4 Jenis Gejala Artritis Gout yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Juli 2020
4 Jenis Gejala Artritis Gout yang Perlu Diketahui4 Jenis Gejala Artritis Gout yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Artritis gout adalah bentuk radang sendi yang umum nan kompleks yang dapat menyerang siapa saja. Kondisi ini ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan dan nyeri tekan pada sendi. Kondisi ini sering terjadi pada sendi di pangkal ibu jari.

Serangan gout dapat terjadi secara tiba-tiba dan seringkali membuat kamu terbangun di tengah malam dengan sensasi seakan jempol kaki akan terbakar. Sendi yang terkena terasa panas, bengkak, dan begitu lunak. Gejala-gejala gout juga mungkin datang dan pergi, tetapi ada juga beberapa tahapan gejala dari artritis gout.

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Pengidap Artritis Gout

Ragam Gejala Artritis Gout 

Tanda-tanda dan gejala artritis gout hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan sering pada malam hari. Ragam gejala tersebut antara lain: 

  • Nyeri Sendi yang Intens. Gout biasanya mempengaruhi sendi besar jempol kaki, tetapi itu bisa terjadi pada sendi mana pun. Sendi yang sering terkena lainnya termasuk pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari. Rasa sakitnya mungkin paling parah dalam empat sampai 12 jam pertama setelah dimulai.
  • Ketidaknyamanan yang Terus Menempel. Setelah rasa sakit yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Serangan selanjutnya cenderung berlangsung lebih lama dan memengaruhi lebih banyak persendian.
  • Peradangan dan Kemerahan. Sendi yang terkena akan menjadi bengkak, lunak, hangat dan merah.
  • Keterbatasan Rentang Gerak. Saat gout berkembang, pengidapnya mungkin tidak dapat menggerakkan sendi secara normal.

Jika kamu mengalami rasa sakit yang tiba-tiba dan hebat pada persendian, kamu bisa segera menghubungi dokter di aplikasi Halodoc. Dokter akan memberikan perawatan awal untuk meredakan gejalanya. Ingat, artritis gout yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri yang memburuk dan kerusakan sendi. Segera cari kunjungi rumah sakit juga jika kamu alami demam dan persendian terasa panas dan meradang. 

Baca juga: Cegah Artritis Gout dengan Lakukan 5 Kebiasaan Ini

Penyebab dan Faktor Risiko Artritis Gout

Artritis gout terjadi ketika kristal asam urat menumpuk di sendi sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri hebat akibat. Kristal asam urat dapat terbentuk akibat kamu memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.

Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang ditemukan secara alami di tubuh. Namun, purin juga ditemukan dalam makanan tertentu, seperti daging, jeroan, dan makanan laut. Makanan lain juga meningkatkan kadar asam urat, seperti minuman beralkohol, terutama bir, dan minuman yang dimaniskan dengan gula buah (fruktosa).

Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam urine. Terkadang tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat yang tajam, seperti jarum di dalam sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan dan pembengkakan.

Baca juga: Artritis Gout Dapat Menyerang Usia Muda, Ini Penyebabnya

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang alami artritis gout, misalnya: 

  • Kegemukan

Jika kamu alami kelebihan berat badan, tubuh akan menghasilkan lebih banyak asam urat dan ginjal sehingga lebih sulit menghilangkan asam urat.

  • Kondisi Medis

Penyakit dan kondisi tertentu juga bisa meningkatkan risiko nyeri sendi. Ini termasuk tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan kondisi kronis seperti diabetes, sindrom metabolik, dan penyakit jantung dan ginjal.

  • Obat-Obatan

Penggunaan diuretik thiazide - biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi - dan aspirin dosis rendah juga meningkatkan kadar asam urat. Begitu juga penggunaan obat anti-penolakan yang diresepkan untuk orang yang telah menjalani transplantasi organ.

  • Riwayat Keluarga

Jika anggota keluargamu yang lain mengidap artritis gout, maka kamu lebih mungkin terserang penyakit ini.

  • Operasi atau Trauma

Mengalami operasi atau trauma juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan artritis gout.

Selain itu, gout lebih sering terjadi pada pria, terutama karena wanita cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah. Namun, setelah menopause, kadar asam urat wanita bisa mendekati pria.

Pria juga lebih mungkin terkena gout lebih awal, biasanya antara usia 30 dan 50 tahun. Sedangkan wanita umumnya mengalami tanda dan gejala setelah menopause. Sebaiknya, ketika memasuki rentan usia tersebut, selalu perhatikan kondisi tubuh agar terhindar dari artritis gout.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Gout. 
Healthline. Diakses pada 2020. Gout. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Gout.