3 Kemungkinan Penyebab Hilang Ingatan Pascaoperasi
“Operasi bisa memicu stres yang berpengaruh terhadap ingatan, baik jangka pendek maupun panjang. Selain itu, anestesi juga memengaruhi otak yang menjadi salah satu penyebab hilang ingatan setelah operasi.”
Halodoc, Jakarta – Penyebab hilang ingatan atau memori pascaoperasi dan merasakan anestesi memiliki sebutan medis postoperative cognitive dysfunction atau disfungsi kognitif. Adapun, kondisi yang disebutkan barusan mirip dengan menurunnya kemampuan otak alias demensia.
Sebab, keduanya mengakibatkan gangguan kognitif, seperti masalah dengan penalaran, pemikiran, dan mengingat. Para ahli menyebut demensia sebagai penyakit jangka panjang yang memengaruhi banyak fungsi otak, termasuk kehilangan ingatan yang parah.
Sementara itu, disfungsi kognitif biasanya tidak separah demensia. Misalnya, pengidap mungkin hanya kehilangan ingatan ringan setelah operasi. Seseorang dengan disfungsi kognitif biasanya dapat hidup sendiri dan menjaga diri mereka sendiri.
Apa Penyebab Hilang Ingatan Pascaoperasi?
Untungnya, disfungsi kognitif dan kehilangan ingatan setelah operasi untuk beberapa kasus bisa pulih. Pengidap tidak mengalami masalah ingatan jangka panjang atau demensia akibat operasi.
Hanya, para ahli tidak mengetahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab hilang ingatan setelah operasi pada beberapa pasien. Namun, ada tiga kemungkinan mengapa hal tersebut terjadi, yaitu:
- Bedah. Memotong jaringan pada tubuh bisa menyebabkan peradangan. Kondisi ini juga bisa berujung pada munculnya masalah kognitif dan kehilangan memori setelah operasi. Pasien juga bisa mengalami disorientasi setelah operasi, misalnya berada pada rumah sakit dengan para perawat yang terlihat asing.
- Anestesi. Obat ini “mematikan otak” selama operasi. Para ahli masih belum mengetahui adanya kerusakan jangka panjang dari obat anestesi saat ini. Meski begitu, mereka meyakini bahwa hal tersebut mungkin berkontribusi pada hilangnya ingatan setelah operasi.
- Alasan mengapa melakukan operasi. Pasien tentu tidak menjalani operasi tanpa alasan. Baik itu kanker atau penyakit jantung, ada kemungkinan penyakit yang mendasari dan turut berperan sebagai penyebab hilang ingatan setelah operasi.
Studi dalam Journal of Clinical Investigation menyebutkan, anestesi membuat reseptor hilangnya memori pada otak menjadi aktif, yang memastikan pasien tidak mengingat hal traumatis ketika prosedur operasi. Kondisi ini kerap terjadi pada pasien setelah efek anestesi menghilang.
Seberapa Sering Kondisi Ini Terjadi?
Kemungkinan kehilangan ingatan setelah operasi tergantung pada banyak faktor, antara lain:
- Dari banyaknya kondisi yang membuat seseorang memerlukan operasi, bedah jantung terbuka lebih banyak dikaitkan dengan kehilangan memori. Sebesar 30 hingga 80 persen pasien mengalami kehilangan ingatan segera setelah operasi. Untungnya, banyak pasien sembuh. Hanya 10 sampai 60 persen pasien yang terus mengalami masalah beberapa bulan setelah operasi jantung terbuka.
- Berusia lebih dari 65 tahun membuat seseorang berisiko 26 persen mengalami disfungsi kognitif setelah operasi. Untungnya, hanya 10 persen lansia yang masih kehilangan ingatan beberapa bulan setelah operasi.
- Masalah kognitif sering terjadi setelah operasi ortopedi.
- Depresi yang sudah ada sebelumnya dapat memperburuk kehilangan ingatan setelah operasi.
Apakah Jenis Anestesi Tertentu Melindungi dari Hilangan Ingatan Setelah Operasi?
Semakin kompleks operasinya, semakin kompleks anestesinya. Sayangnya, kerumitan ini juga membawa risiko kehilangan memori yang lebih tinggi. Menggunakan anestesi lokal (termasuk blok saraf dan epidural) daripada anestesi umum mungkin lebih aman.
Ini mungkin karena pasien berada dalam tidur “sesaat” ketika mereka mendapatkan bius atau sedasi lokal. Ini adalah operasi yang tidak terlalu rumit yang biasanya membutuhkan lebih sedikit anestesi. Selain itu, bius lokal tampaknya memiliki risiko kehilangan memori yang lebih rendah setelah operasi. Namun, para peneliti masih terus mempelajari hal tersebut.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak lagi perihal penyebab hilang ingatan setelah operasi, tidak ada salahnya untuk langsung bertanya pada dokter di Halodoc. Kamu bisa cek dan download Halodoc untuk mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan, termasuk cek kebutuhan medis lebih lengkap.
Referensi:
Medical Secret SMD. Diakses pada 2023. Memory loss after surgery and anesthesia: what you need to know.
The Journal of Clinical Investigation. Diakses pada 2023. Sustained increase in α5GABAA receptor function impairs memory after anesthesia.
Science Daily. Diakses pada 2023. Why anesthetics cause prolonged memory loss.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan