Kombinasi antibiotik
Kombinasi antibiotik juga kerap digunakan untuk mengatasi infeksi H. pylori. Biasanya kombinasi metronidazol dan tetrasiklin atau metronidazole dan amoksisilin.
Ini adalah jenis obat yang biasa digunakan. Untuk memastikan apakah kamu sudah terbebas dari infeksi H. pylori, ulangi pengujian untuk H. pylori setidaknya empat minggu setelah perawatan.
Jika tes menunjukkan pengobatan tidak menghilangkan infeksi, kamu mungkin memerlukan lebih banyak pengobatan dengan kombinasi antibiotik yang berbeda. Informasi selengkapnya mengenai penanganan infeksi H. pylori bisa kamu tanyakan langsung ke dokter lewat Halodoc ya!
Infeksi Helicobacter Pylori Berbeda dengan Gangguan Pencernaan Lainnya
Seseorang bisa mendapatkan infeksi H. pylori dari makanan, air, atau peralatan makan yang terkontaminasi bakteri ini. Infeksi ini lebih umum terjadi pada populasi yang hidup di wilayah yang mengalami kekurangan air bersih, atau sistem pembuangan limbah yang tidak baik.
Selain itu, kamu juga bisa terinfeksi H. pylori karena tertular bakteri melalui kontak dengan air liur atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Setelah H. pylori memasuki tubuh, ia menyerang lapisan perut, yang biasanya melindungi dari asam yang digunakan tubuh untuk mencerna makanan.
Lapisan perut yang mengalami kerusakan, dapat membuat asam menembus lapisan tersebut sehingga menyebabkan bisul. Bisul bisa jadi berdarah yang pada akhirnya menimbulkan infeksi dan mencegah makanan bergerak melalui saluran pencernaan.
Kebanyakan orang terinfeksi H. pylori ketika masih anak-anak, tapi orang dewasa juga memungkinkan mengalami kondisi ini. Kuman dapat hidup di dalam tubuh selama bertahun-tahun sebelum gejala dimulai.
Infeksi H. pylori berbeda dengan mag. Dalam beberapa kasus, infeksi H. pylori dapat menyebabkan kanker perut. Penyakit ini memiliki beberapa gejala pada awalnya, seperti mulas, kemudian sakit perut, mual, tidak merasa lapar, sensasi kenyang walau makan hanya sedikit, muntah, dan penurunan berat badan.
Itulah informasi mengenai infeksi H. pylori dan jenis obat yang diresepkan untuk kondisi tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan update seputar isu kesehatan lainnya!