4 Bahaya Herpes Simpleks yang Masih Jarang Orang Tahu
Halodoc, Jakarta – Penyakit herpes umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks yang dapat menyebabkan luka di bagian tubuh mana saja. Virus herpes simpleks dibedakan menjadi dua tipe, yakni HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. HSV tipe 1 biasanya ditularkan melalui ciuman atau berbagi benda pribadi seperti sikat gigi. Itu sebabnya, HSV 1 sering menyebabkan luka di bagian mulut atau lidah (luka dingin).
Sedangkan HSV tipe 2, biasanya menyerang area genital karena hampir kebanyakan kasus herpes ini ditularkan melalui hubungan intim. Berikut ini gejala yang bisa ditimbulkan oleh kedua jenis virus herpes:
Baca Juga: Selain Menggunakan Kondom, Ini Cara Mencegah Herpes Genital
1. Gejala HSV Tipe 1
Gejala HSV Tipe 1 sering disebut luka dingin karena dapat muncul di bagian luar mulut atau bibir, di dalam mulut, atau di lidah. Gejala HSV 1 dapat berlangsung selama sekitar 3–10 hari dan luka bisa kambuh di area yang sama. Gejala HSV 1 dapat berupa:
- Luka lecet atau berkerak.
- Rasa sakit saat mengunyah, menelan, ataupun berbicara.
- Luka dan area di sekitarnya akan terasa gatal.
2. Gejala HSV Tipe 2
HSV Tipe 2 atau bisa juga disebut dengan herpes genital karena sering menyerang area genital pria maupun wanita. Herpes genital akan menimbulkan gejala, seperti:
- Muncul lepuh yang berisi cairan.
- Timbul rasa gatal atau terbakar di daerah genital atau anal.
- Nyeri di kaki, bokong, ataupun area genital.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Keputihan yang tidak biasa.
Gejala herpes genital dapat hilang dalam 10–21 hari. Virus bisa menyerang kembali ke area yang sama, tapi tidak terlalu parah seperti sebelumnya. Herpes genital yang dialami pria dapat menyerang area Mr P, lubang anal, bokong, ataupun paha.
Pada wanita, luka bisa terjadi di area vagina, serviks, uretra, area di sekitar bokong, lubang anal, dan paha. Wanita mungkin lebih rentan terhadap infeksi herpes genital karena area genital wanita lebih mudah dibasahi dengan cairan tubuh. Hal ini yang menyebabkan virus untuk lebih mudah memasuki kulit.
Baca Juga: Ini Pengobatan Rumahan untuk Atasi Herpes Genital
Bahaya Herpes yang Masih Jarang Diketahui
Meski jarang sekali terjadi, penyakit herpes berisiko menimbulkan komplikasi serius yang memengaruhi bagian tubuh lainnya. Peluang tinggi terjadinya komplikasi herpes umumnya terjadi dalam dua situasi, yakni saat bayi dilahirkan oleh ibu yang mengidap herpes dan pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, contohnya pengidap HIV. Berikut ini bahaya komplikasi herpes yang tidak diketahui banyak orang.
1. Herpes Diseminata
Herpes diseminata terjadi ketika infeksi virus herpes menyebar kembali ke area yang pernah terinfeksi. Sebagai contoh, luka herpes HSV tipe 2 dapat kambuh dan memengaruhi banyak area vagina atau HSV tipe 1 yang memengaruhi banyak area lidah saat kambuh kembali.
Herpes diseminata bisa lebih parah, karena virus herpes dapat menyebar ke seluruh kulit (seperti cacar) dan bagian lain dari tubuh, termasuk otak. Radang otak atau ensefalitis adalah infeksi serius yang dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak-anak atau defisit neurologis pada orang dewasa.
2. Herpes Okular
Herpes okular adalah jenis infeksi HSV tipe 2 yang mempengaruhi mata. Biasanya, herpes okular paling sering diidentifikasi pada bayi baru lahir yang mungkin terkena virus selama persalinan. Meski jarang sekali terjadi, sekalinya terkena herpes okular, gejala yang ditimbulkan bisa parah karena bisa menyakiti kelopak mata atau mata.
3. Gangguan Pendengaran
Herpes telah dikaitkan dengan gangguan pendengaran yang datang secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa dialami oleh orang dewasa, anak-anak bahkan bayi yang baru lahir sekalipun. Komplikasi ini dapat terjadi jika virus herpes memengaruhi saraf yang mengontrol pendengaran.
4. Radang Otak
Infeksi virus herpes yang bisa berakibat fatal salah satunya adalah radang otak. Radang otak atau ensefalitis adalah infeksi serius yang dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak-anak atau defisit kognitif pada orang dewasa.
Baca Juga: Herpes Genital, Pengaruhi Kesuburan atau Tidak?
Kalau kamu mengalami indikasi gejala seperti di atas, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Biar lebih mudah, sekarang bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc lho! Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!