3 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis ISPA
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya penyakit yang bisa menyerang sistem pernapasan, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), merupakan salah satu kondisi yang perlu diwaspadai. Pasalnya, ISPA amat mudah menular dan dialami oleh semua orang, terutama anak-anak dan lansia.
Ketika ISPA menyerang seseorang, maka dirinya akan mengalami peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung sampai paru-paru.
Dalam banyak kasus ISPA, umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa penggunaan antibiotik. Namun, pengidapnya tetap harus waspada terhadap penyakit Ini.
Baca juga: Mengapa Anak-Anak Rentan Terkena ISPA?
Nah, menyoal ISPA ini, seperti apa sih pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini?
Memiliki Banyak Gejala
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya untuk mengetahui gejala dari penyakit ini. Nah, segeralah temui dokter bila dirimu atau ada anggota keluarga yang mengalami gejala ISPA di bawah ini.
-
Hidung tersumbat dan pilek.
-
Bersin.
-
Demam ringan.
-
Batuk kering tanpa dahak.
-
Nyeri tenggorokan.
-
Nyeri kepala ringan.
-
Nyeri otot.
-
Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen.
-
Gejala sinusitis seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan demam.
-
Bernapas cepat atau kesulitan bernapas.
Virus dan Bakteri Biang Keladinya
Selain virus, terkadang ISPA juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Awas, ISPA yang disebabkan oleh bakteri biasanya bisa menimbulkan gejala yang lebih berat, sehingga membutuhkan antibiotik untuk mengatasinya.
Penularan virus atau bakteri ini bisa melalui kontak langsung dengan pengidapnya, seperti melalui percikan air liur. Virus atau bakteri ini bisa menyebar melalui udara, dan masuk ke hidung atau mulut orang lain. Tak cuma itu, penyebaran ISPA juga bisa melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, bahkan berjabat tangan dengan pengidapnya.
Nah, berikut beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab ISPA.
-
Adenovirus, yang dapat menyebabkan pilek, bronkitis, dan pneumonia.
-
Rhinovirus, yang dapat menyebabkan pilek.
-
Pneumokokus, yang dapat menyebabkan meningitis dan pneumonia.
Baca juga: Cegah ISPA pada Bayi dengan 4 Cara Ini
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis ISPA
Pemeriksaan ini akan dimulai ketika seseorang mengalami gangguan pernapasan. Di sini dokter akan memeriksa gejala dan penyakit lain yang pernah di alami. Selanjutnya, dokter akan melihat kondisi hidung, telinga, dan tenggorokan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi.
Andaikan seseorang mengalami sesak napas, maka dokter akan melakukan pemeriksaan kadar oksigen dalam tubuh. Pemeriksaan ini biasanya menggunakan alat bernama pulse oximetry.
Nah, andaikan ISPA disebabkan oleh virus, maka dokter tidak akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sebab, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Dokter akan mendiagnosis ISPA dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan, seperti:
-
Pemeriksaan darah di laboratorium.
-
Pengambilan sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium.
-
Pencitraan dengan x-ray atau CT scan untuk menilai kondisi paru-paru.
Memiliki keluhan pada pernapasan? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan