3 Masalah Pernapasan yang Sering Menyerang Bayi Prematur

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 November 2021
3 Masalah Pernapasan yang Sering Menyerang Bayi Prematur3 Masalah Pernapasan yang Sering Menyerang Bayi Prematur

“Bayi prematur dapat mengalami banyak gangguan kesehatan, salah satunya adalah masalah pernapasan. Namun, apa saja sih jenis masalah pernapasan yang rentan terjadi? Setiap orangtua perlu tahu beberapa masalah tersebut agar bisa ditangani segera.”

Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua ingin bayinya lahir dengan normal dan sehat. Namun, terkadang rencana yang ada tidak sesuai dengan kenyataan. Bayi ibu mungkin saja lahir dengan prematur dan butuh penanganan segera. 

Nah, bayi yang lahir dengan prematur rentan untuk mengalami masalah pernapasan. Apa saja sih masalah pernapasan yang bisa terjadi pada bayi prematur? Ketahui jawabannya di sini!

Berbagai Masalah Pernapasan pada Bayi Prematur

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi lebih dari tiga minggu sebelum perkiraan tanggal lahir dari yang seharusnya. Artinya, persalinan ini terjadi sebelum usia kehamilan genap memasuki minggu ke-37. Bayi yang lahir dengan prematur, terutama yang lahir sangat dini seringkali mengalami masalah medis yang serius, termasuk juga masalah pernapasan.

Faktanya, sebagian besar masalah pernapasan yang terjadi pada bayi berhubungan erat dengan gangguan di paru-paru karena tidak berkembang maksimal. Tentunya, hal ini perlu mendapatkan perawatan medis agar Si Kecil dapat hidup dengan normal dan menghindari terjadinya kematian. Namun, apa saja sih masalah pernapasan pada bayi prematur yang dapat terjadi? Berikut beberapa di antaranya:

1. Sindrom Gangguan Pernapasan

Sindrom gangguan pernapasan adalah salah satu masalah yang rentan terjadi pada bayi prematur. Gangguan ini terjadi saat paru-paru tidak menghasilkan jumlah surfaktan yang cukup. Hal ini adalah zat yang dapat membuat kantung udara kecil di paru-paru tetap terbuka. Akibatnya, Si Kecil sering mengalami kesulitan untuk mengembangkan paru-parunya, menarik oksigen, hingga membuang karbon dioksida.

Lalu, bagaimana cara pengobatan yang paling tepat? Perlu diketahui, surfaktan sekarang dapat diproduksi secara artifisial dan dapat diberikan oleh dokter apabila dirasa bayi belum dapat memproduksi zat tersebut sendiri. Sebagian besar bayi juga memerlukan oksigen lebih dan dukungan dari ventilator agar dapat bernapas dengan normal.

2. Pneumonia

Bayi prematur juga rentan untuk mengalami pneumonia, atau infeksi pada paru-paru. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus. Bayi yang mengalami penyakit pernapasan ini saat masih di dalam kandungan dan perlu mendapatkan perawatan saat lahir. Gangguan ini juga dapat terjadi beberapa minggu setelah dilahirkan.

Untuk perawatan, bayi yang mengalami gangguan ini biasanya perlu menggunakan ventilator agar dapat bernapas dengan normal. Bayi dengan pneumonia perlu dipastikan jika jumlah oksigennya tercukupi dan diberikan antibiotik untuk mengatasi bakteri atau virus yang menjadi penyebabnya. Dengan begitu, Si Kecil dapat kembali bernapas dan hidup dengan normal.

3. Apnea

Masalah pernapasan lainnya yang rentan terjadi pada bayi prematur adalah apnea. Gangguan ini dapat membuat bayi berhenti bernapas yang dapat menyebabkan detak jantung dan kadar oksigen dalam darah menurun. Apnea kemungkinan besar terjadi pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilannya 28 minggu. Selain itu, masalah pernapasan ini tidak terjadi segera setelah lahir, tetapi lebih sering saat usia 1 sampai 2 hari dan bahkan tidak menentu.

Bayi yang mengalami apnea dapat diobati dengan obat, yang disebut aminofilin, dan juga kafein. Keduanya dapat merangsang sistem pernapasan bayi yang belum matang dan mengurangi jumlah episode apnea. Jika sudah cukup parah, bayi mungkin perlu diberikan ventilator. Masalah ini dapat selesai saat sistem sarafnya sudah matang dan biasanya sembuh saat bayi berusia 40 hingga 44 minggu.

Itulah beberapa masalah pernapasan yang rentan terjadi pada bayi prematur. Jika anak ibu lahir lebih cepat, ada baiknya untuk berhati-hati dengan komplikasi ini. Ibu perlu memastikan Si Kecil mendapatkan perawatan yang terbaik jika lahir terlalu dini agar dapat hidup dengan normal. Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi lainnya yang membahayakan.

Untuk memastikan jika anak ibu mengalami masalah prematur atau tidak, ibu perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Nah, ibu bisa membuat janji pemeriksaan kehamilan di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Praktis dan tanpa perlu antre, ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahannya.

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. A Preterm Baby’s Lungs: Possible Problems and More.