4 Jenis Kanker Hati dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
“Kanker hati terjadi ketika sel bertumbuh dan berkembang secara abnormal dan menyerang organ hati. Jenis kanker ini termasuk karsinoma hepatoseluler, liver angiosarcoma, cholangiocarcinoma, hemangiosarcoma, dan hepatoblastoma yang rentan terjadi pada bayi.”
Halodoc, Jakarta – Kanker hati bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko menyerang orang-orang dengan riwayat penyakit hati kronis, seperti sirosis hati atau infeksi virus hepatitis. Kanker satu ini juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius dan berbahaya, sehingga perlu penanganan medis sesegera mungkin.
Apa Saja Jenis-Jenis Kanker Hati?
Jenis kanker hati terbagi berdasarkan bagian hati yang terinfeksi. Berikut beberapa jenisnya dan gejalanya yang perlu kamu waspadai:
1. Karsinoma hepatoselular (hepatocellular carcinoma) atau HCC
Karsinoma hepatoselular merupakan jenis kanker hati yang paling umum. Biasanya, kanker ini berkembang pada hepatosit, sel-sel utama hati. Faktor risiko utama HCC adalah sirosis hati, infeksi hepatitis B atau C, konsumsi alkohol yang berlebihan, obesitas, dan diabetes.
Namun, gejala awal dari kanker satu ini mungkin tidak terlihat jelas, tetapi ketika sel kanker berkembang, gejala yang muncul meliputi:
- Nyeri perut.
- Penurunan berat badan dengan penyebab yang tidak pasti.
- Kelelahan.
- Mual dan muntah.
- Kulit dan mata yang kuning (jaundice).
- Pembengkakan perut.
2. Kolangiokarsinoma (cholangiocarcinoma)
Kolangiokarsinoma adalah kanker yang berasal dari saluran empedu pada bagian dalam atau luar organ hati. Terdapat dua jenis utama kolangiokarsinoma, yaitu intrahepatik (terjadi pada bagian dalam hati) dan ekstrahepatik (terjadi pada bagian luar hati).
Selain itu, faktor risiko dari jenis kanker ini termasuk infeksi parasit hati, penyakit hati polikistik, batu empedu, kolitis ulserativa, dan sirosis hati. Gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Nyeri perut atau punggung.
- Penurunan berat badan yang tidak pasti penyebabnya.
- Tubuh kelelahan.
- Demam.
- Gatal-gatal.
- Kuning pada kulit atau mata.
3. Kanker hati angiosarcoma
Selanjutnya adalah angiosarcoma, kanker yang berasal dari pembuluh darah liver. Jenis kanker hati ini terbilang jarang terjadi dengan penyebabnya yang belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risikonya, termasuk paparan zat kimia berbahaya, seperti arsenik, vinyl chloride, dan thorium dioxide.
Adapun gejala yang mungkin timbul saat seseorang mengalami kanker ini yaitu:
- Nyeri perut.
- Pembengkakan perut.
- Kelelahan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Kulit pucat atau kuning.
4. Kanker hati hepatoblastoma
Hepatoblastoma adalah kanker hati yang bermula dari sel pada organ liver yang belum sepenuhnya matang. Meski terbilang jarang terjadi, hepatoblastoma lebih rentan menyerang anak-anak yang usianya kurang dari 3 tahun. Adapun gejala yang muncul dari kanker hepatoblastoma yaitu:
- Perut membengkak dan sakit.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Mual dan muntah.
- Kulit gatal.
- Tubuh demam dan mudah kelelahan.
- Pembuluh darah vena pada bagian perut mengalami pembengkakan yang bisa terlihat dari permukaan kulit.
- Mengalami penyakit kuning.
Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai jenis kanker ini, kamu bisa membaca artikel berjudul Bukan Hanya Orang Dewasa, Newborn pun Terancam Kanker Hati.
Pilihan Pengobatan Kanker Hati
Sayangnya, kanker hati menjadi kondisi medis yang sulit sembuh. Sebab, hati menjadi organ tubuh yang tidak mempunyai saraf, sehingga sulit untuk mengenali kelainan dan masalah kesehatan yang terjadi.
Inilah sebabnya, pengidap kanker ini kerap tidak menunjukkan gejala apapun, kecuali jika ukuran sel kanker telah membesar sehingga mengakibatkan meregangnya jaringan yang membungkus organ hati.
Selain itu, sel hati memiliki tugas utama sebagai penetral racun atau obat yang sifatnya toksik (termasuk obat untuk kanker), sehingga efektivitas obat bukan tidak mungkin menjadi kurang maksimal.
Namun, guna mengurangi gejalanya, ada beberapa pilihan pengobatan kanker hati yang bisa kamu pertimbangkan, antara lain:
1. Operasi
Operasi atau pembedahan menjadi salah satu metode pengobatan utama untuk kanker hati. Adapun prosedur pembedahan yang umum meliputi:
- Reseksi hati, pengangkatan bagian hati yang terinfeksi kanker.
- Transplantasi hati, prosedur penggantian hati yang terkena kanker dengan hati sehat dari donor).
- Ablasi, penghancuran tumor dengan menggunakan panas, dingin, atau bahan kimia.
Keputusan untuk melakukan pembedahan akan bergantung pada stadium kanker, kesehatan umum pengidap, dan faktor lain yang sesuai dengan pertimbangan dokter.
2. Kemoterapi
Kemudian, kemoterapi yang melibatkan penggunaan obat-obatan yang bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan dan membunuh sel kanker. Pemberian kemoterapi dapat secara oral (melalui mulut) atau suntikan.
Dalam beberapa kasus, kemoterapi dapat menjadi pilihan pengobatan sebelum atau setelah pembedahan untuk mengurangi ukuran tumor atau membasmi sel-sel kanker yang tersisa. Sementara itu, efek samping kemoterapi dapat beragam, termasuk mual, muntah, kelelahan, penurunan berat badan, dan penurunan jumlah sel darah.
3. Radioterapi
Radioterapi melibatkan penggunaan sinar ionisasi yang tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Prosedur ini dapat dilakukan dari luar tubuh (radioterapi eksternal) atau menempatkan sumber radiasi kecil dalam tubuh (brakiterapi).
Radioterapi dapat menjadi pengobatan utama untuk beberapa kasus kanker atau pengobatan paliatif untuk mengurangi gejala dan ukuran sel kanker. Efek samping radioterapi dapat meliputi kelelahan, kulit yang teriritasi di area terkena, dan masalah gastrointestinal.
4. Terapi target
Terapi target menggunakan obat yang khusus untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan memengaruhi protein atau jalur biologis tertentu yang penting bagi pertumbuhan sel kanker.
Beberapa obat yang menjadi rekomendasi untuk kanker hati termasuk sorafenib dan lenvatinib. Terapi ini sering menjadi pilihan untuk pengidap kanker stadium lanjut atau apabila pilihan terapi lain tidak memungkinkan. Efek samping terapi target dapat bervariasi tergantung pada obat yang digunakan.
5. Imunoterapi
Imunoterapi berfokus pada pemberian obat yang dapat membantu merangsang sistem kekebalan tubuh pengidap sehingga dapat membunuh sel kanker. Biasanya, dokter akan merekomendasikan prosedur ini pada pengidap kanker stadium lanjut.
Segera lakukan pemeriksaan medis jika kamu merasakan gejala yang tidak biasa pada liver. Sebab, tanpa adanya penanganan, kanker hati bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius atau memicu komplikasi yang berbahaya.