4 Fakta Mengenai Cedera ACL yang Jarang Diketahui
“Cedera ACL umum dialami saat melakukan aktivitas olahraga. Kondisi tersebut dapat dicegah dengan pelatihan yang tepat tentang teknik-teknik olahraga.”
Halodoc, Jakarta – Cedera ACL terjadi ketika adanya robekan atau keseleo pada anterior cruciate ligament. Adapun istilah yang disebutkan barusan merupakan salah satu pita jaringan kuat yang menghubungkan tulang paha (femur) ke tulang kering (tibia).
Cedera ACL biasanya sering terjadi ketika kamu berhenti melakukan gerakan secara tiba-tiba saat berolahraga. Seperti melompat atau mendarat saat bermain sepak bola, basket, atau ski. Ketika cedera ACL terjadi, kamu akan mendengar bunyi letupan di lutut. Kemudian lutut membengkak, terasa tidak stabil, dan terasa sakit saat menahan beban.
Fakta tentang Cedera ACL yang Perlu Diketahui
ACL terletak di tengah setiap lutut dan merupakan jaringan penting yang menghubungkan tulang dan berfungsi untuk mencegah tulang bergeser. Jika terjadi cedera ACL, dapat membatasi stabilitas lutut karena kekuatan penahan tulang jadi berkurang.
Berikut ini fakta tentang cedera ACL yang jarang diketahui:
1. Biasa terjadi saat berolahraga
Cedera ACL sering terjadi selama aktivitas olahraga yang dapat membuat lutut stres. Misalnya:
- Gerakan perlahan melambat dan berubah arah secara tiba-tiba.
- Berputar saat kaki tertahan dengan kuat.
- Mendarat secara tidak sempurna dari lompatan.
- Tiba-tiba berhenti dari gerakan.
- Mendapatkan pukulan langsung ke lutut atau mengalami benturan. Seperti tekel sepak bola.
- Ligamen rusak karena adanya robekan pada sebagian atau seluruh jaringan.
- Cedera ringan yang meregangkan ligamen.
2. Cedera ACL Tidak Bisa Sembuh dengan Sendirinya
Jika tidak diobati segera, cedera ACL akan menghambat aktivitas sehari-hari. Untuk mengobatinya diperlukan pembedahan untuk membentuk ligamen baru sebagai pengganti ligamen yang rusak.
Meskipun dapat dirawat dengan terapi fisik, tapi itu tidak menjamin pemulihan cedera ACL secara penuh. Setelah melewati proses rehabilitasi, kamu tetap memerlukan prosedur pembedahan.
Setelah menjalani proses operasi, barulah jangkauan gerak lutut bisa kembali lagi, itupun membutuhkan waktu dua hingga enam bulan. Namun waktu pemulihan tergantung pada tingkat keparahan cedera dan perawatan pemulihan, artinya bisa memakan waktu lebih lama.
Menurut penelitian, 81 persen dari orang yang menjalani operasi ACL dapat kembali berolahraga. Namun hanya 55 persen yang tingkat kinerjanya kembali seperti sebelumnya. Maka itu, metode rehabilitasi lanjutnya diperlukan untuk meningkatkan hasil operasi.
3. Berisiko Terjadi Komplikasi
Orang yang mengalami cedera ACL berisiko tinggi terkena osteoarthritis di lutut. Bisa dibilang ini adalah salah satu komplikasi akibat cedera ACL. Arthritis bahkan dapat terjadi meski kamu menjalani operasi untuk merekonstruksi ligamen.
Ada berbagai faktor kemungkinan yang memicu risiko artritis, seperti tingkat keparahan cedera awal, adanya cedera terkait sendi lutut, atau tingkat aktivitas setelah perawatan.
4. Cedera ACL Dapat Dicegah dengan Pelatihan yang Tepat
Pelatihan dan olahraga yang tepat dapat menurunkan risiko cedera ACL. Dokter spesialis kedokteran olahraga dapat memberikan pengawasan dan instruksi untuk mengurangi risiko.
Program untuk mencegah cedera ACL meliputi:
- Latihan memperkuat otot inti, termasuk pinggul, panggul, dan perut bagian bawah. Tujuannya untuk menghindari cedera lutut selama gerakan jongkok.
- Latihan memperkuat otot kaki. Misalnya latihan hamstring untuk memastikan keseimbangan kekuatan otot kaki secara keseluruhan.
- Latihan untuk teknik memposisikan lutut dengan benar saat melompat dan mendarat dari lompatan.
- Latihan untuk meningkatkan teknik saat melakukan gerakan berputar.
Pelatihan untuk memperkuat otot-otot kaki, pinggul, dan inti, serta latihan untuk meningkatkan teknik melompat dan mendarat yang benar, dapat mencegah cedera pada lutut. Dengan begitu risiko cedera ACL dapat berkurang.
Itulah fakta tentang cedera ACL yang perlu diketahui. Jika kamu mengalami cedera yang cukup berat, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan dokter. Kamu juga bisa mencari rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!