3 Tips Memilih Obat Batuk Berdasarkan Jenisnya
Halodoc, Jakarta - Saat seseorang batuk, hal tersebut adalah reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan. Bukan hanya benda asing saja, saat seseorang tengah mengidap penyakit tertentu, batuk akan mengeluarkan virus, bakteri, atau kuman dari saluran pernapasan. Saat kamu mengalaminya, bisa mengonsumsi obat untuk meredakannya.
Jika kamu mengalami batuk berdahak, kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan infeksi. Sedangkan, jika kamu batuk kering yang tidak disertai dengan dahak atau lendir, kondisi tersebut biasanya merupakan gejala dari alergi, asma, iritasi tenggorokan akibat asam lambung, serta infeksi.
Namun sebelum mengonsumsi, pastikan kamu sudah mengantongi resep dokter, ya! Jadi, dokter akan menyesuaikan obat batuk sesuai dengan jenis batuk yang kamu alami. Secara garis besar, batuk hanya terdiri dari dua macam, yaitu batuk kering dan berdahak. Berikut sejumlah tips memilih obat batuk sesuai dengan jenis batuk yang kamu alami! Jangan sampai salah, ya!
Baca juga: Mitos atau Fakta Wanita Berisiko Tinggi Alami Batuk Kronis
1.Batuk Kering dengan Pilek
Jika kamu mengalami batuk kering dengan hidung tersumbat, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan dengan kandungan dextromethorphan Hbr, doxylamine succinate, dan pseudoephedrine Hcl. Begini penjelasannya:
- Dextromethorphan Hbr. Kandungan ini bekerja dengan menghentikan rangsangan batuk di otak. Dengan begitu, gejala batuk akan mereda.
- Doxylamine succinate. Kandungan ini bekerja dengan mengatasi batuk, pilek, serta gatal pada hidung dan tenggorokan karena alergi.
- Pseudoephedrine Hcl. Kandungan ini bekerja dengan mengurangi pembengkakan di hidung karena gejala pilek yang muncul.
2.Batuk Kering Akibat Alergi
Jika kamu mengalami batuk kering akibat alergi, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan dengan kandungan diphenhydramine Hcl dan chlorpheniramine maleate. Kedua obat tersebut bekerja dengan menghambat pelepasan zat histamin yang memicu munculnya gejala alergi, sehingga mampu meredakan gejala alergi yang muncul, seperti gatal pada hidung dan tenggorokan, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan juga batuk-batuk.
Baca juga: Kenali Lebih Dalam Teknik Batuk Efektif
3.Batuk Berdahak
Jika kamu mengalami batuk berdahak, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan dengan kandungan bromhexine HCl dan guaifenesin. Kedua obat tersebut bekerja dengan mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah dikeluarkan dari dalam tubuh. Perhatikan selalu kemasan obat sebelum mengonsumsinya, ya! Jangan memilih obat dengan kandungan alkohol atau pemanis buatan.
Baca juga: Batuk Berdahak Tidak Kunjung Sembuh, Waspada 5 Penyakit Ini
Yang terpenting sebelum mengonsumsi obat batuk adalah, mengonsumsi obat sesuai dengan dosis dan petunjuk penggunaan sesuai anjuran dokter dan yang tertera pada kemasan obat. Jika kamu dianjurkan untuk mengonsumsi obat sebanyak 3 kali dalam sehari dan terlewat selama 1–2 jam, segera konsumsi obat saat itu juga. Namun, jika kamu terlupa dan waktu konsumsi sudah berdekatan dengan waktu konsumsi obat selanjutnya, abaikan saja.
Jangan menggandakan dosisnya, karena justru akan membahayakan kesehatanmu. Jika obat dikonsumsi dengan tepat sesuai dengan jenis batuknya, obat-obatan akan efektif untuk meredakan sakit yang kamu alami. Namun, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat batuk berlangsung lebih dari dua minggu. Apalagi jika batuk disertai dengan mengi, demam, sesak napas, dahak berwarna hijau atau kuning, atau batuk berdahak.
Referensi:
Health. Diakses pada 2020. How to Get Rid of a Cough, According to Doctors.
WebMD. Diakses pada 2020. A Guide to Cough Medicine.
WebMD. Diakses pada 2020. Dextromethorphan Hbr Syrup.
WebMD. Diakses pada 2020. Diphenhydramine Hcl.
WebMD. Diakses pada 2020. Guaifenesin.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan