4 Faktor Risiko Penyebab Memiliki Anak dengan Down Syndrome
Halodoc, Jakarta — Down syndrome adalah kelainan genetika yang menyebabkan perbedaan kemampuan belajar dan ciri-ciri fisik anak. Gejala down syndrome ditandai dengan ciri-ciri fisik anak, seperti seperti kontur wajah yang cenderung datar, ukuran kepala dan telinga yang lebih kecil, serta ciri fisik lainnya. Sindrom down juga bisa ditandai dengan lambatnya perkembangan intelektual anak.
Namun, mengapa kelainan genetika ini bisa muncul? Ada 4 penyebab ibu memiliki anak dengan sindrom down.
- Usia Ibu Saat Hamil
Ibu yang usianya terlalu tua saat hamil ternyata bisa menjadi penyebab down syndrom. Di usia yang tua, ibu mengalami perubahan hormon yang bisa menyebabkan non-disjunction atau kegagalan pembelahan pada kromosom 21. Semakin tinggi usia ibu saat hamil, maka risiko ibu memiliki anak dengan sindrom down semakin tinggi. Seorang ibu berusia 35 tahun memiliki risiko melahirkan anak dengan sindorm down antara 1 dari 350 kehamilan. Risiko ini akan meningkat menjadi 1 dari 100 kehamilan pada ibu yang hamil pada usia 40 tahun. Sedangkan pada ibu yang hamil saat usia 45 tahun, risikonya bertambah menjadi 1 dari 30 kehamilan.
(Baca juga: Yang Harus Diketahui Saat Hamil di Usia Tua)
- Memiliki Anak dengan Down Syndrome pada Kehamilan Sebelumnya.
Riwayat kehamilan sebelumnya juga bisa menjadi penyebab down syndrome. Seorang ibu yang pernah memiliki anak dengan sindrom down pada kehamilan sebelumnya juga berisiko memiliki anak dengan down syndrom pada kehamilan selanjutnya.
- Riwayat Medis dengan Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom pada ibu juga bisa menjadi penyebab down syndrome. Atau jika pasangan ibu memiliki riwayat medis dengan kelainan kromosom, maka ibu juga lebih berisiko memiliki anak dengan down syndrome. Penelitian medis menunjukkan, jika salah satu orang tua maupun kedua orang tua memiliki down syndrome, persentase risiko memiliki anak dengan down syndrome adalah sebesar 35 sampai 5 persen.
- Kelainan Kromosom yang Terjadi Secara Acak
Selain beberapa faktor di atas, pada banyak kasus, down syndrome juga bisa terjadi secara acak tanpa memandang usia, gen, dan hal lainnya. Jadi, sebenarnya setiap orang ternyata berisiko memiliki anak dengan down syndrome.
(Baca juga: Deteksi Down Syndrome pada Kandungan dengan Cara Ini!)
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang gejala down syndrome, kamu bisa bertanya kepada dokter ahli lewat aplikasi Halodoc melalui layanan Voice/Video Call atau chat ya! Selain itu, di aplikasi Halodoc, kamu juga bisa membeli vitamin dan obat-obatan serta cek lab tanpa harus keluar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang!