3 Prosedur Tes Widal untuk Mendiagnosis Tifus
“Ada beberapa prosedur tes widal yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis tifus. Seperti misalnya slide test, metode semi kuanitatif, hingga metode uji tabung standar.”
Halodoc, Jakarta – Tifus adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella thypi. Penyakit ini dapat dialami oleh seseorang yang mengonsumsi makanan dan air yang terpapar dengan bakteri ini. Biasanya, penyakit ini dapat didiagnosis dari keluhan kesehatan yang dialami dan melakukan pemeriksaan yang dikenal sebagai tes widal.
Saat melakukan tes widal, maka akan diperlukan sampel darah dari pasien. Kemudian, dokter akan memeriksa sampel darah tersebut menggunakan antigen untuk memastikan kondisi kesehatan. Yuk, simak lebih banyak mengenai prosedur tes widal sehingga kamu bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan pemeriksaan tersebut berikut ini!
Ketahui Prosedur Tes Widal
Tes widal adalah pemeriksaan darah yang digunakan untuk membantu mencari penyebab demam tifoid atau tifus yang dialami. Pemeriksaan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1896 oleh Georges Ferdinand Widal, sehingga dikenal serupa dengan namanya.
Tes widal dilakukan untuk memeriksa antibodi tubuh terhadap bakteri Salmonella thypi yang menjadi penyebab tifus. Pemeriksaan ini akan mencari antibodi O dan H yang terkait dengan penyakit tifus. Tim medis akan mengambil sampel darah yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan di laboratorium.
Ketika terdapat Salmonella thypi dalam tubuh, maka bakteri masuk sebagai antigen. Setelah antigen masuk ke dalam sistem pencernaan, kekebalan tubuh akan menciptakan antibodi terhadap antigen tersebut. Akibatnya antigen bereaksi dan penyakit tifus dapat didiagnosis.
Jika hasil tes menunjukkan antibodi O artinya infeksi sedang berlangsung di dalam tubuh. Namun, jika hasil tes menunjukkan antibodi H artinya kamu pernah terinfeksi bakteri Salmonella thypi.
Untuk mendapatkan hasil tes widal ada beberapa prosedur pemeriksaan yang bisa dilakukan, seperti:
- Slide Test.
- Metode Semi Kuantitatif.
- Metode Uji Tabung Standar.
Tes ini terbilang cukup akurat untuk mendiagnosis penyakit tifus. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi hasil tes widal, seperti sampel darah, antigen yang digunakan, hingga cara pemeriksaan.
Lakukan Pengobatan untuk Mencegah Komplikasi
Jika hasilnya menunjukkan hasil yang positif, tentunya kamu perlu melakukan pengobatan untuk membuat kondisi kesehatan menjadi lebih baik. Tifus bisa diatasi dengan pemberian obat antibiotik. Pengobatan biasanya dilakukan selama 7 hingga 14 hari untuk menurunkan gejala atau keluhan kesehatan yang dirasakan.
Jangan sepelekan penyakit ini karena dapat memicu komplikasi yang berbahaya, seperti pendarahan atau lubang pada usus. Kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami mual, nyeri perut yang cukup parah, muntah, hingga infeksi aliran darah.
Selain itu, infeksi bakteri juga dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lain yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti:
- Miokarditis.
- Endokarditis.
- Pneumonia.
- Infeksi ginjal.
- Meningitis.
Pencegahan Tifus
Penyakit tifus dapat dicegah dengan memastikan makanan dan air yang kita minum bersih dan tidak terkontaminasi oleh bakteri penyebab tifus. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dan rutin mencuci tangan juga merupakan cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari penyakit tifus.
Jika kamu merasa mengalami gejala tifus, kamu bisa melakukan tes widal segera dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya) atau buat janji tes widal di rumah sakit yang kamu pilih melalui aplikasi Halodoc. Yuk, cek segera agar pengobatan tifusmu semakin optimal!