3 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Hipoglikemia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Maret 2024
3 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Hipoglikemia 3 Pantangan Makanan Bagi Pengidap Hipoglikemia

Halodoc, Jakarta - Hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa darah di dalam tubuh menjadi lebih rendah dari normal. Ketika makanan dicerna dalam tubuh, zat tersebut dipecah menjadi banyak nutrisi. Setelah itu, nutrisi ini diserap ke dalam aliran darah untuk digunakan dalam melakukan berbagai fungsi tubuh.

Salah satu nutrisi ini adalah glukosa, yaitu gula yang menyediakan bahan bakar bagi tubuh.

Proses yang mengatur jumlah gula dalam darah terbilang kompleks dan berhubungan dengan adrenalin.

Melepaskan adrenalin secara tiba-tiba adalah salah satu penyebab hipoglikemia, sehingga menimbulkan gejala, seperti kecemasan, lapar, berkeringat, detak jantung yang cepat, dan pingsan.

Hipoglikemia juga dapat terjadi dari penyakit tertentu, seperti penyakit hati dan beberapa jenis tumor.

Kondisi ini menyebabkan jenis hipoglikemia yang disebut hipoglikemia organik.

Gangguan ini biasanya memerlukan perawatan medis khusus atau pembedahan.

Pada beberapa orang, tubuh merespons secara berbeda terhadap pencernaan makanan.

Beberapa makanan dicerna dan diserap dengan cepat, menghasilkan ledakan glukosa memasuki aliran darah.

Pada kebanyakan orang tubuh menyesuaikan dengan lancar.

Baca Juga : Kenalan dengan Hipoglikemia dan Cara Mengatasinya

Pada beberapa orang, tubuhnya akan bereaksi berbeda. Tubuh bereaksi berlebihan dan mengatur prosesnya untuk mengurangi glukosa darah.

Hasilnya adalah kadar glukosa yang terlalu rendah. Kemudian tubuh melepaskan adrenalin, serta meningkatkan glukosa dalam aliran darah atau disebut dengan reaktif hipoglikemia.

Cukup sulit untuk mendiagnosis hipoglikemia yang terjadi.

Meski begitu, umumnya gejala akan terlihat secara konsisten dari satu hingga tiga jam setelah makan, setelah itu kembali normal.

Jika tidak diketahui penyebab secara medisnya, diagnosis hipoglikemia reaktif sulit untuk ditentukan.

Cara terbaik untuk mengelola hipoglikemia reaktif adalah dengan memasukkan glukosa ke dalam aliran darah dengan kecepatan stabil dan merata.

Ini bisa dilakukan dengan perubahan kebiasaan makan.

Baca Juga: Mengidap Hipoglikemia? 5 Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatan

Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Hipoglikemia

Karena banyak masalah yang dapat timbul dari terlalu banyak atau terlalu sedikit gula dalam makanan, kamu mungkin mulai bingung dengan apa yang seharusnya dimakan atau hindari.

Kuncinya adalah bahwa hipoglikemia dan kondisi lain yang memengaruhi glukosa darah hanya perlu keseimbangan agar hilang.

Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang harus kamu batasi atau sepenuhnya hilangkan dari konsumsi sehari-hari kamu, yaitu:

Mengonsumsi Terlalu Banyak Karbohidrat 

Meskipun ide yang baik untuk makan sedikit permen atau makanan lain yang diisi dengan gula selama episode hipoglikemik, makan karbohidrat sederhana sepanjang hari dapat membantu untuk mengatur glukosa dalam tubuh. Dengan begitu, tindakan tersebut juga dapat membantu mencegah episode hipoglikemik. Alasannya, tubuh kamu mampu mengubah dan menyerap karbohidrat sederhana menjadi glukosa dengan mudah, meningkatkan kadar gula darah, dan memicu peningkatan pelepasan insulin bahkan beberapa jam setelah makan.

Hindari Alkohol

Hindari meminum segala jenis alkohol jika kamu terkena hipoglikemia. Alkohol sangat keras efeknya pada hati, yaitu organ yang bertanggung jawab untuk melepaskan glukosa ke dalam tubuh. Asupan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah turun dengan merangsang sekresi insulin. Beberapa jenis alkohol juga mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan gula darah.

Makanan yang Digoreng

Kamu juga harus menghindari makan terlalu banyak makanan yang digoreng. Hal tersebut dapat memengaruhi tubuh kamu dalam pelepasan kadar gula dalam tubuh.

Baca Juga : Kenali Hipoglikemia, Komplikasi Akut pada Pengidap Diabetes

Itulah beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari pengidap hipoglikemia. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!