4 Fakta terkait Mantoux Test untuk Deteksi Tuberkulosis
“Terdapat beberapa fakta terkait Mantoux test untuk mendeteksi tuberkulosis. Salah satunya adalah mengenai prosedur tes tersebut yang dilakukan dengan injeksi pada kulit.”
Halodoc, Jakarta – Tuberkulosis atau yang akrab disebut TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kondisi ini tidak dapat disepelekan, karena infeksinya menyerang paru-paru.
Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui udara melalui droplet. Sebagai contoh, jika pengidap TBC batuk, percikan air liurnya yang mengandung bakteri, dapat terhirup orang di sekitarnya.
Parahnya lagi, tuberkulosis tidak selalu menunjukkan gejala sakit. Akibatnya, pengidap TBC kerap tidak menyadari kalau dirinya terinfeksi. Karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan TBC secara rutin.
Nah, salah satu pemeriksaan TBC yang umum dilakukan adalah Mantoux Test atau Mantoux tuberculin skin test (TST).
Nah, agar lebih memahami mengenai Mantoux test, ketahuilah beberapa faktanya di sini!
Beberapa Fakta Terkait Mantoux Test
Berikut adalah beberapa fakta terkait Mantoux test untuk mendeteksi tuberkulosis:
1. Prosedur mantoux test
Mantoux test dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 ml tuberculin purified protein derivative (PPD) ke permukaan bagian dalam lengan bawah. Injeksi harus dilakukan dengan jarum suntik tuberkulin, dengan bevel jarum menghadap ke atas.
Tes ini dilakukan dengan jenis injeksi intradermal. Bila ditempatkan dengan benar, injeksi akan menghasilkan elevasi pucat pada kulit atau wheal dengan diameter 6 sampai 10 mm.
2. Cara mengetahui hasil mantoux test
Reaksi uji kulit harus dibaca antara 48 dan 72 jam setelah penyuntikan oleh tenaga medis yang terlatih untuk membaca hasil TST. Seorang pasien yang tidak kembali dalam waktu 72 jam perlu dijadwalkan ulang untuk tes kulit lainnya.
Reaksi harus diukur dalam milimeter indurasi (pembengkakan tegas). Pembaca tidak boleh mengukur eritema (kemerahan) yang muncul pada area kulit suntikan. Selain itu, diameter area indurasi harus diukur di lengan bawah (tegak lurus terhadap sumbu panjang).
Seseorang dinyatakan positif TBC apabila timbul benjolan merah di area suntikan. Jika hasil tes positif, maka, tes tambahan akan diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah infeksi tuberkulosis yang ada pada tubuh bersifat aktif atau laten.
Sudah tahu bahwa dalam beberapa kasus bakteri tuberkulosis bisa resisten terhadap antibiotik? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal TB MDR: Penyebab dan Cara Efektif Mengatasinya“.
3. Kandidat tes yang sesuai
Kebanyakan orang dapat menjalani prosedur Mantoux test (TST). Sebab, TST adalah metode pengujian yang direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Bahkan, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa tes darah TST atau TB interferon-gamma release assay (IGRA), dapat digunakan pada anak-anak 2 tahun ke atas.
4. Hasil positif belum tentu menunjukkan infeksi
Kulit sebagian orang mungkin akan bereaksi terhadap TST meskipun mereka tidak terinfeksi bakteri tuberculosis. Penyebab reaksi positif palsu ini mungkin akibat:
- Vaksinasi TB sebelumnya dengan vaksin bacille Calmette-Guérin (BCG).
- Infeksi mikobakterium non tuberkulosis (mikobakterium selain M. tuberculosis).
- Pengukuran atau interpretasi reaksi yang salah.
- Antigen yang digunakan salah.
Di samping itu, sebagian orang juga mungkin tidak bereaksi terhadap TST, meskipun mereka terinfeksi bakteri tuberculosis. Alasan untuk reaksi negatif palsu ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya seperti baru mengalami infeksi TB dalam 8 hingga 10 minggu terakhir, atau baru saja melakukan vaksin campak.
Inilah alasan mengapa tes darah TB atau yang juga disebut interferon-gamma release assays atau IGRA menjadi metode pengujian yang lebih disukai. Khususnya untuk orang yang telah menerima vaksin BCG untuk mencegah reaksi positif palsu.
Itulah beberapa fakta mengenai terkait Mantoux test untuk mendeteksi tuberkulosis. Berdasarkan penularannya yang mudah terjadi, penting untuk rutin menjalani tes pemeriksaan TBC. Khususnya jika kamu merasakan batuk kronis selama tiga minggu atau lebih. Sebab, kondisi tersebut merupakan gejala khas TBC.
Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa hubungi Dokter yang Bisa Beri Penjelasan Prosedur Tes Mantoux untuk mendapat informasi terkait pemeriksaan TBC.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!