4 Fakta Gigi Gingsul yang Menarik untuk Diketahui
Halodoc, Jakarta - Untuk sebagian orang gigi gingsul membuat senyuman seseorang makin terlihat manis. Namun, untuk sebagiannya lagi beranggapan kalau kondisi gigi yang satu ini justru merusak penampilan. Bagaimana dengan dirimu?
Gigi gingsul masuk ke dalam jenis maloklusi gigi, atau kondisi ketika gigi tidak tumbuh pada tempat yang benar dan sejajar. Mau tahu lebih jauh mengenai gigi gingsul? Yuk, simak fakta menarik tentang gigi gingsul di bawah ini.
Baca juga: Susunan Gigi Tidak Rapi, Benarkah Pengaruh Faktor Genetik?
1. Dari Keturunan hingga Kebiasaan Masa Kecil
Dikutip dari National Institutes of Health, gigi gingsul atau jenis maloklusi gigi paling sering terjadi akibat faktor keturunan. Selain itu, gigi gingsul juga bisa terjadi karena tempat gigi tumbuh terlalu sempit. Alhasil, gigi itu akan tumbuh bergeser dari tempat seharusnya.
Di samping itu, ada beberapa penyebab gigi gingsul atau maloklusi gigi lainnya, yaitu:
- Menggunakan empeng setelah usia tiga tahun.
- Penggunaan botol minum/susu dalam waktu lama.
- Gigi berlebih, gigi tanggal, gigi impaksi, atau gigi berbentuk tidak normal.
- Ketidaksejajaran patah tulang rahang setelah cedera parah.
- Kebiasaan masa kecil seperti mengisap jempol.
2. Bisa Menimbulkan Masalah
Memiliki gigi gingsul terkadang memang menjadi dilema. Seperti penjelasan di atas, gigi gingsul kadang dianggap dapat mempermanis tampilan. Namun, bila ingin mengikuti saran medis, gigi yang tidak tumbuh pada tempatnya sebaiknya perlu ditangani.
Pasalnya, gigi gingsul atau maloklusi gigi lainnya bisa menimbulkan berbagai masalah, contohnya:
- Mengganggu proses mengunyah atau menggigit makanan.
- Cedera gusi akibat proses mengunyah.
- Gigi tidak berfungsi dengan baik.
- Membersihkan sulit menjadi lebih sulit sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, dan radang gusi.
- Bicara cadel.
- Menurunkan kepercayaan diri (untuk sebagian orang).
Baca juga: Awas, 7 Hal Ini Bisa Menyebabkan Gigi Tonggos pada Anak
3. Bisa Dirapikan dengan Kawat Gigi
Salah satu mengatasi atau merapikan gigi gingsul bisa melalui prosedur pemakaian kawat gigi. Proses kawat gigi adalah cara merapikan gigi gingsul yang populer digunakan oleh banyak orang.
Prosedur pemasangan kawat gigi atau behel ini bertujuan untuk merapikan atau memperbaiki posisi gigi. Penggunaan kawat gigi ini bisa dilakukan dengan atau tanpa mencabut gigi terlebih dahulu.
Nah, bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai proses dan manfaat pemasangan kawat gigi, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
4. Terkadang Harus Dicabut
Gigi gingsul bisa membuat seseorang sulit membersihkan giginya dengan baik dan benar akibat susunan yang berjejal atau bertumpuk-tumpuk. Gigi yang dibiarkan kotor ini berisiko mengalami masalah gigi, contohnya seperti gigi berlubang, radang gusi, hingga kerusakan gigi.
Nah, andaikan lubang yang ada di gingsul sudah parah dan tidak dapat diselamatkan dengan perawatan lainnya, maka mau tidak mau gigi gingsul perlu dicabut. Proses pencabutan gigi ginjal umumnya serupa dengan prosedur pencabutan gigi biasa.
Meski pencabutan gigi gingsul ini masuk ke dalam operasi kecil pada mulut, tapi bukan berarti prosedurnya bebas dari risiko tertentu. Pada beberapa kasus, komplikasi pencabutan gigi gingsul bisa menimbulkan infeksi, terutama pada mereka yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya.
Baca juga: Mungkinkah Gigi Bungsu Tumbuh Saat Dewasa?
Nah, bagi kamu yang memiliki masalah pada gigi gingsul atau masalah kesehatan lainnya, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Sangat praktis, bukan?