4 Dampak yang Terjadi saat Anak Kelebihan Protein

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Januari 2022

“Protein adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang tubuh agar tetap sehat. Meski begitu, asupannya perlu dijaga agar tidak berlebihan karena dapat menimbulkan beberapa dampak kesehatan. Penting untuk mengetahui berbagai dampaknya agar anak tetap sehat.”

4 Dampak yang Terjadi saat Anak Kelebihan Protein4 Dampak yang Terjadi saat Anak Kelebihan Protein

Halodoc, Jakarta – Setiap orang pasti ingin yang terbaik untuk anaknya dengan cara mencukupi semua nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Salah satu nutrisi yang juga penting untuk anak adalah protein. Namun, ibu juga perlu tahu jika ada dampak buruk yang dapat terjadi jika anak kelebihan protein di dalam tubuhnya. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang hal ini, baca ulasan berikut ini!

Berbagai Dampak saat Anak Kelebihan Protein

Protein adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga tubuh agar tetap kokoh. Sebab, zat ini dapat membentuk otot, menghasilkan hormon, membuat kulit dan tulang lebih kuat, hingga mengangkut nutrisi. Maka dari itu, sangat penting untuk mencukupi protein, terlebih lagi pada anak-anak karena sedang dalam masa pertumbuhan.

Namun, apakah benar jika mengonsumsi lebih banyak protein pada anak-anak sama dengan membuatnya tetap kuat? Apakah ada dampak buruk yang dapat terjadi jika anak terlalu banyak mendapatkan asupan protein? Berikut jawabannya:

1. Obesitas

Setiap ibu perlu tahu jika anak yang mengonsumsi terlalu banyak makanan dengan kandungan protein berisiko untuk alami obesitas. Sebab, seseorang yang kelebihan protein artinya kalori yang didapatkannya juga surplus. Jika anak tidak membakar kalori tersebut, tubuhnya akan menyimpan nutrisi tersebut sebagai cadangan makanan atau lemak.

2. Kerusakan Organ

Kerusakan pada organ juga dapat terjadi apabila kadar protein terlalu tinggi, seperti batu ginjal. Kelebihan protein dapat membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring produk sisa yang ada di tubuh. Selain itu, pemrosesan protein juga dapat memproduksi nitrogen di hati, sehingga tubuh lebih sulit untuk memproses limbah dan racun. Nitrogen juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam pemecahan nutrisi, termasuk protein.

3. Sistem Imunitas yang Lemah

Anak yang kelebihan protein juga dapat mengalami pelemahan pada sistem kekebalan tubuhnya. Banyak produk yang tidak menuliskan label pada bahan produksinya, sehingga ibu tidak tahu secara pasti yang dikonsumsi oleh anak. Banyaknya bubuk protein yang terkandung dapat mengganggu sistem pencernaan anak yang tentunya mengganggu sistem imunitas pada tubuh.

4. Melemahkan Tulang

Anak yang kelebihan protein juga berisiko untuk memiliki tulang yang lebih lemah. Dipercaya jika asupan protein yang berlebihan juga dapat memicu tubuh untuk menghilangkan jumlah kalsium yang lebih tinggi dari biasanya. Jika simpanan kalsium terus menurun, tulang menjadi lemah dan rapuh. Hal ini juga berisiko membuat anak lebih mudah untuk alami patah tulang.

Nah, itulah beberapa risiko anak yang kelebihan protein di dalam tubuhnya. Maka dari itu, ibu perlu benar-benar memperhatikan semua makanan yang diberikan pada anak dengan nutrisi yang seimbang. Kelebihan nutrisi tertentu ke dalam tubuh tentu dapat menimbulkan masalah lainnya, bukan hanya akibat protein. Jika perlu, ibu bisa meminta saran dari ahli gizi dalam membuat rencana makan sehari-hari.

Ibu juga dapat bertanya pada dokter spesialis gizi dari Halodoc dalam menentukan makanan yang tepat untuk diberikan pada anak. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan untuk memberikan yang terbaik pada anak bisa dilakukan melalui smartphone.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Why Extra Protein for Your Child Is Unnecessary – and Possibly Dangerous.
Live Strong. Diakses pada 2022. What If My Child Is Getting Too Much Protein?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan