3 Infeksi Kulit yang Rentan Terjadi setelah Melahirkan
Halodoc, Jakarta - Saat melahirkan, tubuh secara tiba-tiba kehilangan beban yang selama ini ditanggungnya, sehingga membutuhkan penyesuaian kembali. Karena itu, setiap wanita yang mengalaminya perlu waktu untuk memulihkan tubuhnya. Selain itu, terkadang ibu mungkin saja mengalami masalah kesehatan yang terjadi pasca melahirkan. Gangguan yang umum terjadi adalah infeksi yang mungkin saja terjadi pada kulit. Berikut beberapa jenis infeksi kulit yang dapat terjadi!
Beberapa Jenis Infeksi Kulit Pasca Melahirkan
Infeksi pasca melahirkan dapat terjadi pada semua wanita yang melahirkan dengan cara normal atau operasi caesar, bahkan saat menyusui. Gangguan ini adalah salah satu dari beberapa masalah yang dapat terjadi selepas persalinan. Hal ini disebut juga dengan infeksi masa nifas. Salah satu gangguan yang dapat terjadi adalah infeksi kulit.
Baca juga: Komplikasi Infeksi Luka setelah Operasi Caesar
Umumnya, infeksi kulit yang terjadi setelah melahirkan disebabkan sang ibu tidak menjaga kebersihannya atau lokasi persalinan yang kurang bersih. Maka dari itu, menentukan lokasi untuk melakukan persalinan terbilang penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun, hal yang harus diketahui adalah jenis infeksi kulit apa saja yang dapat menyerang wanita pasca persalinan? Berikut ini ulasannya:
1. Sepsis
Salah satu gangguan yang dapat menimbulkan infeksi pada kulit pasca melahirkan adalah sepsis. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang rahim saat hamil atau setelah melahirkan. Selain infeksi kulit, ibu mungkin mengalami infeksi tenggorokan yang ringan. Gangguan dapat terjadi hanya di rahim atau menyebar ke saluran tuba dan ovarium, hingga ke dalam aliran darah. Meski begitu, gangguan ini sudah jarang terjadi karena peningkatan standar kebersihan dan pemberian antibiotik.
Baca juga: Cara Mencegah Infeksi saat Ganti Perban Pasca Operasi Caesar
2. Infeksi Luka Caesar
Ibu juga dapat mengalami infeksi pada kulit yang menyerang luka bekas jahitan pasca operasi caesar. Metode persalinan ini meninggalkan luka bekas sayatan sebanyak 7 jahitan. Bekas luka sayatan tersebut dapat membengkak akibat bakteri yang hinggap, sehingga menimbulkan masalah lainnya saat masuk ke dalam aliran darah. Maka dari itu, setiap ibu yang mendapatkan operasi caesar harus benar-benar menjaga kebersihan pasca mengalami operasi tersebut.
3. Biduran
Wanita pasca melahirkan juga dapat mengalami biduran yang disebabkan oleh infeksi atau reaksi alergi pada tubuh. Hal ini terjadi ketika tubuh menghasilkan histamin yang berguna melawan bakteri yang dianggap menimbulkan masalah. Seseorang yang mengalaminya dapat merasakan gejala berupa kulit kemerahan, bengkak, hingga rasa gatal. Masalah ini dapat terjadi pada lengan, punggung, dan kaki.
Itulah beberapa jenis infeksi yang dapat terjadi pada kulit pasca melahirkan. Sangat penting untuk menghindari segala kemungkinan dari serangan bakteri, karena efeknya mungkin sangat berbahaya pada wanita yang baru melahirkan akibat kondisinya yang belum prima. Maka dari itu, pastikan area di sekitarnya selalu bersih dan mengonsumsi makanan yang sehat agar tubuh kuat melawan bakteri yang masuk ke tubuh.
Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Setelah Melahirkan Normal
Apabila ibu masih memiliki pertanyaan terkait infeksi kulit lainnya yang dapat terjadi pada wanita pasca melahirkan, dokter dari Halodoc dapat menjelaskannya dengan lengkap. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc dan dapatkan kemudahan terkait akses kesehatan tanpa batas.
Referensi:
NSW Government. Diakses pada 2020. Maternal sepsis (Puerperal fever) fact sheet.
Healthline. DIakses pada 2020. Post-Cesarean Wound Infection: How Did This Happen?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan