4 Fakta Cedera ACL-MCL yang Perlu Diketahui
“Cedera ACL (anterior cruciate ligament) dan MCL (medial collateral ligament) dapat terjadi ketika ligamen pada lutut robek saat berolahraga, kondisi ini umumnya rentan terjadi pada atlet. Beberapa gejalanya meliputi pembengkakan, mati rasa, dan ketidakstabilan pada lutut.”
Halodoc, Jakarta – Belum lama ini, mantan atlet bulu tangkis Indonesia mengalami cedera serius yaitu cedera ACL dan MCL. ACL dan MCL merupakan ligamen pada lutut yang berfungsi untuk menopang dan menstabilkan lutut. Jika terjadi robekan di keduanya, dapat menyebabkan nyeri lutut kronis, bengkak, dan bahkan kesulitan berjalan.
Sebenarnya, cedera ACL dan MCL sama persis. Hanya saja terjadi pada struktur anatomi yang berbeda. Nah, atlet rentan mengalami kondisi yang cedera paling serius ini. Sebab, kondisi ini membutuhkan waktu pemulihan selama berbulan-bulan.
Selain dapat menimpa atlet, cedera ACL dan MCL juga sangat mungkin terjadi ketika kamu berolahraga. Karena itu, yuk pelajari faktanya lebih lanjut di sini!
Fakta Seputar Cedera ACL dan MCL
Berikut ini fakta mengenai cedera ACL dan MCL yang harus kamu ketahui:
1. Terdapat empat ligamen utama pada lutut
Ada empat ligamen utama yang membantu menstabilkan lutut. Dua di antaranya yaitu ACL dan MCL. Ligamen sendiri adalah jaringan berserat yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya.
Ligamen yang menstabilkan lutut memiliki tugasnya masing-masing yaitu:
- MCL, ligamen yang berfungsi menempelkan tulang paha ke tulang kering, dan terletak di sisi dalam sendi lutut.
- ACL, terletak di tengah lutut dan bertugas untuk menghubungkan tulang kaki bagian atas dengan tulang kaki bagian bawah.
- Ligamen kolateral lateral (LCL), menyambungkan tulang paha ke tulang betis.
- Posterior cruciate ligament (PCL), menghubungkan femur (jaringan kuat yang menghubungkan tulang paha) ke tulang kering.
2. Berisiko terjadi saat berolahraga
Cedera ACL dapat terjadi ketika atlet mengubah arah secara tiba-tiba atau berputar tanpa menggerakan kaki. Sementara itu, MCL terjadi karena lutut terkena pukulan atau benturan langsung dari luar, atau saat atlet berbelok dan berhenti dengan cepat.
Nah, kombinasi antara cedera ACL dan MCL biasanya terjadi saat melakukan olahraga di lapangan. Contohnya seperti sepak bola, bulu tangkis, basket, dan hoki.
Atlet mungkin merasakan sensasi letupan atau robekan, dan sering kali langsung merasakan nyeri di sepanjang bagian lutut, pembengkakkan, dan kesulitan menahan beban di kaki.
Selain ACL dan MCL ketahui juga cedera lainnya yang dapat terjadi saat berolahraga di sini, “Inilah Cedera yang Terjadi saat Berolahraga.”
3. Gejalanya hampir mirip
Seperti penjelasan di atas cedera ACL dan MCL sama persis, tapi terjadi pada struktur anatomi yang berbeda. Nah, gejalanya bisa berupa:
- Pembengkakan yang terjadi beberapa menit setelah cedera.
- Mati rasa pada kaki.
- Ketidakstabilan lutut.
- Kesulitan berjalan atau berdiri.
- Nyeri yang berkisar dari ringan hingga intens di dalam lutut.
4. Tingkat keparahan terbagi menjadi tiga fase
Diagnosis cedera ACL dan MCL menggunakan cara yang sama, dalam tiga fase. Pada tingkat pertama, cedera dianggap sebagai keseleo jika ligamen hanya meregang tetapi tidak robek. Istirahat yang cukup dan mengompres dengan es batu, dapat memulihkan kondisi ini.
Selanjutnya pada tingkat kedua, kondisi ini digambarkan sebagai robekan pada sebagian salah satu ligamen di lutut. Gejalanya terlihat dari kelonggaran di lutut, dengan rasa sakit dan bengkak.
Terakhir, cedera berada pada tingkat ketiga atau tingkat terburuk, jika terdapat robekan total baik pada ligamen ACL maupun MCL. Pada fase ini, lutut tidak lagi terasa stabil dan akan timbul rasa sakit yang luar biasa. Selain itu, operasi mungkin perlu untuk menyembuhkanya.
Sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi cedera, kamu bisa memanfaatkan kinesio tape. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Manfaat dan Cara Memakai Kinesio Tape“.
Itulah fakta mengenai cedera ACL dan MCL yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu mengalami cedera ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Atau, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis lewat aplikasi Halodoc. Yuk download Halodoc di ponselmu sekarang.
Referensi:
Advanced Ortho and Spine. Diakses pada 2023. What’s the Difference Between ACL & MCL Tears?
Specialty Ortony. Diakses pada 2023. What is the Difference Between an ACL and MCL Tear?
Ventura Orthopedics. Diakses pada 2023. What Is the Difference Between An ACL Tear And MCL Tear?
North Sydney Orthopaedic & Sport Medicine Centre. Diakses pada 2023. Combined ACL and MCL injury.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan