4 Fakta Virus Baru Marburg yang Perlu Diketahui
“Penyakit Virus Marburg merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi virus Marburg dan kasusnya sedang berkembang pesat di Afrika. Gejala penyakit ini antara lain adalah demam tinggi, sakit kepala, serta mual dan muntah.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit virus Marburg sedang meningkat pesat di wilayah Afrika. Berdasarkan informasi dari WHO pada 22 Maret 2023, kawasan di Guinea Khatulistiwa Afrika, terdapat 29 kasus penyakit virus Marburg termasuk 27 kasus kematian. Selain itu, terdapat 8 kasus penyakit di Tanzania, 5 di antaranya meninggal dunia.
Tentunya dengan adanya kasus ini banyak negara yang waspada akan menularnya virus ini. Namun, hingga saat ini, masih belum ditemukan kasus penyakit virus Marburg di Indonesia. Meskipun demikian sebaiknya kamu jangan lengah dan tetap waspada akan penyebaran virus ini.
Ketahui Fakta Penyakit Virus Marburg
Walaupun kasus virus Marburg belum ada di Indonesia, tetapi alangkah baiknya untuk tetap waspada.
Berikut ini beberapa fakta seputar virus Marburg:
1. Asal usul virus Marburg
Marburg Virus Disease (MVD) atau penyakit virus Marburg adalah penyakit demam berdarah langka yang disebabkan oleh virus Marburg. Virus ini termasuk jenis virus RNA zoonosis (virus bawaan hewan) yang merupakan anggota keluarga filovirus, yang juga termasuk virus ebola.
Penyakit virus Marburg pertama kali ditemukan pada 1967 silam setelah dua wabah besar yang terjadi di Jerman dan Serbia. Kasus ini terjadi karena suatu penelitian di laboratorium yang dilakukan dengan monyet terinfeksi yang berasal dari Uganda.
Inang reservoir atau pembawa virus Marburg adalah hewan kelelawar yang berasal dari Afrika, yaitu Rousettus aegyptiacus atau kelelawar buah. Pada kasus terbaru pada 2023, virus ini kembali menyebar di seluruh Afrika.
Ketahui juga efek virus Marburg pada tubuh melalui laman berikut, “Waspadai, ini Efek Virus Marburg pada Tubuh.”
2. Gejala virus Marburg
Masa inkubasi virus Marburg berkisar antara 2 hingga 21 hari. Masa inkubasi mengacu pada rentang waktu sejak seseorang mulai terinfeksi virus hingga munculnya gejala penyakit untuk pertama kalinya.
Setelah masa inkubasi, gejala virus Marburg biasanya akan muncul secara tiba-tiba. Berikut adalah gejalanya:
- Demam tinggi.
- Sakit kepala.
- Sakit dan nyeri otot.
- Menggigil.
- Ruam makulopapular yang biasanya muncul di dada, punggung, perut.
- Mual dan muntah.
- Nyeri dada.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit perut dan diare.
Pada tahap selanjutnya gejala bisa menjadi semakin parah dan menimbulkan:
- Penyakit kuning.
- Radang pankreas.
- Penurunan berat badan.
- Gagal hati.
- Syok.
- Perdarahan masif.
- Penurunan kesadaran.
- Disfungsi multi-organ.
3. Penularan virus Marburg
Awalnya, infeksi virus Marburg terjadi akibat terpapar terlalu lama di area tambang atau gua yang dihuni oleh kelelawar buah (rousettus aegyptiacus). Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti bagaimana virus ini pertama kali menyebar dari hewan ke manusia.
Virus Marburg dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung, seperti:
- Kontak langsung dengan kulit yang rusak atau selaput lendir di hidung dan mulut.
- Darah atau cairan tubuh seperti urin, ludah, keringat, feses, muntahan, ASI, air ketuban, dan air mani, yang berasal dari orang yang sakit atau meninggal karena penyakit virus Marburg.
- Benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pengidap penyakit virus Marburg, seperti pakaian, selimut, jarum suntik, dan peralatan medis.
- Air mani pria yang sembuh dari penyakit virus Marburg melalui hubungan intim.
Penyebaran virus ini juga bisa terjadi pada orang yang berhubungan dekat dengan pengidap MVD. Biasanya terjadi pada petugas kesehatan yang secara berkala merawat pasien yang terinfeksi virus ini.
4. Pencegahan virus Marburg
Tindakan pencegahan virus Marburg dengan mengurangi kontak atau kegiatan yang berpotensi dapat menularkan virus ini, seperti:
- Menghindari kontak dengan kelelawar buah atau berada terlalu lama di area tambang. Jika harus melakukan kegiatan ini maka kenakan sarung tangan, pakaian pelindung, dan masker.
- Jangan memakan daging yang mentah, terutama jika mengunjungi daerah yang terkena wabah virus Marburg.
- Hindari kontak fisik langsung atau berhubungan dekat dengan pengidap MVD. Gunakan sarung tangan atau pakaian pelindung termasuk masker, ketika mengunjungi atau merawat pasien Marburg.
- Mengurangi risiko kemungkinan penularan melalui hubungan intim. Terutama bagi pria yang baru sembuh dari penyakit virus Marburg.
- Mengetahui informasi seputar virus Marburg dan penyebarannya penting untuk mencegah dan meningkatkan kewaspadaan mengenai penyakit ini.
Itulah fakta mengenai penyakit virus Marburg yang wajib kamu ketahui. Meskipun kasusnya belum sampai di Indonesia tetapi kamu harus tetap waspada, karena jika terserang penyakit ini akibatnya bisa sangat fatal.
Jika kamu ada gejala penyakit tertentu kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Selain itu lewat Halodoc kamu juga bisa mengetahui informasi seputar kesehatan lainnya. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
WHO. Diakses pada 2023. Marburg virus disease.
CDC. Diakses pada 2023. Marburg (Marburg Virus Disease).
Detik Health. Diakses pada 2023. Apa Itu Virus Marburg? Gejala, Penularan, hingga Risiko Masuk RI.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan