3 Tips Memilih Sabun Cuci Tangan yang Tepat
Halodoc, Jakarta - Selama masa pandemi COVID-19, sabun cuci tangan merupakan salah satu benda yang paling dicari. Hal ini karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah terus memberi imbauan untuk rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama minimal 20 detik, sebagai salah satu langkah pencegahan penularan virus corona. Namun, memilih sabun cuci tangan yang tepat juga sangat penting.
Sebab, ada banyak sekali produk sabun cuci tangan di pasaran yang menawarkan kemampuan untuk membasmi kuman-kuman yang menempel di tangan secara maksimal. Sabun cuci tangan seperti apa yang sebaiknya dipilih? Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih sabun cuci tangan yang tepat?
Baca juga: Lebih Baik Mana, Cuci Tangan atau Pakai Hand Sanitizer?
Cara Memilih Sabun Cuci Tangan yang Tepat
Kamu perlu cermat memilih sabun cuci tangan yang tepat agar bisa membasmi kuman-kuman penyebab penyakit. Namun, karena ada banyak sekali produk sabun cuci tangan, tentu bingung rasanya harus pilih yang mana. Nah, berikut beberapa tipsnya:
1.Baca Komposisi Produk
Cara untuk bisa mengikat partikel seperti minyak, kotoran, bakteri, dan virus, lalu membuangnya bersama air bilasan, sabun cuci tangan harus memiliki kandungan surfaktan. Jadi, pastikan untuk membaca komposisi produk sabun cuci tangan dengan baik sebelum membelinya. Jenis surfaktan yang umum terkandung dalam produk sabun cuci tangan adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS) atau Sodium Laureth Sulfate (SLES).
Selain itu, beberapa produk sabun cuci tangan juga memiliki fungsi tambahan seperti sifat antibakteri. Produk seperti ini tidak hanya menghilangkan bakteri dan virus dengan air mengalir, tetapi juga membunuhnya. Kamu bisa menjumpai bahan antibakteri ini juga dalam komposisi produk, dengan nama Triclosan (TCS) dan Triclocarban (TCC).
Baca juga: Penting untuk Kesehatan, Inilah Cara Mencuci Tangan yang Benar
Meski begitu, Food and Drug Administration (FDA) AS menyatakan bahwa sabun cuci tangan khusus antibakteri belum terbukti secara ilmiah lebih baik dari sabun cuci tangan biasa dalam mencegah penyakit.
Bahkan, dikhawatirkan terdapat potensi negatif dari penggunaan sabun antibakteri dalam jangka panjang. Jadi, sebenarnya menggunakan sabun cuci tangan biasa sudah cukup menangkal bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh.
2.Jangan Hanya Melihat Warna dan Aroma
Sebenarnya, warna dan aroma yang ditambahkan dalam produk sabun cuci tangan tidak memiliki fungsi esensial selain menarik minat pembeli. Jadi, jangan hanya tergiur dengan warna dan aroma yang ditawarkan produk sabun cuci tangan. Pertimbangkan sabun cuci tangan yang tidak berwarna dan beraroma terlalu tajam. Mengingat saat ini aktivitas cuci tangan perlu dilakukan secara rutin, bahkan sesering mungkin.
3.Perhatikan Kandungan Alergen
Pada beberapa orang, setelah menggunakan satu jenis sabun cuci tangan, bisa saja timbul ruam pada kulit tangan. Salah satu penyebab munculnya ruam setelah menggunakan sabun cuci tangan adalah adanya alergi dengan kandungan alergen dalam sabun. Contoh bahan pada sabun cuci tangan yang bisa menjadi alergen adalah paraben, coconut Diethanolamide, sodium lauryl sulfate (SLS), serta bahan pemberi aroma dalam sabun.
Baca juga: Jarang Cuci Tangan? Waspada 5 Penyakit Ini
Jika kamu kesulitan mengidentifikasi alergen dalam sabun cuci tangan, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi pada dokter, mengenai pemilihan sabun cuci tangan yang tepat.
Bicara soal sabun cuci tangan, kamu bisa membelinya lewat aplikasi Halodoc juga, lho. Kabar baiknya, dalam rangka Global Handwashing Day, Halodoc memberikan diskon 25 persen hingga potongan sebesar Rp. 50.000,-, untuk setiap pembelian produk kebersihan tangan di aplikasi. Promo yang berlaku untuk pembelian di seluruh Indonesia ini berlaku hanya pada 15-18 Oktober 2020. Jangan sampai ketinggalan, ya!
Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. Hand Hygiene: Why, How & When?
The DIY Secret. Diakses pada 2020. Tips On Choosing A Good Hand Soap.
International Journal of Advanced Research (IJAR). Diakses pada 2020. The Role of Surfactants in Liquid Soaps and Its Antimicrobial Properties.
US Food and Drug Administration. Diakses pada 2020. Antibacterial Soap? You Can Skip It, Use Plain Soap and Water.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan