4 Cara Membuat Makanan Bayi 6 Bulan Sehat dan Bergizi
Halodoc, Jakarta - Ketika berusia 6 bulan, bayi akan memasuki tahap MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Ibu perlu memperkenalkan bayi pada makanan padat selain ASI untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Penting memastikan bayi mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Saat bayi berusia 6 bulan, ia baru belajar mengunyah. Makanan pertamanya harus lembut agar mudah ditelan. Makanan bisa berbentuk bubur atau buah dan sayuran yang dihaluskan dengan baik. Namun jika bubur terlalu encer, nutrisinya pun tidak sempurna. Supaya lebih bergizi, pastikan memasak makanan hingga cukup kental.
Baca juga: Tips Menyiapkan MPASI Pertama untuk Si Kecil
Cara Membuat Makanan Bayi 6 Bulan
Menurut Centers for Diseases Control and Prevention (CDC), sebaiknya fokus pembuatan makanan harus pada pemilihan makanan yang mudah dihaluskan. Pastikan bubur bagi mengandung gizi seimbang, yaitu adanya kandungan karbohidrat (nasi, oatmeal, umbi-umbian, dan mie), protein hewani (ikan, ayam, dan telur), protein nabati (tempe, tahu, dan kacang-kacangan), serta vitamin dan serat yang bisa didapatkan dari sayur dan buah.
Berikut ini beberapa cara membuat makanan bayi 6 bulan yang sehat dan bergizi:
1. Gunakan Peralatan yang Sesuai
Beberapa alat harus dipersiapkan untuk membuat bubur bayi 6 bulan hingga 1 tahun. Siapkan blender, panci, saringan, atau slow cooker. Gunakan pisau dan talenan yang terpisah dengan talenan yang digunakan sehari-hari. Peralatan ini menjadi salah satu media penyebaran kuman paling besar yang bisa mengontaminasi makanan.
Untuk ibu bekerja dan ingin lebih praktis, bisa menggunakan blender dan slow cooker. Peralatan ini membantu memasak makanan tanpa harus repot diaduk. Cukup masukkan semua bahan dan tunggu hingga makanan matang.
Baca juga: Kapan Bayi Boleh Diberi Makanan Asin dan Manis?
2. Jangan Masak Terlalu Lama
Bahan makanan yang terlalu lama dimasak akan over cook dan nutrisinya hilang. Misalnya sayuran, sebaiknya setelah dicuci diolah dengan cara mengukus, bukan direbus. Setelah dikukus, sayuran bisa dihancurkan dengan saringan maupun blender. Proses ini juga berlaku untuk bahan makanan lain, seperti daging dan ikan supaya tidak masak terlalu lama.
3. Hindari Menggunakan Garam atau Gula
Dibanding menambahkan garam dan gula, sebaiknya tambahkan bumbu dan rempah sebagai perasa. Bawang putih, bawang merah, kemiri, seledri, hingga serai, bisa dimanfaatkan untuk menambahkan rasa pada makanan Si Kecil.
Perlu diketahui, bayi mulai mengenal rasa di usia 7 hingga 8 bulan. Jika Si Kecil bisa mengonsumsi makanan tanpa garam maka akan sangat baik. Namun jika Si Kecil cenderung susah makan, maka tambahkan sedikit garam sebagai penambah rasa.
Perlu diketahui, keju dan mentega mengandung garam, sehingga jika menggunakan mentega maka jangan tambahkan garam lagi. Sementara itu, gula halus harus benar-benar dibatasi. Jika terlalu banyak gula, bisa menyebabkan Si Kecil hilang nafsu makan.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi
4. Pastikan Makanan Sudah Matang
Hal yang harus benar-benar dipastikan adalah semua bahan makanan sudah matang sempurna. Makanan yang belum sepenuhnya matang bisa mengandung bakteri salmonella yang menyebabkan diare pada Si Kecil. Telur juga harus disajikan matang, karena telur setengah matang masih mengandung kuman Salmonella typhosa. Hal ini bisa mengancam kesehatan sistem pencernaan dan kekebalan tubuh yang belum sempurna.
Makanan bayi buatan sendiri tentu lebih beraneka ragam dan ekonomis. Ibu bisa memperkenalkan berbagai jenis makanan sehat dan bergizi pada Si Kecil. Namun, perlu diperhatikan apakah bayi memiliki alergi atau kebutuhan nutrisi tertentu. Sebaiknya diskusikan dengan dokter anak melalui aplikasi Halodoc sebelum membuat makanan bayi buatan sendiri.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. How to make baby food: Tips and options
Unicef. Diakses pada 2021. Feeding your baby: 6–12 months
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan